Bagaimana sistem reproduksi pada gajah betina?

karena gajah adalah termasuk hewan mamali maka hewan ini memiliki sistem reproduksi yang hampir sama dengan mamalia lainnya, namun karena ukurannya yang besar, maka terdapat sedikit perbedaan dan masa kehamilan pada gajah juga lebih lama dari mamalia lainnya. berikut adalah sistem reproduksi pada gajah.

Sistem reproduksi dari gajah betina telah dipahami dengan lebih baik dalam 30 tahun terakhir melalui kombinasi penelitian menggunakan nekropsi, tes hormonal dan investigasi ultrasonik. Seekor gajah betina mungkin mengeluarkan suara-suara dan menunjukkan minat yang lebih besar dan antusiasme pada gajah jantan. Gajah jantan akan menguji kesiapan gajah betina untuk berkembang biak dengan melakukan perilaku flemen, yang menggunakan belalainya untuk membawa sampel urin pada reseptor veromonasal di mulutnya.
Reseptor sensorik mengirimkan sinyal kimia ke otak gajah mengatakan kepadanya jika betina siap untuk berkembang biak. “Pacaran” dapat berlangsung dari 1 jam sampai 4 hari di mana gajah jantan akan tinggal di dekat gajah betina dan menjaganya dari jantan yang lainnya. Setelah 1 sampai 3 hari, gajah betina tidak akan lagi menerima pemuliaan atau mampu hamil. Biasanya, gajah betina liar akan mulai bereproduksi pada umur 12 sampai 14 tahun, kadang-kadang lebih awal di kebun binatang.

Gajah juga membutuhkan suasana yang aman dan nyaman agar perilaku kawin (breeding) tidak terganggu dan proses reproduksinya dapat berjalan dengan baik. Gajah termasuk satwa yang sangat peka terhadap bunyi-bunyian. Oleh karena itu, penebangan hutan yang dilakukan oleh perusahaan HPHA diperkirakan telah mengganggu keamanan dan kenyamanan gajah karena aktivitas pengusahaan dengan intensitas yang tinggi dan penggunaan alat-alat berat di dalamnya.