Bagaimana Siklus Hubungan Interpersonal?

hubungan interpersonal
Bagaimana Siklus Hubungan Interpersonal ?

Siklus adalah proses sinambung dari satu tahap ke tahap berikutnya secara berputar sehingga setelah sampai pada tahap akhir dari siklus, dimungkinkan untuk kembali ke tahap awal.

Hubungan interpersonal juga merupakan suatu siklus. Beberapa tahapannya antara lain:

  • Tahap perkenalan. Tahap ini ditandai dengan tindakan memulai. Perkenalan ini dilakukan dengan hati-hati agar terbentuk persepsi dan kesan pertama yang baik. William Brooks dan Philip Emert mengemukakan bahwa kesan pertama sangat menentukan, karena itu hal-hal yang pertama kelihatan menjadi sangat penting. Penampilan fisik, apa yang diucapkan pertama, apa yang dilakukan pertama menjadi penentu penting terhadap pembentukan citra pertama orang tersebut.

  • Penjajagan ( experimenting ). Tahap ini ditandai dengan usaha mengenal diri orang lain. penjagaan digunakan untuk mencari perbedaan dan kesamaan masing-masing individu. Bila merasa ada kesamaan maka dilakukan proses mengungkapkan diri, mengidentifikasi status sosial, misalnya sosial, ekonomi, pendidikan, maupun agama, dan sebagainya. Penjajagan ini bisa jadi ada kesediaan untuk antara individu membolehkan individu lain mengetahui dan memahami satu sama lain yang biasa disebut dengan penjajakan afeksi.

  • Penggiatan ( intensifying ). Tahap ini ditandai dengan adanya awal keintiman, berbagi informasi pribadi, akrab sehingga banyak terjadi perubahan ketika berinteraksi. Derajat ketebukaan lebih besar, frekuensi komunikasi juga semakin tinggi. Disebut juga dengan pertukaran afeksi, interaksi melibatkan beberapa aspek pribadi. Terjadi peningkatan komunikasi yang menitikberatkan pada wilayah pribadi, bahkan ungkapan perasaan yang mendalam ditunjukkan.

  • Pengikatan ( bonding ). Tahap ini adalah tahap yang lebih fomal terjadi bila dua orang mulai menganggap diri mereka sendir sebagai pasangan. Dapat berupa pasangan, persahabatan, suatu kelompok, dan sebagainya.

  • Kebersamaan. Tahap ini merupakan tahap puncak hubungan interpersonal. Hakikat kebersamaan adalah bahwa mereka saling menerima seperangkat aturan yang mengatur hidup mereka. Perasaan saling menerima, saling menghargai, dan saling menghormati.

Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.

Adapun siklus untuk menjalin hubungan interpersonal, yaitu:

1. Pembentukan siklus ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan.

Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.

Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:

  • informasi demografis;
  • sikap dan pendapat (tentang orang atau objek);
  • rencana yang akan datang;
  • kepribadian;
  • perilaku pada masa lalu;
  • orang lain;
  • hobi dan minat.

2. Peneguhan Hubungan

Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu:

  • keakraban;
  • kontrol;
  • respon yang tepat
  • nada emosional yang tepat.

Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.

Faktor ketiga adalah ketepatan respon. Dimana, respon A harus diikuti oleh respon yang sesuai dari B. Dalam percakapan misalnya, pertanyaan harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan keterangan dengan penjelasan. Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesanpesan verbal, tetapi juga pesan-pesan nonverbal. Jika pembicaraan yang serius dijawab dengan main-main, ungkapan wajah yang bersungguh-sungguh diterima dengan air muka yang menunjukkan sikap tidak percaya, maka hubungan interpersonal mengalami keretakan. Ini berarti kita sudah memberikan respon yang tidak tepat.

Faktor terakhir yang dapat memelihara hubungan interpersonal adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung. Walaupun mungkin saja terjadi interaksi antara dua orang dengan suasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil. Besar kemungkinan salah satu pihak akan mengakhiri interaksi atau mengubah suasana emosi.

3. Pemutusan Hubungan

Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu:

  • Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendahkan orang lain.

  • Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.

  • Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai.

  • Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.

  • Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.

Referensi

Sumber : http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/07/hubungan-interpersonal.pdf