Bagaimana taksonomi dan morfologi hewan kucing?

image

Seekor kucing sama seperti semua hewan, diklasifikasikan dalam kingdom Animalia. Seekor kucing berada di filum Chordata yang berarti ia memiliki tali saraf berlubang. Ia juga memiliki tulang punggung seperti kebanyakan hewan di filum ini. Seekor kucing berada di kelas Mammalia dan memiliki karakteristik merawat anak mereka. Bagaimana taksonomi dan morfologi hewan kucing ?

1 Like
  1. Taksonomi Kucing
    Taksonomi adalah sistem hierarki untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi organisme. Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia, Carolus Linnaeus, pada abad 18.

    Taksonomi kucing yang memiliki nama ilmiah Felis Catus secara lengkap adalah sebagai berikut :

    • Kingdom : Animalia
    • Filum : Chordata
    • Subfilum : Vertebrata
    • Kelas : Mammalia
    • Ordo : Carnivora
    • Famili : Felidae
    • Genus : Felis
    • Spesies : Felis Catus

    Taksonomi kucing juga dapat dipisahkan dan dibedakan berdasarkan asalnya (Tabel 1). Berikut beberapa nama ilmiah kucing berdasarkan asalnya.

Tabel 1.
image

  1. Morfologi Kucing
    Tidak seperti tubuh anjing yang beragam, ukuran tubuh kucing justru hampir sama. Secara umum, struktur tubuh kucing, baik kucing ras, kucing kampung, maupun lucing liar, tidaklah berbeda.

    Kucing memiliki bagian tubuh yang spektakuler. Mulai dari luar (mata, bulu, kuku, penampilan fisik, dan bentuk tubuh) hingga ke bagian dalam (struktur tulang, sistem pernapasan, sistem penciuman, dan sistem pencernaan) semuanya tertata di temmpatnya dengan indah dan berfungsi dengan luar biasa.

    Setiap jenis kucing memiliki ragam warna, bentuk, dan dengan karakteristik yang khas. Wajah kucing ada yang bulat dan ada pula yang datar. Adapun telinganya ada yang menunjuk ke atas dan ada yang melipat dengan ukuran lebar atau kecil. Bulunya ada yang keriting, panjang, dan berbulu pendek.

    Sebagai alat gerak, kucing memiliki kaki yang terdiri dari kaki depan dan kaki belakang. Kakinya ada yang pendek dan ada yang panjang. Kaki depan kucing umumnya mempunyai 5 jari dan 4 jari pada kamki belakang. Kucing yang lahir dengan 6 atau 7 jari pada kaki depan dan tambahan jari pada kaki belakang disebut polidaktil.

    Untuk menjaga keseimbangan, terutama ketika sedang melompat atau berlari, kucing memiliki ekor. Adapun ekornya ada yang pendek, mengembang, atau tidak berekor.

    Tubuh kucing pada dasarnya terbagi dua tipe yang ekstrim. Pertama, cobby (bentuk tubuh pendek dan bulat), kaki pendek, bahu lebar, dan kepala berbentuk bundar seperti ciri yang dimiliki kucing persia dan exotic berbulu pendek. Kedua, svelte (bentuk tubuh panjang dan langsing), berotot, bertulang kecil, dan kepala berbentuk tirus seperti kucing siamense dan balinese. Tipe tubuh lainnya berada di antara tipe tersebut. Akan tetapi, secara rinci tipe tubuh kucing terbagi menjadi enam golongan, yaitu sebagai berikut :

    • Oriental
      Cirinya adalah tubuh langsing, kepala panjang dan segita, mata berbentuk almond, telinga besar, hidung panjang, ekor panjang, dan kaki panjang. Contohnya, oriental shorthair, dan balinese.
    • Foreign
      Cirinya adalah bentuk tubuh yang langsing tetapi kurang langsing dari tipe oriental. Tubuhnya agak atletis, ekor panjang, kaki panjang, telinga besar, dan mata berbentuk almond. Contohnya, angora turki, dan somalia.
    • Semi-foreign
      Ririnya adalah sedikit ramping tetapi tubuh lebih tebal dari jenis foregin. Contohnya, mesir mau, dan havana brown.
    • Semi-cobby
      Cirinya adalah bentuk tubuh yang bulat dengan kepala bulat lebar dan kaki pendek. Contohnya, american shorthair, british shorthair, dan singapura.
    • Cobby
      Kucing yang tergolong jenis ini memiliki tubuh pendek, kompak, dan berotot dengan mata agak bulat dan kepala, telinga kecil, hidung pesek, dan ekor pendek. Contohnya, persia, manx, dan himalaya.
    • Substansial
      Cirinya adalah tubuh besar, tidak bulat, dan kekar. Contohnya, maine coon, bengal, dan birman.

