Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap menjelaskan tren ini menunjukkan ekspor-impor melambat. Meski sebagian negara sudah membuka aktivitasnya, tapi permintaan tak terkerek.
Deretan komoditas ekspor terbesar seperti Crude Palm Oil (CPO) dan batu bara kompak mengalami penurunan. BPS mencatat Mei 2020 ekspor golongan minyak nabati dan bahan bakar mineral masing-masing turun 199,7 miliar dolar AS dan 225 miliar dolar AS mtom.
Faktor pertama, Manap menilai ada potensi industri di luar negeri masih memiliki stok usai aktivitas berhenti. Faktor kedua, aktivitas ekonomi di negara tujuan masih rendah baik produksi maupun konsumsi.
Dari sisi impor pun keadaannya juga tidak baik-baik saja. terus turunnya impor menandakan aktivitas industri dalam negeri juga sedang rendah-rendahnya.
Strategi peningkatan ekspor yang dilakukan kemendag saat ini pertama adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ekspor melalui pendidikan dan pelatihan, coaching program , pengembangan kurikulum dan metode diklat, promosi dan kerjasama diklat ekspor.
Kedua, pengembangan pasar dan informasi ekspor dengan menyebarkan informasi pasar ekspor, penyusunan data dan informasi ekspor, maupun pelayanan terhadap pelaku usaha, serta pembuatan aplikasi digital marketing.
Ketiga, pengembangan produk ekspor dengan meningkatkan peran Indonesia Design Development Center (IDDC), pengembangan merek produk, dan diperlukan senter mengembangkan produk ekspor, jasa serta ekonomi kreatif.
Selanjutnya, strategi keempat yakni pengembangan promosi dan Citra, yang terdiri dari promosi dagang luar negeri misi dagang dan pameran, promosi produk potensi ekspor, dan pencitraan produk ekspor.
Kelima, kerjasama pengembangan ekspor sektor-sektor strategis serta pemanfaatan perdagangan jasa, aktivasi Kerjasama pengembangan ekspor.
Keenam, perwakilan perdagangan atase perdagangan (ATDAG) maupun Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) dapat turut berkontribusi dengan laporan peluang pasar promosi dagang, serta komunikasi dengan instansi K/L terkait di negara akreditasi, serta asosiasi maupun pelaku usaha.
Yang terakhir adalah dengan dukungan penyediaan modal kerja bagi UKM siap melakukan ekspor, dengan menginisiasi insentif fiskal bagi usaha skala menengah yang akan melakukan kegiatan ekspor melalui pengalokasian dana PKE yang disalurkan melalui LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia).