Bagaimana sifat antibakteri pada Siwak (Salvadora persica)?

siwak

Salah satu alternatif dalam menyikat gigi adalah menggunakan siwak. Siwak merupakan tumbuhan berfamili Salvadoraceae yang biasanya digunakan oleh orang Islam untuk membersihkan gigi. Beberapa peneliti melaporkan adanya efek antibakteri dari siwak terhadap bakteri kariogenik dan pathogen periodontal khususnya spesies Bacterioides serta menghambat pembentukan plak.

Penelitian yang lain menyatakan bahwa ekstrak siwak memiliki daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan S.faecalis. Aktifitas siwak dalam menurunkan pertumbuhan bakteri S.mutans disebabkan karena kandungan SCN- yang ketika bereaksi dengan kelompok sulfhidril dalam enzim bakteri akan menyebabkan kematian bakteri, sehingga produk asam tidak terbentuk dan pH plak tidak mengalami penurunan

1 Like

Beberapa abad yang lalu, di Timur Tengah, Afrika dan beberapa negara Asia, pada umumnya kaum muslim telah menggunakan bagian tanaman yang disebut siwak. Umumnya diambil dari pohon arak ( Salvadora persica ) untuk membersihkan mulut.

Siwak mudah digunakan. Dapat menyikat dengan baik, memberi busa pada mulut, meningkatkan air liur dan ramah lingkungan. Siwak mengandung kurang lebih 19 zat, yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan mulut. Kandungan siwak antara lain: bahan antiseptik, asam tanat yang bersifat astringensia dan minyak atsiri meningkatkan air liur. Menurut World Health Organization Report Series, siwak dapat menghilangkan plak tanpa menyebabkan luka pada gigi.

Karies gigi sering disebabkan oleh S. mutans . Bakteri ini mampu melekat pada permukaan gigi; memproduksi enzim glukuronil transferase. Enzim tersebut menghasilkan glukan yang tidak larut dalam air dan berperan dalam menimbulkan plak dan koloni pada permukaan gigi. Sedangkan B. melaninogenicus bersifat patogen pada mulut dan infeksi gigi.

Bakteri ini dijumpai pada retakan gigi, permukaan korona gigi, dan sebagai flora pada periodontitis lanjut.

Uji Makrodilusi (ekstrak)

Bakteri dibiakkan pada medium agar brucella, 37 derajat Celsius, secara anaerob, selama 24 jam.

Disiapkan BHI ( Brain Heart Infusion ) untuk B. melaninogenicus , BHI + ekstrak ragi untuk S. mutans ., 8 buah tabung diisi 1ml BHI (BHI+ekstra ragi). Dibuat duplo. Ekstrak 100% (1 g/ml) diencerkan dua kali. Isi tabung pertama sampai tabung ke-7 dengan ekstrak yang telah diencerkan, tabung ke 8 sebagai kontrol (tanpa ekstrak siwak). Bakteri yang telah tumbuh pada agar brucella, secara anaerob, digunakan sebagai inokulum standar Mc Farland 0.5. Satu milliliter suspensi ditambah 9 ml BHI (BHI+ekstrak ragi) dikocok. Ambil 50 ul suspensi bakteri masukkan ke tiap tabung.

Inkubasi pada 37 derajat celsius, anaerob selama 48 jam. Dilakukan pengamatan kekeruhan untuk menentukan KHM. Sebagai konfirmasi, dari masing-masing tabung ditanam pada agar brucella ( B. melaninogenicus ) dan agar mitis-salivarius ( S. mutans )

Uji Mikrodilusi (kristal)

Uji mikrodilusi dilakukan dengan microplate . Konsentrasi yang digunakan mulai dari 25% (0.25g/ml). Pembuatan stok dengan melarutkan kristal dalam 3 ml akuades, saring dengan membrane filter , tampung dalam botol steril. Lubang pertama sampai ke-6 diisi dengan 100 ul BHI (BHI+ekstrak ragi). Lubang ke dua sampai ke 6 diisi dengan 100 ul stok kristal siwak. Lubang ke-7 sebagai kontrol tanpa kristal siwak. Dilakukan pengenceran 2 kali. Dimasukkan 50 ul suspensi kuman ke dalam masing-masing lubang. Diinkubasi pada suhu 37 derajat selsius, anaerob, selama 48 jam 16-17.

Percobaan diulang sebanyak 3 kali. Konsentrasi Hambat Minimal ditentukan dengan melihat kekeruhan.

Hasil ekstrak yang diperoleh berbentuk suspensi di dalam air. Tidak larut dalam etanol, heksan dan dapar, hingga tidak dapat disterilkan dengan membrane filter . Pemekatan akhir dari ekstrak dilakukan secara aseptis. Ternyata setelah diuji sterilitasnya hasilnya steril.

Penentuan Konsentrasi Hambat Minimal dilakukan terhadap kristal dan ekstrak siwak. Metode yang dipilih adalah metode dilusi. Baik untuk uji bakteri anaerob.

Pengenceran ekstrak mulai dari konsentrasi 50% (0.5 g/ml) sampai konsentrasi 0.753% (7.53 mg/ml). Ekstrak yang diperoleh dalam bentuk suspensi sulit dalam pengamatan. Dibuat pembanding dengan mencampur suspensi (10ul) pada medium padat. Hasilnya, KHM ekstrak siwak terhadap S. mutans 6.25% (62.5 mg/ml). KHM ekstrak siwak terhadap B. melaninogenicus , 1.56% (15.6 mg/ml).

Pada kristal warna larutan bening, mudah diamati. Pengujian KHM kristal mulai konsentrasi 25% (0.25g/ml) sampai konsentrasi 0.753% (7.53 mg/ml). KHM kristal siwak terhadap S. mutans 12.5% (125 mg/ml). KHM kristal siwak terhadap B. melaninogenicus 3.125% (31.25 mg/ml).

Dibawah ini gambar hasil perbandingan KHM ekstrak siwak terhadap S. mutans ke medium

image

Ekstrak mempunyai daya antibakteri lebih tinggi daripada kristal. Daya antibakteri ekstrak dan kristal Salvadora persica lebih baik terhadap B. elaninogenicus dari pada daya hambat pertumbuhan terhadap S. mutans

3 Likes