Bagaimana teknik pencahayaan atau lighting dalam pembuatan film?

Dalam pengambilan gambar dengan kamera, cahaya alami tidak selalu dapat diperoleh. Apalagi untuk pengambilan gambar dalam ruangan (Interior/Indoor). Untuk itu diperlukan bantuan tambahan lampu-lampu agar dapat diperoleh gambar yang baik dan berkesan. Saat matahari terbit dan terbenam akan tampak sangat berbeda karena waktu pengambilan gambar mempengaruhi warna yang muncul. Video yang diambil sebelum matahari terbit akan tampak kebiru-biruan, tapi video yang diambil segera setelah matahari terbit akan tampak kemerah-merahan. Makin tinggi matahari dilangit warna video makin tajam dan makin bersih. Ini akan tampak sekali saat shooting tengah hari. Pada saat matahari terbenam, warna video akan lebih hangat. Corak warna merah dan jingga akan muncul di video menjelang malam, tapi saat matahari terbenam warnanya akan terisi dengan ungu muda berbaur warna merah muda dan hijau.

Perubahan warna warni ini yang membuat hasil video berbeda saat pengambilan gambar berlangsung pada waktu yang berbeda. Namun untuk mensetting warna yang diinginkan dapat diatur melalui kamera pada menu White Balance (WB) yang terdiri dari pilihan auto white balance, cloudy, tungsten, fluorescent, daylight, flash dan custom.

Penggunaan lampu sebagai cahaya artificial juga sering digunakan untuk cahaya dari alam (sinar matahari) sering berubah-ubah tertutup awan. Namun penggunaan cahaya tambahan dari lampu pada dasarnya bukanlah hanya agar subyek jadi terang benderang dan gampang dilihat saja. Melainkan agar diperoleh efek yang diinginkan, yaitu munculnya dimensi atau efek dramatis dari subyek.

Berdasarkan penempatan dan kegunaannya, maka lampu-lampu untuk pengambilan gambar dengan kamera telah diklasifikasikan atau didefinisikan sebagai berikut :

  • Key Light
    Yaitu lampu tembak utama atau “lampu kunci” yang dipasang agar dapat menerangi seluruh aubyek yang akan diambil gambarnya dengan kamera. Keberadaan lampu ini jika diletakkan membentuk sudut 45 derajat dengan kamera, biasanya akan menimbulkan bayangan pada sisi yang bersebrangan di sebelah subyek.

  • Fill Light
    Yaitu “lampu pengisi” yang dipasang pada sisi lain yang bersebrangan dengan key light, gunanya untuk menghilangkan atau mengurangi bayangan yang disebabkan oleh key light, membuat keseimbangan cahaya pada kedua sisi subyek.

  • Back Light
    Yaitu lampu yang dipasang untuk menyinari subyek dari bagian belakang. Agar subyek kelihatan lebih jelas berdimensi. Adanya lampu ini memberikan semacam kerangka cahaya di seputar subyek. Back Light ini juga digunakan agar rambut dari subyek Nampak indah bercahaya.

  • Background Light
    Yaitu lampu yng ditembakkan langsung kearah latar belakang subyek (dinding), dengan maksud agar sang subyek terlihat lebih “terpisah” dari dinding, sehingga muncul dimensinya. Tanpa lampu background ini, subyek terasa seperti melekat, menempel di dinding, seperti perangko menempel di amplop saja.

  • Rim Light
    Lampu ini biasa digunakan untuk menerangi obyek-obyek di samping manusia.

  • Kicker
    Lampu kicker digunakan untuk mencahayai sisi subyek, biasanya diposisikan low angle, diletakkan dibelakang subyek mengarah ke sisinya. Lampu tambahan ini gunanya agar bagian sisi-sisi subyek lebih “nendang”. Warna dan pencahayaan dapat juga dipergunakan untuk memberi penekanan pada karakter, serta memperlihatkan emosional karakter. Adapun berbagai teknik Lighting adalah sebagai berikut :

    • Low Key Lighting (Cahaya Utama yang Redup)
      Biasanya teknik ini hanya menggunakan the key dan back light, kontras antara terang dan gelap relative tinggi, dan terbentuknya bayangan yang panjang maupun tegas. Low Key Lighting sendiri banyak digunakan dalam film- film horror. Film-film tersebut tidak sesuai dengan cahaya yang relative terang ( high).

    • High Key Lighting (Cahaya Utama yang Terang)
      Teknik lighting ini sering digunakan dalam film bergenre komedi romantic dengan menggunakan filler light, sehingga menampilkan pencahayaan yang alami dan realistis. Selain ini, high key lighting juga menjadikan setting seperti hari yang sedang cerah.

    • Kontras
      Ada dua jenis dari penggunaan lighting yang kontras, yaitu high contrast dan low contrast . High contrast adalah perbandingan yang tinggi antara terang dan gelap sehingga dapat menampilkan banyak bayangan. Sementara low contrast menerapkan perbandingan yang rendah antara terang dan gelap, jadi bayangan yang ditampilkan lebih sedikit.

    • Exposure
      Exposure adalah jumlah cahaya yang masuk lewat apartureaparture yang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu overexposed atau lebih banyak cahaya yang masuk, serta underexposed , yaitu jumlah cahaya yang masuk lebih sedikit. Kedua hal tersebut selanjutnya dapat mempengaruhi tingkat kecerahan gambar dan warna.

Selain cahaya, warna juga memiliki arti penting dalam film, arti dari warna-warna tertentu seperti putih yang berarti suci, polos, dan kosong. Hitam berarti misteri dan mahal, biru berarti kebebasan, kesetiaan, dan sendu, merah berarti passion, sex, darah, bahaya, panas, dan kematian, kuning memiliki arti matahari, kehangatan, dan intelektual, hijau berarti nature, misteri, dan status, serta ungu memiliki arti spiritual, mistis, dan janda.45 Sama halnya dengan lighting, warna juga memiliki peran tersendiri dalam sebuah film.

Warna dapat membawa arti yang dapat menambah kekayaan adegan, membawa mood sebuah adegan, dan menambah efek dramatis. Berbagai warnapun memiliki arti tersendiri. Warna juga penting peranannya sebagai alat pengendali intensitas cahaya. Di Negara teknologi maju yang telah lama menggunakan intensitas cahaya listrik sebagai alat utama cahaya lampu antara komedi dan tragedy, akan tetapi juga membedakan tata warna cahayanya.

Warna-warna hangat digunakan untuk warna cahaya komedi, sedangkan warna dingin digunakan untuk warna cahaya tragedi. Konsepsi warna demikian itu secara umum masih banyak dipergunakan saat ini, namun juga banyak sekali kejutan- kejutan warna cahaya diciptakan secara cerdik merupakan sebuah tantangan.

Dalam proses pembuatan film menjaga kualitas video sangat penting. Namun, teknik pencahayaan juga tidak kalah penting dalam menciptakan estetika sebuah film. Penggunaan lighting yang tepat dapat membangun mood yang cocok pada sebuah video karena hal tersebut berpengaruh pada unsur bayangan, tingkat kekontrasan, serta pewarnaan. Berikut beberapa teknik pencahayaan dalam film:

1. Fill Light

Fill Light merupakan sumber cahaya sekunder atau cahaya pengisi di bagian yang berlawanan dari key light. Jadi, jika key light datang dari arah kiri, maka fill light datang dari arah kanan. Biasanya, intensitas cahaya dari fill light harus lebih rendah dibandingkan cahaya key light. Fill light membantu mengurangi bayang yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar nampak lebih natural.

2. Key Light

Key light merupakan sumber cahaya utama atau yang terkuat. Pencahayaan key light diarahkan dari sisi samping di depan objek yang akan diambil. Cahaya yang datang dari key light merupakan cahaya dominan dalam setting. Pada pengambilan gambar secara out-door, key light yang merupakan pencahayaan utama datang dari cahaya matahari. Sehingga, pencahayaan lainnya harus melengkapi sesuai dari arah yang berlawanan dari sinar matahari sebagai cahaya utama.

3. Back Light

Back light ditempatkan pada belakang subjek dan digunakan untuk pencahayaan subjek dari belakang. Back light boleh lebih terang atau lebih redup dari key light, fungsi back light adalah menambah kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi.

4. Butterfly Lighting

Butterfly Lighting merupakan pola pencahayaan untuk mendapatkan bentuk bayangan seperti bentuk kupu-kupu di bawah hidung. Cara mendapatkan bayangan tersebut dengan menempatkan sumber cahaya utama di atas dan tepat di belakang kamera.

5. Chiaroscuro Lighting

Chiaroscuro dikembangkan oleh Leonardo Davinci, Caravaggio, Vermeer, dan Rembrandt. Pada dasarnya teknik pencahayaan ini tampaknya cukup sederhana, gunakan lampu yang lebih redup dan lebih terang dalam menciptakan kontras terang atau gelap. Cara untuk membuat lighting chiaroscuro, menerangi setengah wajah seseorang, dan membiarkan separuh lainnya dalam kegelapan.