Bagaimanakah Keberadaan Musik dalam Teater?

image
Pada pertunjukan teater tidak akan lepas dari yang namanya musik.

Bagaimanakah keberadaan musik dalam teater?

Keberadaan Musik dalam Pertunjukan Teater

Musik bukan saja diolah untuk kepentingan musik sendiri,artinya komposisi musik tidak hanya untuk kebutuhan pertunjukan musik saja, melainkan musik sering juga digarap untuk keperluan bidang seni lainnya. Salah satu contoh adalah pengkolaborasian musik dengan tari, musik dengan teater, musik untuk kepentingan pameran seni rupa bahkan musik digunakan juga (kolaborasi) dengan penyair yang sedang membacakan puisinya. Semua kolaborasi tersebut mempunyai cara-cara, ketentuan dan kepentingan yang berbeda sesuai dengan tema yang akan digarap. Hal ini tentu saja mengharuskan seorang komposer untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih instrument, gaya, struktur serta bentuk komposisinya yang tentu saja harus disesuaikan dengan seni dimana komposisi musik tersebut berkolaborasi.

Dalam pertunjukan teater, musik sangatlah erat kaitannya, sehingga ada yang menyebutkan pertunjukan teater dengan didukung aktor yang baik pun akan masih terasa “hambar” jika tidak didukung oleh penataan musik yang sesuai dengan konteks cerita yang disajikan. Musik pada pertunjukan teater sejak kemunculannya hingga sekarang masih menjadi polemik. Terjadinya polemik dikarenakan pada setiap pembicaraan tentang teater, orang tidak banyak yang menyinggung tentang keberadaan musik dalam teater.

Hal ini disebabkan oleh banyaknya orang yang beranggapan bahwa pertunjukkan teater adalah pertunjukan seni peran, yang didalamnya hanya menceritakan tentang satu alur cerita saja. Anggapan seperti itu tentu saja sangat menyempitkan arti teater itu sendiri, karena pada intinya pertunjukan teater adalah peertunjukan dari gabungan antara semua unsur seni (peran, musik, tari, rupa, sastra), yang semua itu memerlukan pemikiran dan keselarasan pada naskah yang akan dipentaskan.

Salah satu contoh pada proses penggarapan musik misalnya, sejak seorang komposer musik teater mendapatkan ide untuk menggarap musik teater, maka ide tersebut pertama kali harus dipertimbangkan menyangkut proses realisasinya. Seorang komposer musik teter harus mempelajari tentang sejarah pada zaman apa naskah teater itu diceritakan, kemudian alat apa yang akan digunakan untuk mewakili ide musikal yang sesuai dengan adegan-adegan tiap bagian, dan yang paling utama bagaimana cara menggarap komposisi yang sesuai dengan naskah yang akan dipentaskan.

Oleh karena itu, harus dilakukan eksplorasi dengan berpatokan pada ketepatan antara hasil proses pengolahan bunyi dengan ide yang dimaksud atas dasar keselarasan pada naskah. Komposisi musik yang akan digarap harus bertitik tolak dari konsep yang jelas, artinya musik tetap harus berpatokan pada naskah yang akan dipentaskan, sehingga akan tercipta suatu integritas dari semua unsur seni yang ada, yang dipentaskan melalui pertunjukan teater.

Keberadaan musik pada teater sangatlah penting, karena selain berpengaruh terhadap aktor (emosi aktor dapat dicapai melalui musik), juga berpengaruh terhadap emosi penonton dalam menuntun atau mengapresiasi sebuah karya teater. Musik untuk teater pada penggarapannya sangatlah bebas bentuknya, dalam arti musik disesuaikan dengan adegan pada naskah. Meskipun demikaian, musik pada teater bukanlah sekedar musik “pelengkap” yang hanya berfungsi sebagai “pengekor” pada naskah. Pada proses penggarapan musik teater harus selalu ada kesepakatan antara seorang penata musik, sutradara dan aktor tentang kesesuaian musik dengan adegan atau sebaliknya, adegan yang menyesuaikan terhadap musik.

Musik pada pertunjukan teater memang bukan untuk disajikan untuk keperluan pementasan musik, melainkan satu kesatuan yang berfungsi sebagai media untuk memperkuat dalam pengungkapan apa yang dimaksud dari naskah yang akan dipentaskan. Salah satu contoh, terdapat sebuah adegan yang tidak bisa atau tidak mungkin digambarkan secara visual oleh aktor, maka musik yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau menggambarkan dalam bahasa musik tentang apa yang dimaksud oleh adegan tersebut, dalam hal ini penata musiklah yang harus berperan.