Bagaimana struktur pemerintahan Repulik Federal Jerman?

Republik Federal Jerman adalah negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Negara ini memiliki posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa maupun di dunia. Bagaimana struktur pemerintahan Repulik Federal Jerman?

Struktur pemerintahan Federal Jerman terdiri dari tiga bagian: Legislatif (Bundestag dan Bundesrat), Eksekutif (Kanselir, Kabinet, dan Birokrasi), dan Yudisial (Susan Stern, 1991).

Dalam struktur parlemen Jerman, kekuasaan antara The Bundestag dan The Bundesrat dipisahkan dan dibatasi satu sama lain berdasarkan basis legitimasinya. The Bundesrat (majelis tinggi) mempresentasikan Länder (negara bagian) dan negara, maka orang-orang yang duduk di dalamnya adalah wakil-wakil yang tidak dipilih langsung oleh rakyat (Thomas Meyer, 2007).

Sedangkan The Bundestag (majelis rendah), yang merupakan otoritas legislatif yang tertinggi. Para anggotanya adalah wakil rakyat yang dipilih, untuk masa jabatan empat tahun, oleh masyarakat pemilih. Warga negara Jerman berusia 18 tahun keatas dapat memilih wakilnya secara langsung, bebas, setara dan rahasia dalam satu prosedur pemilihan yang menggabungkan sistem pemilihan langsung calon dengan sistem perwakilan proporsional: setengah dari wakil dipilih langsung, sementara setengah lainnya melalui daftar sistem partai yang kompleks. Hal ini dilakukan agar para wakil tersebut mewakili kehendak rakyat, agar mereka tidak mewakili terlalu banyak kehendak atau terlalu banyak orang sehingga dapat terpecah-pecah. Karena sifat dari sistem pemilihan ini, jumlah wakil dalam Bundestag tidak benar-benar tetap. Dalam tugasnya untuk membuat undang-undang, Bundestag memiliki beberapa kewenangan, antara lain: memilih Kanselir Federal (pemimpin yang ditunjuk oleh partai terkuat) dan menjaga kontrol terhadap pemerintahan.

Dengan demikian, kelompok-kelompok minoritas di Bundestag dapat mengajukan permintaan informasi dari pemerintah atau permintaan penunjukan komite penyelidikan. Menteri-menteri Federal dicalonkan oleh Kanselir dan ditunjuk secara resmi oleh Presiden Federal. Disinilah Kanselir memiliki kekuatan yang besar: Kanselir menetapkan pedoman kebijakan untuk pemerintahan, termasuk tentang bagaimana para menteri menjalankan kementerian mereka masing-masing. Kanselir dan kabinetnya dapat membuat keputusan politik yang mayor, tetapi bertanggung-jawab kepada parlemen (Bundestag) atas tindakan-tindakan yang dilakukan. Adalah satu kemungkinan bagi Bundestag untuk mengganti pemerintahan melalui sebuah mosi tidak percaya terhadap Kanselir.

Bundesregierung (pemerintah Federal) terdiri dari Kanselir Federal dan kabinet menteri-menteri Federal. Kanselir Federal secara resmi diajukan oleh Presiden Federal untuk dapat dipilih oleh Bundestag, dimana setiap partai politik mengumumkan kandidat calon Kanselirnya sebelum Pemilu, dan kandidat dari partai politik pemenanglah yang akan menjadi Kanselir Federal Jerman. Di Bundestag sendiri biasanya tidak ada satu partai yang memegang mayoritas. Maka untuk pemilihan Kanselir pada umumnya harus dibentuk koalisi, yaitu persekutuan antara beberapa partai (Rainer Geibler, 2008). Untuk melanjutkan struktur pemerintahan dan memilih anggota Bundestag yang baru, masyarakat Jerman dapat berkontribusi dalam proses Pemilu. Menjelang Pemilu, terdapat beberapa isu yang turut mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya.