Bagaimanakah ruang lingkup ilmu politik?

Membahas ruang lingkup ilmu politik sangat banyak macam nya, bahkan politik itu ada dimana-mana, dan setiap manusia memiliki kepentingan yang berbeda dan keingin apa yang diinginkan berbeda-beda tingkatannya. namun ruang lingkup ilmu politik menurut badan internasional (UNESCO) yaitu sebagai berikut:

  1. Bidang teori politik
    a. Teori politik
    b. Sejarah perkembangan ide politik

  2. Bidang lembaga politik
    a. Undang-undang dasar
    b. Pemertintahan negara
    c. Pemerintahan daerah
    d. Administrasi negara
    e. Perbandingan lembaga politik

  3. Bidang kepartaian, golongan dan pendapat umum
    a. Partai politik
    b. Kelompok penekan
    c. Partisipasi warganegara dalam pemerintahan

  4. Bidang hubungan internasional
    a. Politik internasional
    b. Organisasi internasional
    c. Hukum internasional

Seiring berkembangnya zaman, semakin luas pula ilmu politik, mencakup kebijakan pemerintahan, politik ekonomi negara, pembangunan politik, sosiologi politik, komputerisasi politik, perimbangan politik, filsafat politik, dan psikologi politik dalam penguasaan massa.

Karena pertumpang-tindihan ilmu politik dengan ilmu-ilmu lain seperti filsafat, ekonomi, sosiologi, psikologi dan sejarah terutama ilmu-ilmu kenegaraan (seperti pemerintahan, administrasi publik, hukum tata negara, dan ilmu negara sendiri) maka telihat ruang lingkup yang begitu luas, dan untuk lebih jelasnya penulis cantunkan sebagai berikut :

  1. Bidang kabijakan pemerintah
    a. Pengambilan keputusan pemerintah
    b. Sistem pendelegasian wewenang
    c. Hubungan pusat dan daerah

  2. Bidang ekonomi politik
    a. Politik perdagangan dunia
    b. Globalisasi ekonomi
    c. Kutub-kutub ekonomi yang berpengaruh

  3. Bidang sosiologi politik
    a. Pengkajian keberadaan kelompok kepentingan
    b. Pengkajian keberadaan kelompok penekan
    c. Telaah budaya politik

  4. Bidang psikologi politik
    a. Teori penguasaan massa
    b. Teori-teori demokrasi
    c. Normalisasi kehidupan masyarakat
    d. Politik manajeman konflik
    e. Politik manajeman kalaborasi

  5. Bidang filsafat politik
    a. Etika politik
    b. Logika politik
    c. Estetika politik
    d. Sekularisme politik
    e. Politik agama
    f. Restorika politik
    g. Politik islam

  6. Bidang pelayanan publik
    a. Administrasi pemerintah daerah dan pusat
    b. Teori-teori organisasi
    c. Manajeman pemerintahan

  7. Bidang aturan politik
    a. Perubahan dan pembentukan konstitusi
    b. Legitimasi kekuasaan
    c. Peraturan-peraturan daerah dan pusat
    d. Disintegrasi dan bubarnya negara
    e. Penjajahan dan penggabungan negara.

Itulah menurut saya dari berbagai sumber yang menjelaskan bahwa ruang lingkup ilmu politik telah bertambah, seiring dengan berkembangnya zaman.

Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan,usaha mempertahankan kekuasaan, pengunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaiman menghambat pengunan kekuasaan. Ilmu politik mempelajari beberapa aspek, seperti :

  • Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang memperlajari Negara, tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan warga nwgaranya dan hubungan antar Negara.
  • Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup, dan hsil dari kekuasaan itu.
  • Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari kelakuan politik dalam system politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan, kepentingan dan kebijakan.

Konsep-konsep pokok yang dipelajari dalam ilmu politik :

  • Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempeunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya
  • Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelakunya
  • Pengambilan keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa alternatif sedangkan istilah pngambilan keputusan menunjukkan pada proses yang terjadi sampai keputusan itu tercapai
  • Kebijakan umum adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
  • Pembagian adalah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat, yang ditekankan bahwa pembagian selalu tidak merata sehingga timbul konflik

Sifat-sifat Ilmu Politik


Pada umumnya dapat dikatakan bahwa ilmu politik adalah bermacam macam kegiatan dalam sistem suatu negara, yakni pengambilan kebijakan - kebijakan untuk melaksanakan tujuan- tujuan tertentu. Idealnya, politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat, dan bukan tujuan pribadi seseorang.

