Bagaimana situasi dan kondisi masyarakat sekitar pada saat kelahiran nabi Isa as ?

nabi Isa as

Bagaimana situasi dan kondisi masyarakat sekitar pada saat kelahiran nabi Isa as ?

Sejarah panjang bangsa Israil, dimulai dalam kurung waktu 4000 tahun yang lalu. Ketika itu hiduplah sebuah keluarga Terah di kota Ur di tanah Khaldea. Mereka menyembah matahari dan berhala. Terah yang disebut juga Azar dikenal sebagai tukang pembuat patung dan memperdagangkannya. Semua putra-putrinya membantu usaha orang tuanya, disamping itu, Nabi Ibrahim as. mengajar dan mengajak orang tuanya untuk menyembah Allah swt. Sikapnya bertentangan dengan kebiasaan ayah dan sukunya. Mendengar hal itu Ibrahim hendak dibakar oleh Raja Namrud karena Nabi Ibrahim menentang penyembahan berhala sehingga Nabi Ibrahim mulai mengembara dan inilah bermula sebagai salah seorang Bani Israel.

Di dalam Alquran, Allah swt. berfirman dalam QS al-Saffat/37:99.

Dan Ibrahim berkata:"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.

Sulaiman bin Daud adalah seorang nabi sekaligus raja terakhir bagi Bangsa Israel. Beliau diganti oleh putranya Rabeam, yang melanjutkan tahta kekuasaan ayahnya selama masa fatrah (masa diantara dua orang nabi) yang menurut para penutur cerita berkisar kurang lebih tujuh belas tahun. Setelah Rabeam wafat, Bangsa Israel terpecah-pecah hingga mendekati kemusnahan akibat kekuatan intern dan faktor eksterm berupa penyerangan tanah Palestina dan daerah sekitarnya.

Di antara faktor intrern adalah menjamurnya kerajaan-kerajaan kecil di kalangan Bani Israil pada masa yang bersamaan setelah mereka terpecah-pecah menjadi golongan dan suku-suku kecil. Dikalangan mereka terdapat kerajaan yang dipimpin oleh orang saleh, ada juga berada di bawah kontrol orang-orang yang jahat dan beraliran sesat.

Sedangkan faktor ekstern adalah kebangkitan seorang raja yang bernama Nebukadnezar yang berusaha menyerang tanah Palestina, menghancurkan Heikal di Baitul Maqdis dan mengasingkan Bangsa Israil ke daerah Babel serta menjadikan mereka sebagai budak yang dipaksa setia melayani mereka. Setelah beberapa tahun berlalu mereka dikembalikan ke tanah asalnya yakni dari daerah Yusi ke tanah Palestina kemudian raja bertaruh kembali membangun Heikal.

Pada masa kelahiran Nabi Isa as, Roma menyerang Mantiqah hingga Mantiqah dan Palestina tunduk di bawah kekuasaan Raja Herodes dan yang menjadi hakimnya pada masa itu adalah Pilatus al-Nabthi. Disamping itu, dikalangan Bangsa Israel juga bermunculan organisasi keagamaan hingga mencapai lima kelompok, ialah:

  1. Kelompok Saduki
    Kelompok Saduki ialah kelompok yang termasuk paling kaya dikalangan Bangsa Israel, mereka memilki pusat-pusat penting dan berpengaruh. Mereka juga berpegang pada tradisi klasik dan menolak setiap bid’ah dan menyerahkan sepenuhnya Heikal (tempat peribadatan mereka) kepada masyarakat. Penamaan kelompok Saduki dinisbahkan kepada Saduki pada masa Sulaiman dan Daud untuk memelihara peribadatan.

    Heikal adalah tempat peribadatan yang dibangun oleh Nabi Sulaiman termasuk penyembelihan kurban untuk Allah swt.

  2. Kelompok Farisi
    Tingkatan mereka di bawah tingkatan Saduki baik dari segi perbendaharaan dan pusat-pusat penting maupun pengaruhnya, hanya saja mereka memiliki jumlah yang besar. Mereka dikenal sebagai kelompok yang tidak mau bekerjasama dengan kelompok lain dan merasa sombong serta ketat dalam menjalankan ajaran Taurat.

  3. Kelompok Aseni dan Asen
    Mereka dikenal sebagai kelompok yang berpegang teguh pada aqidah dan menjalankan ibadah serta menyatakan dirinya sebagai kelompok murni Bangsa Israel. Sifat yang paling dominan dalam diri mereka adalah sifat kependetaan.

  4. Kelompok Golat
    Mereka adalah kelompok pecahan dari Aseni yang memilih hidup zuhud menderita dan kependetaan.

  5. Kelompok Samier
    Mereka adalah kolaborasi orang Yahudi dan Syiria. Nenek moyang mereka adalah berasal dari kabilah Suriya oleh Raja Babel dikembalikan ke Palestina agar mereka menetap di sana sebagai pengganti kaum Yahudi yang telah diasingkan ke daerah yang berada diantara dua sungai.

Demikian keadaan kelompok-kelompok keagamaan Bangsa Israil. Tidak ada seorang raja pun yang berusaha untuk menyatukan mereka, mengarahkan urusan mereka, dan mengatur kehidupan mereka. Sementara bangunan Heikal yang pada masa Sulaiman bin Daud mampu menjadikan kekuatan pemersatu ternyata masih gagal dan tidak memberikan pengaruh pada kelompok-kelompok tersebut.

Kondisi umum kehidupan Bangsa Israil pada masa kelahiran Nabi Isa as. baik dari segi politik, sosial maupun intelektual jauh berbeda dengan kondisi pada masa Sulaiman. Hal ini disebabkan masuknya pengaruh Romawi kejantung Kota Palestina dan memberi pengaruh terhadap kehidupan bangsa Israil.

Dalam bidang politik, daerah Palestina dikuasai oleh Raja Herodes dan seorang hakim yang bernama Pilatus al-Nabthi. Mereka dipaksa untuk mengikuti hukum mereka dengan menarik upeti dan menindas mereka di bawah kesewenangan seorang hakim. Dalam kehidupan sosial mereka tampil sebagai masyarakat yang bodoh, pembangkan dan jauh dari ajaran agama sehingga terjadi kekacauan di mana-mana. Pada masa itu, terjadi pula praktek pengkultusan atas individu lainnya dan perbudakan.

Pada masa yang penuh kegelapan inilah Nabi Isa as dilahirkan sebagai juru selamat, sebagai seorang guru, dan utusan Allah swt. untuk menyelamatkan manusia dari kebodohan mental, dan kezaliman.

Referensi :

  • Mujahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama (Rajawali Press: Jakarta,1996)
  • Hilmy Ali Sya’ban, Nabi Isa (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2004)
  • Syarif bin Hamzah al-Jazairi, Konspirasi Penyaliban Nabi Isa (Solo: Multazam, 2010).