Bagaimana tata rias dari pemeran dari tari kebo kinul?

Salah satu tari yang berasal dari Sukoharjo Jawa Tengah yaitu tari kebo kinul. Bagaimana tata rias pemeran dalam tari kebo kinul?

Tata rias dalam tarian kebo kinul mengekspresikan wajah yang seram dengan riasan seperti topeng dan memakai atribut seperti tanduk

Prinsip dasar tata rias dalam pertunjukan tari adalah untuk mengubah wajah pribadi dengan alat kosmetik yang disesuaikan oleh karakter tokoh atau peran agar lebih terlihat eksprsif. Begitu pula dengan busana atau kostum tari, bentuk atau mode dan warna busana dapat mengarahkan penonton untuk lebih memahami berbagai jenis peran atau tokoh di dalam pertunjukan tari (Maryono, 2012:). Dalam pertunjukan dramatari Kebo Kinul rias dan kostum masing masing tokoh berbeda-beda. Berikut penjelasan rias dan busana oleh masing-masing tokoh:

  1. Tokoh Kebo Kinul
    Kostum yang dipakai tokoh Kebo Kinul awalnya menggunakan jerami. Namun karena pemakaian jerami untuk kostum sulit dalam penataannya serta membuat tubuh penari menjadi gatal dan luka maka kostum tokoh Kebo Kinul kemudian diganti dengan menggunakan mendhong. Mendhong adalah tumbuhan yang menyerupai jerami serta biasa digunakan untuk membuat tikar.

    Cara pemakaian kostum pada tokoh Kebo Kinul yaitu seluruh tubuh ditutup dengan mendhong yang sebelumnya penari sudah memakai kaos dan celana berwarna hitam. Penutup tubuh dibuat menjadi 2 bagian yaitu bagian bawah dan bagian atas dengan cara dianyam. Pada bagian tangan ditutup mendhong yang diikat menjadi 3 bagian yaitu pada bagian lengan atas, lengan bawah, dan pergelangan tangan. Pada bagian kepala diikat menjadi 1 bagian yang diikat pada leher. Kemudian sisa mendhong di atas kepala diikat menjadi satu bagian.

    Tokoh Kebo Kinul dalam pertunjukan dramatari tidak menggunakan rias. Hal ini dikarenakan kostum yang dipakai Kebo Kinul menutupi seluruh bagian tubuh termasuk wajah. Sehingga wajah tidak tampak dan tidak menggunakan rias.

  2. Tokoh Wadyabala
    Tokoh wadyabala merupakan hama tanaman yang terdiri dari Tikus Jinatha, Celeng Gumalung, Menthek, dan Kebo Debleng. Rias yang digunakan tokoh wadyabala adalah rias karakter yang menggambarkan binatang buruk rupa yang berwujud hama tanaman. Model rias yang digunakan adalah dengan cara mencoret-coret seluruh bagian tubuh termasuk tangan dan kaki dengan bentuk garis garis dengan warna putih, hitam, dan merah. Alat rias yang dipakai adalah sinwit.

Kostum yang digunakan tokoh wadyabala adalah celana komprang dan kemudian ditutup dengan kain putih motif kotak-kotak. Pada bagian badan tidak menggunakan kostum karena seluruh badan dirias dengan sinwit berbentuk garis-garis. Pada bagian kepala menggunakan iket berwarna hitam.

  1. Tokoh Kyai Pethuk
    Tokoh Kyai Pethuk menggunakan rias putra luruh. Kostum yang digunakan adalah kaos berwarna hitam kemudian ditutup dengan baju panjang sepanjang lutut dan berlengan panjang berwarna putih. Celana yang digunakan adalah celana panjang berwarna putih. Pada bagian kepala menggunakan surban berwana putih. Kemudian menggunakan sabuk dan epek timang serta keris.

  2. Tokoh Pak Tani
    Tokoh Pak Tani tidak menggunakan rias, sedangkan kostum yang dikenakan adalah celana komprang sepanjang lutut berwarna hitam, baju lurik panjang berwarna coklat, kemudian caping digunakan untuk menutup kepala, serta menggunakan sebuah cangkul sebagai properti.

  3. Tokoh Mbok Tani
    Tokoh Mbok Tani menggunakan rias wajah cantik dan menggunakan sanggul konde. Kostum yang digunakan adalah kebaya lengan panjang dan kain jarik latar coklat. Selain itu tokoh Mbok Tani membawa tenggok yang digendong menggunakan slendang sebagai properti.

  4. Tokoh Raden Panji Dikrama
    Tokoh Raden Panji Dikrama menggunakan rias putra luruh. Kostum yang digunakan antara lain celana panji sepanjang lutut berwarna merah, jarik wiron cancutan latar coklat, memakai rompi berwarna merah, mengguakan sabuk, epek timang, sampur, dan pada bagian kepala menggunakan blangkon.

  5. Tokoh Gadung Mlati
    Rias yang digunakan Tokoh Gadung Mlati adalah rias putri cantik dan menggunakan sanggul konde. Kostum yang digunakan adalah kemben motif jumputan, kain jarik wiron latar coklat, serta menggunkan sampur.