Mengenai sifat dari ilmu politik, dapatlah kita fahami dari beberapa defenisi tentang ilmu politik. Roger F. Soltau dalam Introduction to Politics berpendapat bahwa: “Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan- tujuan itu; hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lainnya”.

Prof. Mr. Moh. Yamin mengemukakan bahwa: “Ilmu politik memusatkan tinjauannya kepada masalah kekuasaan dan bagaimana jalannya tenaga kekuasaan dalam masyarakat dan susunan negara, ilmu politik dengan sendirinya membahas dan mempersoalkan pembinaan negara dan masyarakat atau kekuasaan”.

Pada dasarnya ilmu politik paling erat kaitannya dengan ilmu negara. Yakni sama-sama mengupas dan menyelidiki hal-hal mengenai negara. Namun berbeda sifatnya, yakni ilmu negara menyelidiki dan mengajarkan teori-teori tentang asal mula negara, tujuan dan tugas negara, pemerintahan, dan sebagainya. Sedangkan ilmu politik menyelidiki dan menguraikan hidup negara itu, sikap dan tindak tanduknya dalam kehidupan warganya serta dalam pergaulan antar negara.

Dengan kata lain, ilmu politik bersifat membahas proses-proses yang berlangsung dalam suatu negara, seperti kekuasaan dan susunan masyarakat. Sedangkan ilmu negara membahas tentang teori-teori terbentuknya negara dan struktur negara atau bentuk pemerintahan negara tersebut.

Mengenai ilmu politik tersebut, M. Hutauruk, SH dalam bukunya Garis Besar Ilmu Politik Pelita Keempat, berpendapat bahwa: ilmu politik menyelidiki dan mempelajari proses-proses dalam pemerintahan dan masyarakat yang berintikan aktivitas, kompetisi dan kerjasama dalam memupuk dan menggunakan kekuasaan.

Pendekatan, Metode dan Teknik


Pendekatan

Kajian ilmu politik dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Kualitatif merupakan pendekatan yang menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung., bersifat deskriptif analitik, menekankan proses, bersifat induktif. Sedangkan pendekatan kuantitatif untuk memelihara diri mereka dari pengaruh koleksi data… Menggunakan metode statistik untuk meneliti data dan meyimpulkan hasil sebagai penelitian. Metode ini mencoba ke hal-hal objektif.

Metode

Seperti ilmu sosial pada umumnya yang digunakan dalam ilmu poltik pun menyangkut metode induksi dan deduksi. Metode induksi adalah serangkaian strategi ataupun prosedur penarikan simpulan umum yang diperoleh berdasarkan proses pemikiran setelah mengkaji peristiwa yang khusus atas dasar fakta teoritis.Menurut Iswara , ada beberapa metode yang termasuk dalam metode induksi, seperti metode deskriptif, metode analisis, metode evaluatif, metode klasifikasi, dan metode perbandingan.

  • Metode deskriptif adalah sebagai prosedur pengkajian masalah politik untuk memberikan gambaran terhadap kenyataan yang ada secara akurat.

  • Metode analisis menekankan pada penelaahan secara mendalam terhadap masalah politis yang disusun secara sistematis dengan memperlihatkan hubungan fakta satu dengan yang lainnya.\

  • Metode evaluatif merupakan serangkaian usaha penelaahan fenomena politik yang bersifat menentukan terhadap fakta yang dikumpulkan dengan dasar pada norma-norma.

  • Metode klasifikasi adalah metode yang melandaskan pada pengelompokkan objek secara teratur yang masing-masing menunjukkan hubungan timbal balik.

  • Metode perbandingan merupakan metode kajian politik yang menitikberatkan pada studi persamaan dan perbedaan atas dua objek.

Terdapat metode lainnya yang digunakan dalam kajian ilmu politik antara lain metode filosofis, yuridis, historis, ekonomis,sosiologis, dan psikologis.

  • Metode filosofis metode ini digunakan untuk meneliti masalah politik langsung yang berhubungan dengan kehidupan politik.

