Bagaimanakah Keterampilan Membuka Pelajaran yang Harus Dimiliki Guru?


Sering kita menjumpai untuk memulai proses pembelajaran di kelas dengan guru mengisi mengisi daftar hadir, menertibkan siswa, dan mengistruksikan siswa menyiapkan alat tulis dan buku pegangan siswa. Namun, hal tersebut belum dikategorikan sebagai proses membuka pelajaran.

Bagaimanakah keterampilan membuka pelajara yang harus dimiliki oleh guru?

Keterampilan Membuka Pelajaran

Menurut Helmiati (2013: 43-44) Membuka pembelajaran adalah kegiatan guru dalam mengawali proses pembelajaran untuk menciptakan suasana siap mental, fisik, psikis, dan emosional siswa sehingga memusatkan perhatian mereka pada materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilalui.
Aktivitas awal yang dilakukan dan kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh proses pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran tergantung pada strategi mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru tidak berhasil memfokuskan perhatian dan minat siswa pada pelajaran.
Menurut Helmiati (2013: 44-)dalam tahap pembukaan, yang perlu dilakukan guru terlebih dahulu adalah menciptakan suasana agar siswa secara mental, fisik, psikis dan emosional terpusat pada kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Hal tersebut dapat dilakukan guru dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa

Pada detik-detik awal pembelajarana ada banyak hal di luar ruangan kelas yang masih memikat perhatian siswa. Hal tersebut dapat membuat siswa tidak bisa fokus pada materi dan kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara siswa dan pelajaran yang disampaikan. Guru harus dapat membangkitkan minat belajar sampai siswa dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Guru perlu menghubungkan antara materi yang disampaikan dengan minat dan kebutuhan siswa.
Beberapa cara yang dapat memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa di pembukaan pembelajaran antara lain:

  • Mengaitkan materi dengan berita terkini.
  • Menyampaikan cerita.
  • Menggunakan alat bantu atau media pembelajaran.
  • Memvariasikan gaya mengajar.
  • Menyinggung tentang tugas-tugas yang dilakukan siswa.
  • Mengandaikan persoalan
  1. Menimbulkan motivasi

Menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara:

  • Memberikan kehangatan dan menunjukkan sikap antusias

Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, hangatdan penuh keakraban. Sikap semacam itu akan dapat menimbulkan rasa senang pada diri siswa sehingga memunculkan motivasi untuk belajar.

  • Menimbulkan rasa ingin tahu.

Rasa ingin tahu siswa dapat distimulus dengan cara memperlihatkan gambar, mendemonstrasikan sesuatu, menceritakan suatu kejadian yang relevan dengan materi. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan gambar, peristiwa atau cerita tersebut. Yang jawabannya terdapat dalam materi yang akan dipelajari.

  • Mengemukakan ide yang bertentangan

Guru dapat mengemukakan ide-ide yang bertentangan dengan mengemukakan masalah atau kondisi-kondisi yangbberbeda dengan kenyataan sehari-hari.

  1. Memberi acuan

Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran. Usaha yang dapat dilakukan guru antara lain:

  • Menjelaskan tujuan pembelajaran.
  • Menyampaikan garis besar pelajaran.
  • Menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
  1. Mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru

Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain yang telah dikuasai oleh siswa agar menarik perhatian dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Pelajaran dalam pertemuan sebelumnya harus diulang secara ringkas untuk dikaitkan dengan pelajaran yang baru. Hal-hal yang telah diketahui, pengalaman-pengalaman, minat dan kebutuhan-kebutuhan siswa disebut dengan pengait. Metode untuk mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan pelajaran sebelumnya harus divariasikan.
Contoh usaha guru untuk membuat kaitan adalah:

  • Meninjau kembali sampai seberapa jauh materi yang sudah dipelajari sebelumnya dapat dipahami oleh siswa dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada siswa. Selain itu dapat pula dengan meminta siswa merangkum inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.

  • Membandingkan pengetahuan lama dengan yang akan disajikan. Hal ini dilakukan apabila materi baru itu erat kaitannya dengan materi yang telah dikuasai. Misalnya guru terlebih dahulu mengajukan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang pengurangan sebelum mempelajari tentang pembagian. Seorang guru tidak akan kehilangan waktu mengajarnya bila mengaitkan materi baru dengan pelajaran sebelumnya. Jika seorang guru memunyai waktu 35 menit untuk mengajar, gunakan waktu lima menit pertama untuk menetapkan titik hubungan.