Bagaimana tatalaksana mengeluarkan benda asing di telinga?

benda asing di telinga

Dapat terjadi pada siapa saja, benda asing di telinga dapat berbahaya bila tidak segera diambil. Bagaimana tatalaksana terhadap pengambilan benda asing telinga?

benda asing di telinga

Berikut benda-benda asing yang biasa masuk ke telinga:

  1. Air
    Saat mandi atau berenang, tak jarang air masuk ke telinga anak. Selama telinganya bersih, air otomatis akan keluar sendiri. Namun kalau di dalamnya terdapat kotoran kuping, air akan membuatnya mengembang sehingga tidak bisa keluar. Segera ke dokter THT untuk membersihkan kotoran kuping yang ada.

  2. Semut
    Bila telinga sampai kemasukan semut, berarti ada yang salah dengan bagian dalam telinga. Pada prinsipnya, telinga punya mekanisme sendiri yang dapat menghambat binatang seperti semut untuk tidak masuk ke dalam.

  3. Cotton Buds
    Cotton buds tidak dianjurkan secara medis untuk mengorek-ngorek telinga, walau masih saja ada yang menggunakannya. Selain kapas bisa tertinggal di dalam telinga, bahaya lainnya adalah dapat menusuk selaput gendang bila tidak hati-hati menggunakannya. Ada contoh kasus, seorang ibu membersihkan telinga bayinya yang baru berumur 7 hari dengan cotton buds. Alih-alih menjadi bersih, telinga si bayi malah berdarah. Pada orang dewasa, panjang liang ini 3 cm, sedang pada bayi hanya 1,5 cm. Oleh karena itu, berhati-hatilah. Jika kapasnya tertinggal di dalam telinga, segera bawa anak Anda ke dokter THT dan jangan mengorek-ngorek sendiri untuk mengeluarkan kapas tersebut.

  4. Benda-benda kecil
    Anak-anak kecil sering tidak sengaja memasukkan sesuatu ke dalam telinganya. Misalnya, manik-manik mainan. Jika terjadi, segera bawa ke dokter THT. Jangan coba-coba mengeluarkannya sendiri, karena bisa menimbulkan masalah baru. Di ruang praktek, dokter mempunyai alat khusus untuk mengeluarkan benda tersebut.

Manifestasi Klinis


Efek dari masuknya benda asing tersebut ke dalam telinga dapat berkisar di tanpa gejala sampai dengan gejala nyeri berat daya penurunan pendengaran.

  • Merasa tidak enak ditelinga
    Karena benda asing yang masuk pada telinga, tentu saja membuat telinga merasa tidak enak, dan banyak orang yang malah membersihkan telinganya, padahal membersihkan akan mendoraong benda asing yang mauk kedalam menjadi masuk lagi.

  • Tersumbat
    Karena terdapat benda asing yang masuk kedalam liang telinga,tentu saja membuat telinga terasa tersumbat.

  • Pendengaran terganggu
    Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak kemungkinan gendang mengalami robekan. Perforasi membrane timpani serta keutuhan dan mobilitas system penghantaran suara ke telinga tengah.

  • Rasa nyeri pada telinga
    Nyeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran secret, terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyari merupakan tanda berkembang komplikasi telinga akibat benda asing.

  • Pada inspeksi telinga akan terdapat benda asing

Patofisiologi


Benda asing yang masuk ke telinga biasanya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, pada anak-anak yaitu faktor kesengajaan dari anak tersebut. Faktor kecerobohan misalnya menggunakan alat-alat pembersih telinga pada orang dewasa seperti kapas, korek api ataupun lidi, serta faktor kebetulan yang tidak disengaja seperti kemasukan air, serangga lalat, nyamuk, dll.

Masuknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian kanalisaudiotorius eksternus akan menimbulkan perasaan tersumbat pada telinga, sehingga klien akan berusaha mengeluarkan benda asing tersebut. Namun tindakan yang klien lakukan untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Sering kali berakibat semakin terdorongnya benda asing ke bagian tulang kanalis eksternus sehingga menyebabkan laserasi kulit dan melukai membrane timpani. Akibat dari laserasi kulit dan lukanya membrane timpani, akan menyebabkan gangguan pendengaran, rasa nyeri pada telinga atau kemungkinan adanya resiko terjadinya infeksi.

Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaan dengan otoskopik

Caranya :

  • Bersihkan serumen
  • Lihat kanalis dan membrane timpani interpretasi
  • Warna kemerahan, bau busuk dan bengkak, menandakan adanya infeksi.
  • Warna kebiruan dan kerucut menandakan adanya tumpukan darah dibelakang gendang.
  • Kemungkinan gendang mengalami robekan.

b. Pemeriksaan ketajaman test penyaringan sederhana

  • lepaskan semua alat bantu dengar
  • uji satu telinga secara bergiliran dengan cara tutup salah satu telinga
  • berdirilah dengan jarak 30cm
  • tarik nafas dan bisikkan angka secara acak (tutup mulut)
  • untuk nada frekuensi tinggi lakukan dengan suara jernih

c. Uji ketajaman dengan Garpu Tala Uji Weber

  • menguji hantaran tulang (tuli konduksi)

  • pegang tangkai garpu tala, pukulkan pada telapak tangan

  • letakkan tangkai garpu tala pada puncak kepala pasien

  • tanyakan pada pasien, letak suara dan sisi paling keras

  • Interpretasi

    • Normal suara terdengar seimbang (suara terpusat pada tengah kepala)
    • Tuli kondusif : suara akan lebih jelas pada bagian yang sakit (obstruksi otosklerosis,OM) akan menghambat ruang hampa.
    • Tuli sensori neural : suara lateralisasi ke bagian telinga yang lebih baik.

d. Uji rine

  • membandingkan konduksi udara dan tulang
  • pegang garpu tala, pukulkan pada telapak tangan
    • sentuhkan garpu tala pada tulang prosesus mastoid, apabila bunyi tidak terdengar lagi pindahkan ke depan lubang telinga (2cm)
  • tanyakan pasien kapan suara tak terdengar (hitungan detik)
  • ulangi pada telinga berikutnya Interpretasi
    • Normal : terdengar terus suara garpu tala
    • Klien dengan tuli kondusif udara : mendengar garpu tala lebih jelas melalui konduksi tulang (rinne negative)

Penatalaksanaan


  • Ekstrasi benda asing dengan menggunakan pengait atau pinsetatau alligator (khususnya gabah). Pada anak yang tidak kooperatif,sebaiknya dikeluarkan dalam narcose umum, agar tidak terjadi komplikasi pada membrane timapani.

  • Bila benda asing berupa binatang atau serangga yang hidup, harus dimatikan dulu dengan meneteskan pantokain,xylokain,minyak atau alcohol kemudian dijepit dengan pinset.Usaha pengeluaran harus dilakukan dengan hati- hati biasanya dijepit dengan pinset dan ditarik keluar. Bila pasien tidak kooperatif dan beresiko merusak gendang telinga atau struktur-struktur telinga tengah, maka sebaiknya dilakukan anastesi sebelum dilakukan penatalaksanaan.

    Jika benda asing serangga yang masih hidup, harus dimatikan terlebih dahulu dengan meneteskan larutan pantokain, alcohol,rivanol atau minyak. Kemudian benda asing dikait dengan pinset atau klem dan ditarik keluar. Setelah benda asing keluar, liangtelinga dibersihkan dengan larutan betadin.

    Bila ada laserasi liang telinga diberikan antibiotik ampisilin selama 3 hari dan analgetik jika perlu.

    Benda asing seperti kertas, busa, bunga, kapas, dijepit dengan pinset dan ditarik keluar. Benda asing yang licin dan keras seperti batu, manik-manik, biji- bijian pada anak yang tidak kooperatif dilakukan dengan narkose. Dengan memakai lampu kepala yang sinarnya terang lalu dikeluarkan dengan pengait secara hati-hati karena dapat menyebabkan trauma pada membran timpani.Pengambilan benda asing dari kanalis audiotorius eksternus merupakan tantangan bagi petugas perawatan kesehatan.

    Banyak benda asing (misalnya : kerikil, mainan, manik-manik, penghapus)dapat diambil dengan irigasi kecuali ada riwayat perforasi lubang membrana timpani. Benda asing dapat terdorong secara lengkap ke bagian tulang kanalis yang menyebabkan laserasi kulit dan melubangi membran timpani pada anak kecil atau pada kasus ekstraksi yang sulit pada orang dewasa.

    Pengambilan benda asing harus dilakukan dengan anatesia umum di kamar operasi.