Bagaimana sistem saraf pada gurita?

Gurita (Octopus vulgaris) adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki hewan terletak di kepala). Bagaimana sistem sarafnya?

Gurita sangat cerdas dan kemungkinan merupakan hewan paling cerdas di antara semua hewan invertebrata. Kecerdasan gurita sering menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli biologi (Stewart, 1997). Hasil percobaan mencari jalan di dalam maze dan memecahkan masalah menunjukkan bahwa gurita mempunyai ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang, walaupun masa hidup gurita yang singkat membuat pengetahuan yang bisa dipelajari gurita menjadi terbatas (Matoa, 2010).

Gurita mempunyai sistem saraf yang sangat kompleks dengan sebagian saja yang terlokalisir di bagian otak. Dua pertiga dari sel saraf terdapat pada tali saraf yang ada di kedelapan lengan gurita. Lengan gurita bisa melakukan berbagai jenis gerakan refleks yang rumit, dipicu oleh 3 tahapan sistem saraf yang berbeda-beda. Dua organ khusus yang disebut statocyst yang terhubung dengan otak berfungsi sebagai alat pendeteksi posisi horizontal. Orientasi mata O. vulgaris dijaga oleh gerak otonomik (refleks) sehingga bukaan pupil selalu horizontal. O. vulgaris memiliki indera perasa yang luar biasa tajam. Alat hisap pada lengan O. vulgaris dilengkap dengan kemoreseptor sehingga O. vulgaris bisa merasakan benda yang disentuh. Lengan-lengan O. vulgaris memiliki sensor tekanan untuk mendeteksi lengan mana saja yang sedang dijulurkan, tapi memiliki kemampuan proprioseptif (perasaan posisi dan pergerakan badan) yang sangat rendah. Sensor tekanan tidak cukup memberi informasi ke otak perihal posisi badan dan lengan O. vulgaris. Sebagai akibatnya, O. vulgaris tidak memiliki kemampuan mengenal benda secara tiga dimensi (stereognosis) dari benda yang disentuhnya. O. vulgaris bisa merasakan variasi tekstur pada benda yang disentuh tapi tidak bisa memadukan informasi untuk menerka bentuk benda yang sedang disentuh.