Bagaimana unggas dapat terjangkit panyakit cacing mata?

image

Cacing mata pada unggas adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit cacing yang suka tinggal di mata inang khususnya di saccus conjunctiva.

1 Like

image

Cacing mata pada unggas adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit cacing yang suka tinggal di mata inang khususnya di saccus conjunctiva. Penyebab penyakit ini adalah Oxyspirura mansoni yang merupakan cacing gilig. Parasit ini dapat menyebabkan conjunctivitis, opthtalmitis, protrusion membrane nyctitans dan mengganggu daya pandang. Inang cacing ini sebagian besar adalah bangsa unggas antara lain ayam, kalkun, merpati, burung liar dan burung dalam sangkar.

Siklus Hidup:
Cacing betina dewasa bertelor di balik kelopak mata dan dapat masuk kedalam tenggorokan (pharynx) melalui saluran air mata, kemudian tertelan masuk kerongkongan (oesophagus), lalu berlanjut ke alat pencernaan (usus) dan keluar bersama feses. Feses yang mengandung telor cacing ini kemudian dimakan oleh bangsa lipan (kelabang) dan juga kecoa. Dalam tubuh kecoa ataupun kelabang, telor menetas dan meneruskan daur hidupnya hingga mencapai stadium infektif. Bila kelabang dimakan unggas maka daur hidup cacing akan berlanjut karena larva cacing ini akan menuju kerongkongan dan melalui saluran air mata masuk kembali dan tinggal/berada di balik kelopak mata induk semangnya yaitu bangsa burung.

Pengaruh Lingkungan:
Lingkungan yang mendukung kejadian penyakit ini adalah lingkungan dengan sanitasi yang kurang baik (kotor, lembab dan kurang sinar matahari). Pada lingkungan seperti ini disukai oleh kelabang dan kecoa. Didalam kedua jenis binatang ini jika memakan feses unggas yang terpapar telor parasit ini, telur menetas dan berkembang mejadi larva stadium infektif.

Cara Penularan:
Kelabang dan kecoa merupakan vektor mekanik yang berperan sebagai penular penyakit. Penyakit cacing mata ini hanya menular secara horizontal dan tidak diturunkan dari induk ke anak.

Gejala Klinis:
Unggas yang terinfeksi menunjukkan gejala conjunctivitis (radang pada conjunctiva), opthalmitis (radang pada mata), kerusakan kornea dan mengganggu daya pandang mata. Mata kotor karena banyak eksudat dan basah.