Bagaimanakah cara membahagiakan diri sendiri?

membahagiakan diri sendiri

Sebagai manusia kita diciptakan untuk memiliki berbagai perasaan, layaknya marah, senang, sedih ataupun kecewa. Namun tidak semua orang merasa bisa menerima emosi tersebut karena beberapa perasaan tentunya tidak menyenangkan. Hal yang paling diinginkan manusia yaitu rasa bahagia, terlepas dari mana mereka mendapat kebahagian tidak terlalu diperhatikan.

Bagaimanakah cara membahagiakan diri sendiri ?

Tiap orang pasti mempunyai definisi kebahagiaan sendiri-sendiri. Apabila anda menanyakan apa arti kebahagiaan ke 10 orang, bisa jadi anda mendapatkan 10 jawaban yang berbeda. Hal itu sangat wajar, karena persepsi seseorang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor intrinsik (dalam) maupun faktor ekstrinsik (luar).

Yang perlu diberi catatan terlebih dahulu adalah kebahagiaan sangat berbeda dengan kesenangan. Kesenangan sangat identik dengan terpuaskannya panca indra manusia. Kesenangan sangat identik dengan terpuaskannya kebutuhan fisik seseorang.

Sedangkan kebahagiaan lebih identik dengan kepuasan batin seseorang. Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Aristoteles, bahwa manusia melihat kebahagiaan jauh di atas kesenangan-kesenangan fisik.

Cara membahagiakan diri adalah dengan melakukan prinsip-prinsip berikut,

Bersyukur

Ya, bersyukur merupakan kunci utama dari sebuah kebahagiaan. Tanpa ada rasa syukur,maka kita akan terjebak dengan kebutuhan fisik yang rasa-rasanya tidak akan ada habisnya. Tanpa bersyukur, maka batin akan selalu kosong, karena kita terlalu fokus pada kebutuhan fisik kita.

Bukankah kita sering melihat orang-orang dengan kekurangan fisik yangada pada dirinya, tetapi wajahnya sangat terlihat bahagia ? Dan sebaliknya, orang-orang dengan kemampuan memenuhi kebutuhan fisik yang berlebih (kaya raya), tetapi wajahya terlihat penuh tekanan,murung dan tidak “bercahaya”

Itulah indah dan adilnya dunia, bahwa kebahagian dapat dirasakan oleh semua orang, tidak peduli dia kaya maupun miskin, atau mempunyai fisik yang sempurna atau tidak, karena kebahagiaan tidak terletak pada panca indra kita.

Optimis tentang Masa Depan

Dengan mempunyai rasa optimis tentang masa depan, maka tidak ada lagi ketakutan-ketakutan yang membayangi diri kita akan bagaimana nasib kita di masa yang akan datang. Optimis disini tidak hanya sekedar keyakinan saja, tetapi harus dilakukan juga. Orang yang optimis akan belajar dengan giat, bekerja dengan keras dan mengeluarkan segala sumber daya yang dimilikinya untuk menatap masa depan.

Dengan rasa optimis, kita dapat menghadapi segala masalah yang sedang menimpa kita, karena bagaimanapun setiap manusia pasti mempunyai masalahnya sendiri-sendiri. Bukankah manusia hidup memang untuk menyelesaikan masalah ?