image

Struktur tulang kucing

image

image
Susunan tulang kucing banyak dan kecil-kecil. Kucing memiliki sekitar 244 tulang (jumlah ini tergantung pada panjang pendeknya ukuran ekor kucing) atau sekitar 38 lebih banyak dari tulang manusia. Tulang kucing sangat fleksibel dengan 30 ruas tulang belakang. Hal inilah yang membuat kucing dapat bergereak dengan luar biasa.

Ciri khas

  1. Warna mata
    Sampai saat ini genetika pewarisan sifat mata masih belum sepenuhnya dapat dijelaskan dengan pasti. Warna mata tidak saja menyangkut substansi warnanya, tetapi refleksi cahaya yang mengenai berbagai material yang ada di mata. Secara umum, perbedaan warna mata ditentukan oleh konsentrasi, granulasi, dan endapan melanin. Warna mata ditentukan oleh tingkat intensitas melanin di depan atau belakang iris mata.

  2. Bulu
    Karakteristik kucing yang berbeda dibandingkan dengan hewan lainnya adalah adanya bulu. Ada sekitar 9.600 helai rambut tiap cm2 kulit bagian atas dan sekitar 19.200 helai rambut tiap cm2 kulit bagian bawah. Penampakan warna pada bulu kucing ditentukan oleh beberapa gen yang terletak pada kromosom yang berbeda. Ada gen yang bersifat dominan (D), sperti hitam, dan gen bersifat resesif (d), sperti blue.

    Sumber warna bulu pada hewan adalah melanin. Ada dua pigmen pada mamalia, yaitu melanin hitam dan melanin merah.

  3. Bentuk kepala
    Kepala kucing terdiri dari beberapa bagian, yaitu tengkorak kepala, tumpuan mata, dan rahang. Ketiganya terangkai dan terpasang dengan sangat kokoh pada tubuh kucing. Bentuk kepala kucing dipengaruhi oleh ras. Kucing ras biasanya memiliki bentuk kepala yang beragam dan memiliki ciri tersendiri. Sementara itu, bentuk kepala kucing kampung cenderung sama saja.

image
Catatan :
RF = 10 berarti paling bulat
RF = 1 berarti yang paling tidak bulat

  1. Bentuk hidung
    Bentuk hidung dapat dibedakan dari jenis kucingnya. Bentuk hidung beragam, mulai dari datar (pesek), pendek, sedang, hingga mancung. Ras-ras kucing tertentu, seperti persia memiliki bentuk hidung yang datar. Adapun ras lainnya ada yang memiliki hidung mancung, seperti balinese.

  2. Bentuk ekor
    Bentuk ekor kucing sebenarnya beragam, mulai dari ekor panjang, ekor menengah, ekor pendek, dan tidak ada ekor. Ekor kucing yang panjang juga memiliki aneka ragam ciri lainnya, diantaranya ekor bulu tebal dan lurus (persia), ekor bulu lembut dan lurus (ragdoll), ekor berbentuk cambuk (sphynx), serta ekor tipis dan meruncing (cornish rex). Ekor yang berukuran sedang juga memiliki ciri lainnya, diantaranya ekor tebal pada bagian pangkal dengan ujung tumpul, ekor tidak kusut, ujung ekornya melingkar. Ekor pendek memiliki ragam, diantaranya tebal didasarnya dan runcing, ekor melingkar, serta ekor tebal dan lurus. Adapun jenis kucing yang tidak berekor, yaitu manx dan cymcric (longhair manx).

Referensi

Suwed, M dan Napitupulu, R. 2011. Panduan Lengkap Kucing. Jakarta : Penebar Swadaya.