Bagaimana Strategi dan Karakteristik Siswa yang Memiliki Kemandirian Belajar?

Strategi dan Karakteristik Siswa yang Memiliki Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar sangat penting dimiliki oleh individu dalam proses pembelajaran. Seseorang yang memiliki kemandirian belajar, akan cenderung lebih memiliki prestasi yang baik. Ketika siswa memiliki kemandirian dalam belajar, mereka menetapkan tujuan akademik yang lebih tinggi untuk diri mereka sendiri, belajar lebih efektif dan berprestasi di kelas (Bronson, 2000; Butler dan Winne, 1995; Winne, 1995a; Zimmerman dan Bandura, 1994; Zimmerman dan Risemberg, 1997 dalam Ormrod 2004).

Bagaimana Strategi dan Karakteristik Siswa yang Memiliki Kemandirian Belajar ?

image

Karakteristik Siswa yang Memiliki Kemandirian Belajar


Beberapa peneliti mengemukakan karakteristik perilaku siswa yang memiliki kemandirian belajar antara lain sebagai berikut (Montalvo dan Torres, 2004):

  1. Terbiasa dengan dan tahu bagaimana menggunakan strategi kognitif (pengulangan, elaborasi, dan organisasi) yang membantu mereka untuk memperhatikan, mentransformasi, mengorganisasi, mengelaborasi, dan menguasai informasi.

  2. Mengetahui bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan proses mental untuk mencapai tujuan personal (metakognisi).

  3. Memperlihatkan seperangkat keyakinan motivasional dan emosi yang adaptif, seperti tingginya keyakinan diri secara akademik, memiliki tujuan belajar, mengembangkan emosi positif terhadap tugas (senang, puas, antusias) memiliki kemampuan untuk mengontrol dan memodifikasinya, serta menyesuaikan diri dengan tuntutan tugas dan situasi belajar khusus.

  4. Mampu merencanakan, mengontrol waktu, dan memiliki usaha terhadap penyelesaian tugas, tahu bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, seperti mencari tempat belajar yang sesuai atau mencari bantuan dari guru dan teman dari guru dan teman jika menemui kesulitan.

  5. Menunjukkan usaha yang besar untuk berpartisipasi dalam mengatur tugastugas akademik, iklim, dan struktur kelas.

  6. Mampu melakukan strategi disiplin, yang bertujuan menghindari gangguan internal dan ekternal, menjaga konsentrasi , usaha, dan motivasi selama menyelesaikan tugas.

Sedangkan menurut Guglielmino & Guglielmino (1991, dalam Bangun, 2011), terdapat tiga kategori dalam karakteristik kemandirian belajar atau self directed learning, yaitu:

1. Self-directed Learning dengan Kategori Rendah

Siswa dengan skor self-directed learning yang rendah memiliki karakteristik yaitu siswa yang menyukai proses belajar yang terstruktur atau tradisional seperti peran guru dalam ruangan kelas tradisional.

2. Self-directed Learning dengan Kategori Sedang

Siswa dengan skor self-directed learning pada kategori sedang memiliki karakteristik yaitu berhasil dalam situasi yang mandiri, tetapi tidak sepenuhnya dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar, perencanaan belajar dan dalam melaksanakan rencana belajar.

3. Self-directed Learning dengan Kategori Tinggi

Siswa dengan skor self-directed learning tinggi memiliki karakteristik yatu siswa yang biasanya mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka, mampu membuat perencanaan belajar serta mampu melaksanakan rencana tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa yang memiliki kemandirian belajar adalah sebagai berikut sudah terbiasa menggunakan strategi belajar yang sesuai dengan kemampuannya serta tahu kapan dan bagaimana menggunakannya; menetapkan tujuan belajar untuk memperluas pengetahuan dan menambah motivasi belajar mereka; tahu kapan membutuhkan bantuan dari guru atau dari teman ketika menemui kesulitan belajar; dan disiplin, menjaga konsentrasi selama menyelesaikan tugas.

Strategi Kemandirian Belajar Terdapat strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan belajar mandiri, yaitu strategi Belajar Aktif. Kegiatan belajar aktif pada dasarnya merupakan kegiatan belajar yang bercirikan keaktifan siswa, untuk mendapatkan serangkaian kompetensi, yang secara akumulatif menjadi kompetensi lebih besar yang akan dicapai melalui kegiatan belajar mandiri (Mudjiman, 2011). Dalam beberapa model pembelajaran- misalnya model Pendekatan Keterampilan Proses dan model pembelajaran PAMONG (model Pendidikan Anak oleh Masyarakat, orangtua dan Guru) strategi belajar aktif disatukan dengan Belajar Tuntas.

Strategi ini merupakan strategi belajar yang bertujuan agar siswa dapat menguasai bahan ajar atau kompetensi secara tuntas, dengan kecepatan yang disesuaikan dengan kemampuan individual siswa. Belajar Aktif merupakan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan belajar mandiri, sebab bentuk belajar itu merupakan bentuk kegiatan belajar alamiah, yang dapat menimbulkan kegembiraan, dapat membentuk suasana belajar tanpa stres, dan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah ditetapkan.

Kemandirian belajar merupakan strategi yang harus dimiliki oleh siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga diperoleh hasil belajar yang sesuai dengan keinginan dan cita-cita mereka. Sisco (dalam Kurniawan, 2010) mengemukakan strategi dalam kemandirian belajar, yaitu:

  1. Preplaning (aktivitas sebelum proses pembelajaran)

  2. Menciptakan lingkungan belajar yang positif

  3. Mengembangkan rencana pembelajaran

  4. Mengidentifikasi aktivitas pembelajaran yang sesuai

  5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan monitoring

  6. Mengevaluasi hasil pembelajaran

Berdasarkan beberapa pendapat tentang strategi kemandirian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi kemandirian belajar terdiri dari preplanning , menciptakan lingkungan belajar yang positif, mengembangkan rencana pembelajaran, mengidentifikasi aktivitas pembelajaran yang sesuai, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan monitoring , serta mengevaluasi hasil pembelajaran.