Bagaimanakah cara menggosok gigi yang baik dan benar?

Menurut Potter dan Perry (2005), menggosok gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan, bakteri, dan plak. Dalam membersihkan gigi, harus memperhatikan pelaksanaan waktu yang tepat dalam membersihkan gigi, penggunaan alat yang tepat untuk membersihkan gigi, dan cara yang tepat untuk membersihkan gigi.

Bagaimanakah cara menggosok gigi yang baik dan benar ?

Menggosok gigi yang baik yaitu dengan gerakan yang pendek dan lembut serta dengan tekanan yang ringan, pusatkan pada daerah yang terdapat plak, yaitu di tepi gusi (perbatasan gigi dan gusi), permukaan kunyah gigi dimana terdapat fissure atau celah- celah yang sangat kecil dan sikat gigi yang paling belakang (Rahmadhan, 2010).

Menggosok gigi harus memiliki pegangan yang lurus, dan memiliki bulu yang cukup kecil untuk menjangkau semua bagian mulut. SIkat gigi harus diganti setiap 3 bulan. Cara menggosok gigi yang baik adalah membersihkan seluruh bagian gigi, gerakan vertical, dan bergerak lembut (Wong 2003).

Potter dan Perry (2005) menjelaskan bahwa seluruh permukaan gigi dalam, luar dan pengunyah harus disikat dengan teliti dan menggosok gigi dengan sekuat tenaga tidak dianjurkan karena dapat merusak email dan gusi dan akan menyebabkan perkembangan lubang karena vibrasi.

Banyak teknik atau metode menggosok gigi yang bisa digunakan, akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang baik maka diperlukan teknik menyikat gigi, teknik menggosok gigi tidak hanya satu teknik saja melainkan harus kombinasikan dengan sesuai dengan urutan gigi agar saat menggosok gigi semua bagian permukaan gigi dapat dibersihkan dan tidak merusak lapisan gigi (Houwink, 1993).

Berbagai metode menggosok gigi yang dikenal kedokteran gigi, dibedakan berdasarkan gerakan yang dibuat sikat. Pada prinsipnya terdapat enam pola dasar :

  1. Metode Vertikal

    Sikat gigi diletakkan dengan bulunya tegak lurus pada permukaan bukal untuk permukaan lingual dan palatina sikat gigi dipegang severtikal mungkin. Metode ini ditulis oleh Hirschfeld (1945), pada umumnya metode ini tidak dianjurkan, karena hasilnya kurang baik (Houwink, 1993).

  2. Metode Horizontal

    Pada metode ini bagian depan dan belakang gigi digosok dengan sikat yang digerakan maju-mundur/kedepan dan kebelakang, dengan bulu-bulunya tegak lurus pada permukaan yang dibersihkan. metode ini juga disebut metode menggosok (Houwink, 1993).

  3. Metode Berputar

    Metode berputar merupakan varian (bentuk yang dirubah) metode vertical. Disini dengan bulu-bulunya ke arah apical ditempatkan setinggi mungkin pada gingival, kemudian dengan gerakan berputar tangkai singkat. Disarankan untuk membersihkan tiap daerah dengan gerakan horizontal (Houwink, 1993).

  4. Metode Vibrasi/Bergetar

    Pada metode Charters bulu-bulu sikat diletakkan pada sudut 450 terhadap poros elemen-elemen dan agak tegak pada ruang aproksimal. Kemudian dibuat tiga sampai empat gerakan bergetar dengan sikat. Kemudian sikan diangkat dari permukaan gigi untuk mengulangi tiga sampai empat kali gerakan yang sama bagi tiap daerah yang dapat dicapai oleh ujung sikat. Metode bergetar dimaksudkan untuk orang dewasa dan terutama ditujukan pada pembersihan gusi selama ini dimungkinkan dengan sikat gigi (Houwink, 1993).

  5. Metode Sirkular

    Disini dengan gerakan memutar permukaan elemen-elemen dibersihkan. Pada metode Fones (1934) lengkungan gigi-geligi dalam oklusi dan permukaan bukal dibersihkan dengan melekat sikat tegak lurus dan membuat gerakan memutar. Gerakannya juga meluas sampai ke gusi. Dan permukaan lingual dibersihkan dengan gerakan sirkular kecil dan permukaan oklusal dengan gerakan menggosok. Metode ini hampir tidak diterapkan lagi dan tidak dikenal penelitian tentang evaluasinya (Houwink, 1993).

  6. Metode Fisiologis

    Metode ini diintroduksi oleh Smith (1940) dan beranjak dari pendirian bahwa gerakannya pada waktu menyikat harus mempunyai arah yang sama seperti arah makanan. Dengan sikat lunak elemen-elemen dibersihkan dengan gerakan menyapu dari mahkota ke gusi. Disamping itu pada daerah molar dianjurkan beberapa gerakan horizontal untuk membersihkan ulkus. Mengenai efektivitas cara ini tidak banyak dikenal. Mengenai hal ini harus diperhatikan dengan benar pada waktu melakukan evaluasi tanpa memperdulikan metode yang dipakai (Houwink, 1993).