Bagaimanakah cara mendapatkan legitimasi?

image

Bagaimanakah cara mendapatkan legitimasi?

Disetiap sistem politik mulai dari yang terbaik sampai yang paling buruk pun memerlukan legitimasi dari masyarakat. Akibatnya, pemerintah yang berkuasa berupaya keras untuk mendapatkan dan mempertahankanlegitimasi kewewenanganya. cara-cara yang digunakan untuk mempertahankan legitimasi dapat dikelompokan menjadi tiga, yitu simbolis, prosedural, dan materiil.

Pertama, memanipulasi segala kecenderungan-kecenderungan moral ,emosional,tradisi dankepercayaan, dan nilai-nilai budaya pada umumnya dalam bentuk simbol-simbol. Simbol-simbol pada umumnya digunakan untuk mempertahankan dan mendapatkan legitimasi yang bersifat ritualistik, sakral, retorik dan mercusuar. Upacara kenegaraan yang megah, parade militer, penganugerahan , pementasa wayang tertentu dan mengindentifikasikan diri dengan kelompok mayoritas dalam masyarakat merupakan contoh penggunaan simbol-simbol yang bersifat ritulistik. Contoh lain dari metode simbolis, yakni mengangkat sejumlah pejabat dari berbagai unsur masyarakat (suku,bangs dan agama) sehingga masyarakat terwakili.

Pengumpulan benda-benda yang dianggap keramat dan menggunakan angka-angka yang dianggap mengandung makna suci dan kebeuntungan, contohnya seperti angka tujubelas, delapan, dan empat lima merupakan contoh penggunaan sejumlah formula politik. Contoh yang lain berkenaan dengan penggunaan simbol yang bersifat retorik,yakni orde baru, pembangunan sebagai pengamalan pancasila stabilitas, selaras-selaras-seimbang, konstitusional, dwifungsi,pemerataan, kebebasan bertanggung jawab.

Membangun tempat nersejarah yang dilengkapi dengan kronologi pristiwa dan patung pahlawan , dan membengun monumen nasional yang megah atau membangun suatu jenis industri yang dapat dibanggakan merupakan contoh penggunaan yang bersifat mercusuar (kemegahan).

Kedua, dengan cara dan menjajikan akan memberikan kesejahteraan material kepada masyarakat, seperti menjamin tersedianya kebutuhan dasar, fasilitas kesehatan dan pendidikan, sarana produksi pertanian,sarana komunikasi dan transportasi,kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha dan memberinya modal.

DiIndonesia dapat kita lihat dengan jelas metode instrumental dengan jelas dan nyata dapat dalam proyek instruksi Presiden (Inpres), seperi Inpres Daerah Tingkat I dan II. Pengguna metode instrumental jelas memerlukan dana yang cukup besar dan tak sedikit.

Ketiga, dengan cara menyelenggarakan pemilihan umum untuk menentukan para wakil rakyat, presiden dan wakil presiden, dan para anggota lembaga tinggi negara atau referendum untuk mengesahkan suatu kebijakan umum. Penggunaan metode prosedural atau pemilihan umum ini berlangsung mulai dari calon tunggal sampani dengan calon yang bersaing dengan bebas, dan mulai dari yang bersifat, umum, langsung rahasia, serta jujur dan adil samapai dengan penuh manipulasi dan intimidasi. Bagi sebagian orang sistem politik, penyelenggara pemilihan umum dianggap cukup untuk menunjukkan pemerintahannya memiliki ligitimasi.

Sumber :
Surbakti,Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT GRAMEDIA