Bagaimana tahap - tahapnya sehingga penyakit Liminitis pada hewan Kuda bisa terjadi?

download (1)
Laminitis juga disebut sebagai sindrom, yang memiliki etiologi multi faktor, beberapa faktor yang memicu kondisi laminitis adalah manajemen nutrisi, gangguan metabolisme dan gangguan sistem pencernaan. Perubahan hormonal juga beresiko terhadap perkembangan laminitis, perubahan hormonal ini berhubungan dengan kondisi partus pada hewan betina. Beberapa penyakit infeksius seperti mastitis, metritis, foot rot, yang memungkinkan hewan terpapar endotoksin (Maclean, 1971).

Laminitis sendiri dapat terjadi pada 2 tahap yaitu cepat maupun lambat.

Laminitis akut
Laminitis dimulai dengan tahap akut. Tahap ini terjadi dengan cepat dan menyebabkan nyeri. Apabila dirawat dengan segera maka dengan segera pula akan sembuh dalam waktu 10 - 14 hari. Namun jika tidak segera ditangani maka akan berlanjut menjadi tahap kronis. Tahap ini terbagi menjadi:

Pembengkakan
Adanya peyumbatan pembuluh darah pada appartus keratogenous terutama pada lamina corium. Lamina membengkak dan berwarna merah tua. Pada tahap ini terjadi haemorrhages pada pembuluh darah lamina. Terjadi pelepasan infiltrasi darah pada jaringan ikat dan pada banyak kasus terjadi penghancuran kulit jangat dan lapisan tanduk. Perubahan ini paling nyata pada daerah jari kaki, os pedis seolah-olah muncul dari caudal karena pelepasan cairan yang ada di antara dinding kuku dan tulang. Di dalam kasus yang parah, tetapi jarang terlihat, darah akan keluar dari pembuluh darah lalu infiltrasi, dan memisahkan jaringan. Hal ini akan tampak seperti mengeluarkan coronet.

Pengeluaran cairan radang
Menyebabkan terpisahnya lamina bertanduk dan lamina sensitif sehingga terbentuk sebuah rongga. Umumnya terjadi pada minggu II atau III.

Nanah
Jarang terjadi kecuali bila menderita laminitis dengan jangka waktu yang agak lama. Nanah menyebabkan rasa nyeri.

Laminitis kronis
Laminitis kronis merupakan tahap yang berbahaya. Tahap ini disertai dengan perubahan bentuk kuku dan perubahan patologis yang tidak dapat disembuhkan. Ciri-cirinya lapisan tanduk rapuh, sole menjadi cembung, teracak tidak elastis, dan terlihat kering.