Sistem pernapasan ikan bergantung pada suatu organ utama yang disebut insang. Insang pada ikan berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai hasil respirasi. Organ insang juga berhubungan langsung dengan pembuluh darah sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran langsung antara oksigen dan karbon dioksida. Insang pada ikan terletak di dua sisi tubuh ikan bagian depan.
Insang merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari luar. Pada saat mulut terbuka air dari luar akan masuk menuju faring dan keluar lagi melalui celah insang. Peristiwa ini melibatkan kartilago sebagai penyokong filament insang. Setiap filament atau holobrankia, terpisah menjadi dua bagian yang disebut hemibrankia. (Sukiya, 2005)
Gambar Masuknya air melewati insang
Lamella insang berupa lempengan tipis yang diselubungi epitel pernafasan menutupi jaringan vaskuler dan busur aorta, sehingga karbondioksida darah dapat bertukar dengan oksigen terlarut di dalam air.
Hemibrankia dipisahkan satu dengan yang lain oleh septum interbrankia yang tersusun dari lengkung kartilago. Masing-masing septa brankialis ini menutup bagian yang terbuka dari insang berikutnya ke arah posterior. (Sukiya, 2005)
Gambar Insang dan bagian-bagian penyusunnya
Pada Teteostei, sistem septum interbrankia tidak ada, sehingga hemibrankia anterior dan bagian posterior pada askus brankialis berdempet. Selain itu insang dibatasi oleh sebuah ruang dan tertutup dari luar oleh operculum yang membuka dan menutup kearah posterior agar air dapat mengalir ke luar. (Sukiya, 2005)