Replenishment cycle terjadi pada perantara retailer/distributor dan semua proses yang berhubungan dengan persediaan. Proses ini diinisiasi ketika retailer melakukan pemesanan kepada produsen dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang di masa yang akan datang.
Pada siklus ini biasanya dimulai dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelanggan, dimana ketersediaan barang di gudang persediaan tinggal sedikit atau bahkan telah habis sama sekali.
Proses yang terjadi pada replenishment cycle antara lain :
-
Retail order trigger, dimana fase ini dimulai apabila ketersediaan barang sudah mulai menipis dan harus ditambah sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan fase ini adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan cara menjamin bahwa barang yang dijual selalu tersedia ketersediaannya tanpa membebani biaya penyimpanan barang atau investasi pengadaan barang tersebut.
-
Retail order entry, dimana pada fase ini toko melakukan pemesanan secara langsung ke distributor atau produsen barang. Yang harus diperhatikan pada fase ini adalah, pemesanan, baik jumlah maupun jenis barang, harus dibuat seakurat mungkin dan dilakukan secepat mungkin sehingga rantai suplai tidak mengalami gangguan.
-
Retail order fulfillment, dimana pada fase ini sama seperti fase Customer order fulfillment, hanya entitasnya saja yang berbeda. Tujuan pada fase ini adalah pesanan barang dapat dilakukan tepat waktu dan meminimalkan biaya.
-
Retail order receiving, dimana pada fase ini sama seperti fase Customer order receiving, hanya pembedanya adalah, ketika toko telah mendapatkan barang dari produsen, maka data barang (jumlah, harga dsb) harus diperbarui secepat mungkin sehingga pelanggan dapat melihat informasi yang terbaru terkait dengan barang tersebut.