Bagaimana teknik menyusui pada bayi yang baik?

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.

Bagaimana teknik menyusui pada bayi yang baik?

Persiapan Ibu

  1. Sebelum menyusui, sebaiknya ibu mencuci tangan dengan sabun dan air terlebih dahulu.

  2. Posisikan badan ibu pada posisi yang nyaman: duduk bersandar, tidur miring, atau berdiri. Bila duduk, jangan sampai kaki menggantung.

image
Gambar Berbagai Posisi menyusui

  1. Keluarkan sedikit ASI terlebih dahulu dengan cara meletakkan ibu jari dan jari telunjuk sejajar di tepi areola, kemudian tekan ke arah dinding dada lalu dipencet sehingga ASI mengalir keluar. Kemudian mengoleskan ASI tersebut pada puting susu dan areola sekitarnya.

    Mengoleskan ASI pada puting susu dan sektar areloa bermanfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.

Posisi Bayi

  1. Tempatkan kepala bayi pada lengkung siku ibu, kepala bayi tidak boleh tertengadah, sokong badan bayi dengan lengan dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Pegang bayi dengan satu lengan saja.

  2. Tempatkan satu lengan bayi di bawah ketiak ibu dan satu di depan

  3. letakkan bayi menghadap perut/payudara ibu, perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara sehingga telinga dan lengan bayi berada pada satu garis lurus.

  4. Sebaiknya dalam proses menyusui, ibu menatap bayinya dengan kasih sayang

Perlekatan bayi

  1. Ketika menyusui, sebaiknya ibu memegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja.

image
Gambar Posisi bayi dan memegang payudara yang benar

  1. Ibu sebaiknya memberi rangsangan kepada bayi agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara :
    • menyentuh pipi dengan puting susu, atau
    • menyentuh sisi mulut bayi

image
Gambar Memberi Rangsangan kepada bayi

  1. Setelah bayi membuka mulut, ibu sebaiknya dengan cepat mendekatkan kepala bayi ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi:

    • Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi
    • Setelah bayi mulai mengisap, payudara tak perlu dipegang atau ditopang lagi
  2. Perhatikan tanda-tanda perlekatan bayi yang baik:

    • dagu bayi menempel di payudara (C = chin)
    • sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, terutama areola bagian bawah (A= areola)
    • bibir bayi terlipat keluar (bibir atas terlipat ke atas dan bibir bawah terlipat ke bawah) sehingga tidak mencucu (L= lips)
    • mulut terbuka lebar (M = Mouth)

image
Gambar Perlekatan

Melepas isapan

  1. Sebaiknya ibu untuk ganti menyusui pada payudara yang lain apabila pada satu payudara sudah terasa kosong. Minta ibu melepas isapan dengan cara:

    • jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut, atau
    • dagu bayi ditekan ke bawah
  2. Sebaiknya ibu agar menyusui berikutnya dimulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang diisap terakhir)

  3. Setelah selesai menyusui, sebaiknya ibu untuk mengeluarkan ASI sedikit kemudian oleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.

Peletakkan bayi saat menyusu pada ibu dan posisi kepala bayi terhadap puting susu ibu sangat penting untuk keberhasilan pemberian susu secara eksklusif dan mencegah terjadinya lecet pada puting susu ibu.

1. POSISI BADAN IBU DAN BADAN BAYI

  • Ibu duduk atau berbaring dengan santai
  • Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala
  • Badan bayi menghadap ke badan ibu
  • Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu
  • Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
  • Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
  • Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan menyokong bokong bayi dengan lengan ibu.

Tanda-tanda posisi menyusui yang benar :

  1. Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus
  2. Wajah bayi harus menghadap payudara dengan hidung berhadapan dengan puting
  3. Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya
  4. Jika bayi baru lahir, ibu harus menyangga seluruh badan bayi; bukan hanya kepala
    dan bahu

POSISI MENYUSUI:

2. PELEKATAN MULUT BAYI DENGAN PUTING SUSU IBU

  • Payudara dipegang dengan ibu jari di atas, dan jari yang lain menopang di bawah (bentuk C).

  • Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut dengan cara:

    • Menyentuh pipi dengan puting susu
    • Menyentuh sisi mulut dengan puting susu
  • Tunggu sampai bayi bereaksi dengan membuka lebar mulutnya dan menjulurkan lidahnya.

  • Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menggerakkan bahu belakang bayi.

  • Posisikan puting susu di atas bibir atas bayi dan berhadapan dengan hidung bayi.

  • Usahakan sebagian areola masuk ke mulut bayi (tampak lebih sedikit areola bagian bawah dari pada bagian atas).

  • Setelah bayi menghisap dengan baik, payudara tidak perlu disangga lagi.

image

TANDA-TANDA PELEKATAN BAYI YANG BAIK SAAT MENYUSUI:

  • Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
  • Dagu menyentuh payudara ibu dengan mulut terbuka lebar
  • Hidung bayi mendekati dan kadang-kadang menyentuh payudara ibu
  • Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya puting saja), lingkar areola atas terlihat lebih banyak daripada areola bagian bawah
  • Bibir bawah bayi melengkung ke luar
  • Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang-kadang disertai dengan berhenti sesaat (jeda) yang menandakan bahwa dalam mulutnya penuh ASI, dan hal ini merupakan kesempatan bayi untuk menelan ASI
  • Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
  • Puting susu tidak terasa sakit atau lecet.

TANDA BAYI PUAS SETELAH MENYUSU

  • Bayi tertidur nyenyak
  • Bayi melepas sendiri puting susu ibunya

MENYENDAWAKAN BAYI

image

Letakkan bayi tegak lurus pada bahu ibu, kemudian perlahan-lahan diusap punggungnya sampai bersendawa. Jika tidak bersendawa, ibu tidak perlu khawatir, letakkan bayi berbaring kekiri atau ke kanan atau tengkurap, udara akan keluar dengan sendirinya.

Beberapa tips perawatan payudara pada ibu nifas:

  • Bila BH sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan BH yang pas dan sesuai dengan ukuran badan dan payudara ibu sehingga akan memberikan kenyamanan dan juga penyangga yang baik untuk payudara.

  • Memakai BH yang terlalu ketat yang tidak sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).

  • Persiapkan puting susu ibu. Dengan lembut putar puting antara telunjuk dan ibu jari selama 10 detik sewaktu mandi. Jika mendapatkan kesulitan atau puting susu rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter/bidan.

  • Bersihkan payudara dan puting susu dengan air tanpa menggunakan sabun ,karena akan menyebabkan kering daerah puting susu.

Manfaat Perawatan payudara:

  • Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
  • Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
  • Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
  • Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya.

image

CATATAN

  1. Mulai memberikan ASI sesegera mungkin setelah bayi lahir.
  2. Beri ASI sesering mungkin, karena semakin sering disusui maka ASI akan semakin banyak keluar.
  3. Perhatikan posisi bayi saat disusui.
  4. Jangan lupa untuk menyendawakan bayi segera setelah selesai disusui.