Bagaimana Tahapan-tahapan di dalam Riset Operasi?

Riset operasi berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana merancang dan menjalankan sistem manusia dan mesin secara terbaik, biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang langka. (Operations Research Society Of America).

Bagaimana Tahapan-tahapan di dalam Riset Operasi ?

Pola dasar penerapan Riset Operasi terhadap suatu masalah dapat dipisahkan menjadi beberapa tahapan, yaitu :

  1. Merumuskan masalah
    Dalam perumusan masalah diakibatkan karena pertanyaan penting yang harus dijawab :

    • Variabel keputusan yaitu unsur-unsur dalam persoalan yang dapat dikendalikan oleh pengambil keputusan. Sering juga disebut sebagai instrumen.

    • Tujuan (objective). Penerapan tujuan membantu pengambil keputusan memusatkan perhatian pada persoalan dan pengaruhnya terhadap organisasi. Tujuan ini diekspresikan dalam variabel keputusan

    • Kendala (constraints) adalah pembatas-pembatas terhadap alternatif tindakan yang tersedia

  2. Pembentukan model
    Model merupakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan kendala-kendala persoalan dalam variabel keputusan. Jika model yang dihasilkan cocok dengan mudah diperoleh dengan program linier. Jika hubungan matematik model begitu rumit untuk penerapan solusi nalaitik, maka suatu model probabilita mungkin lebih cocok.

  3. Mencari penyelesaian masalah
    Pada tahap ini bermacam-macam teknik dan metode solusi kuantitatif yang merupakan bagian utama dari Riset Operasi memasuki proses. Penyelesaian masalah sesungguhnya merupakan aplikasi satu atau lebih teknik-teknik ini terhadap model. Seringkali, solusi terhadap model berarti nilai-nilai variabel keputusan yang mengoptimumkan salah satu fungsi tujuan dengan nilai fungsi tujuan lain dengan dapat diterima.

  4. Validasi model
    Asumsi-asumsi yang dapat digunakan dalam pembentukan model harus absah. Dengan kata lain, model harus diperiksa apakah ia mencerminkan berjalannya sistem yang diwakili. Suatu model yang biasa digunakan untuk menguji validitas model adalah membandingkan performancenya dengan data masa lalu yang tersedia. Model dikatakan valid jika dengan kondisi input yang serupa, ia dapat menghasilkan kembali performance seperti masa lampau. Masalahnya adalah bahwa tak ada yang menjamin performance masa depan akan berlanjut meniru cerita lama.

  5. Penerapan hasil akhir
    Tahap akhir adalah menerapkan hasil model yang telah diuji. Hal ini membutuhkan suatu penjelasan yang hati-hati tentang solusi yang digunakan dan hubungannya dengan realitas. Suatu tahap kritis pada tahap ini adalah mempertemukan ahli Riset Operasi (pembentuk model) dengan mereka yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem.