Bagaimana tipe sistem kepartaian?

Klasifikasi sistem kepartaian
Sistem kepartaian (party systems) pertama kali dibentangkan oleh mauriceduverger dalam bukunya political parties, dia mengadakan klasifikasi menjadi tiga kategori:

  • sistem partai tunggal
    Para pengamat mengatakan istilah partai tunggal merupakan istilah yang menyangkal diri sendiri sebab suatu sistem selalu mengandung lebih dari satu bagian. dipakai untuk partai yang benar-banar merupakan satu-satunya partai yang mempunyai kedudukan dominan diantara beberapa partai lain.

    Pola partai tunggal terdapat dibeberapa negara afrika,china, dan kuba, sedangkan dalam masa jayanya uni soviet dan beberapa negara eropa timur termasuk dalam kategori ini. suasana partai dinamakan non-kompetitif karena semua partai harus menerima pimpinan dari partai yang dominan, dan tidak dibenarkan bersaing dengannya.

  • Sistem dwi-partai
    Sistem diw-parti biasanya diartikan bahwa ada dua partai diantara beberapa partai, yang berhasil memenangkan dua tempat teratas dalam pemilihan umum secara bergiliran, dan dengan demikian mempunyai kedudukan dominan.

    Dalam sistem ini partai-partai dengan jelas dibagi dalam partai yang berkuasa (karena menang dalam pemilihan umum) dan partai oposisi (kalah dalam pemilihan umum).
    dengan demikian jelaskan diman letak tanggung jawab mengenai pelaksanaan kebijakan umum. dalam sistem ini partai yang kalah berperan sebagai pengecam utama tapi yang setia terhadap kebijakan partai yang duduk dalam pemerintahan, dengan pengertian bahwa peran ini sewaktu-waktu dapat bertukar tangan. dalam persaingan memenangkan pemilihan umum kedua partai berusaha untuk merebut dukungan orang-orang yang ada ditengah dua partai dan yangs ering dinamakan pemilih terapung atau pemilih di tengah.

    Sistem dwi-partai dapat berjalan baik apabila terpenuhi tiga syarat:

    • Komposisi masyarakat bersifat homogen
    • Adanya konsensus kuat dalam masyarakat mengenai asas dan tujuan sosial dan politik
    • Adanya kontinuitas sejarah

    Negara yang memiliki sistem dwi-partai yaitu ingris, amerika serikat, filipina, kanada, dan selandia baru.

  • Sistem multi-partai
    Keanekaragan budaya politik suatu masyarakat mendorong pilihan kearh sistm multi-partai. perbedaan tajam anatar ras, agama, atau suku bangsa menorong golongan-golongan masyarakat lebih cenderung menyalurkan ikatan-ikatan terbatasnya dalam satu wadah yang sempit saja.pola dwi partai lebih sesuai dengan pluralitas budaya dan politik dari pada pola dwi-partai.

    Sistem multi-partai dihubungkan dengan sistem pemerintahan parlementer, mempunyai kecenderungan menitik beratkan kekuasaan pada badan legislatif, sehingga badan eksekutif sering lemah dan ragu-ragu.
    sistem multi-partai ditemukan di indonesia, malaysia, nederland, australia, prancis, swedia, dan feserasi rusia.


Budiardjo, Miriam.2002. Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta;PT gramedia pustaka utama hlm 415-420

Sistem dwi-parti biasanya diartikan bahwa ada dua partai diantara beberapa partai, yang berhasil memenangkan dua tempat teratas dalam pemilihan umum secara bergiliran, dan dengan demikian mempunyai kedudukan dominan.