  • Metode yuridis atau legalistis merupakan penekanan prosedur penelitiannya terhadap asas-asa legal secara yuridis.

  • Metode historis dalam metode ini penelitian ilmu politik berdasarkan pada kenyataan sejarah.

  • Metode ekonomis disangkutkan pada aspek-aspek ekonomi.

  • Metode sosiologis bahwa dalam kajian politik, lembaga-lembaga politik dianalogikan sebagai fenomena sosial.

  • Metode psikologis dalam penggunaannya kajian politik banyak menggunakan dalil-dalil psikologi sebagai acuannya.

Teknik

Teknik yang banyak digunakan dalam ilmu politik banyak ragamnya, seperti: field work, investigation, questionare, sampling, interview, opnionnaire, perticipant observer, schedule, direct observation, case study, dan action research.

Tujuan dan Fungsi Ilmu Politik


Perspektif Intelektual

Tujuan poltik adalah untuk tindakan politik. Agar dapat bertindak dengan baik secaea politik, orang perlu mempelajari asas dan seni poltik dan nilai-nilai yang dianggap penting, Jadi, perspektif intelektual dalam politik adalah perspektif yang mempergunakan diri sendiri sebagai titik tolak. Sebab perspektif itu bertolak dan dibangun berdasarkan apa yang dianggap salah oleh individu itu, dan individu tersebut yang memperbaikinya.

Perspektif Politik

Bahwa pandangan intelektual mengenai politk tidak banyak berbeda dengan pandangan politisi. Jika politisi bersifat segera, sedangkan intelektual dapat menjadi politisi jika ia mampu memasukkan masalah politik dalam pelayanan suatu kepentingan atau tujuan. Jika tujuan pertama politisi adalah memperoleh kekuasaan, maka tujuan yang kedua adalah mempertahankan kekuasaan.

Perspektif Ilmu Politik

Dalam hal ini, poltik dipandang sebagai ilmu. Ia menilai dari sisi intelektual dengan pertimbangan kritis serta memiliki kriteria yang sistematis. Pendirian ini memandang pada kebutuhab kedepan, untuk meramalkan akibat tindakan politik maupun kebijaksanaan para politisi. Para politisi memandang politik sebagai pusat kekuasaan publik, kaum intelektual memandang politik sebagai perluasan pusat moral dari diri. Dengan demikian, politik sebagai ilmu menaruh perhatian pada dalil- dalil, keabsahan, percobaan, hukum, dan keragaman.

Teori-teori Ilmu Politik


Terdapat tiga penteorian dalam ilmu politik, yaitu:

Teori Politik Empiris

Digunakan untuk mengacu kepada bagian-bagian teoritis ilmu politik.

Teori Politik Formal

Merupakan teori politik yang kadang-kadang dirasakan tumpang tindihnya dengan teori sosial maupun teori publik. Tidak ada aturan keputusan yang secara simultan dapat memenuhi sejumlah kondisi yang sangat masuk akal.

Teori Politik Normatif

Merupakan teori poltik yang paling dekat dengan enterprise tradisional. Sejauh ia berkenaan dengan kebijakan politik. Tujuannya adalah meletakkan prinsip-prinsip otoritas, kebebasan dan keadilan. Kemudian, mengkhususkan pada tatanan sosial, untuk memenuhi prinsip-prinsip tersebut. Tugas teori politik menurut pandangan ini adalah

  • Menjelajah apa makna kebebasan dan kemudian menerapkannya pada masalah-masalah praktis.

  • Untuk menemukan landasan tujuan dalam mendukung prinsip-prinsip politik yang mendasar.

Bidang Kajian Ilmu Politik


  • Teori ilmu politik yang meliputi teori poltik dan sejarah perkembangan ide-ide politik
  • Lembaga-lembaga politik yang meliputi UUD, pemerintahan nasional, pemerintahan daerah dan lokal, fungsi ekonomi dan social dari pemerintah dan perbandingan lembaga-lembaga politik.
  • Partai Politik, organisasi kemasyarakatan, pendapat umum, partisipasi warga negara dalm pemerintahan dan administrasi.
  • Hubungan Internasional yamg meliputi poltik internasional, organisasi dan administrasi internasional dan hukum internasional