Bagaimana sejarah terjadinya Perang Troya ?

Perang Troya adalah salah satu perang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah Yunani kuno. Pada perang itu, Bangsa Akhaia (Yunani) menyerang kota Troya. Reruntuhan kota Troya sendiri kini telah ditemukan di Asia Minor (Turki).

Bagaimana sejarah terjadinya Perang Troya ?

Perang Troya

Menurut mitologi Yunani, Perang Troya adalah penyerbuan terhadap kota Troya yang terletak di Asia Kecil, oleh pasukan Akhaia (Yunani). Peristiwa Perang Troya terjadi karena Paris menculik Helene dari suaminya Menelaos, raja Sparta.

Perang ini merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam mitologi Yunani dan diceritakan di banyak karya sastra Yunani. Dua naskah kuno mengenai perang ini paling terkenal adalah Iliad dan Odisseia karya Homeros. Iliad mengisahkan bagian dari tahun terakhir pengepungan Troya, sedangkan Odisseia menceritakan perjalanan pulang Odisseus, salah seorang pemimpin Akhaia. Bagian-bagian lain dari kisah ini diceritakan dalam suatu seri wiracarita yang hanya tersisa dalam bentuk fragmen-fragmen. Kisah perang ini menjadi bahan untuk kisah-kisah drama tragedi Yunani dan karya-karya sastra Yunani lainnya, dan juga untuk para penyair Romawi seperti Vergilius dan Ovidius.

Perang Troya adalah salah satu perang terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah peradaban Yunani kuno.

Pada perang troya itu, Bangsa Akhaia (Yunani) akan menaklukkan kota Troya. Reruntuhan kota Troya sendiri kini telah ditemukan di Asia Minor (Turki).

Perang besar antara yunani dan troya yang menghabiskan banyak korban manusia itu dipicu oleh perbuatan para dewa. Semua dewa-dewi dan orang penting pada saat itu diundang ke pernikahan Peleus dan Thetis (orang tua Achilles).

Asal Mula Perang Troya


Menurut legenda, perang itu dimulai pada pesta perkawinan Raja Pelias dari Thessaly. Semua dewa dan dewi dari Gunung Olympus telah diundang, semua kecuali satu. Seseorang alpa mengirimkan undangan untuk Eris, dewi perselisihan. Eris sangat marah dan ia pun memutuskan untuk mengadakan pembalasan. Ketika perayaan sedang berlangsung tiba-tiba ia muncul dan melemparkan sebuah apel keemasan di tengah-tengah meja pesta. Pada apel itu tertulis “Untuk yang tercantik”.

Sewajarnyalah, setiap dewi di pesta itu berpikir bahwa apel itu adalah untuknya. Hera, isteri Zeus, menggenggam apel itu sementara Athena dan Aphrodite memrotes. Terjadilah pertengkaran. Masing-masing dari ketiga dewi itu mengklaim apel itu. Akhirnya, Zeus diminta untuk menjadi hakim. Tetapi Zeus tidak ingin melibatkan diri dalam pertengkaran itu. Ia tahu bahwa tidak peduli siapapun yang ia pilih, dua yang lainnya akan memusuhinya.

“Keputusan harus dibuat oleh seorang hakim yang tidak memihak,” katanya kepada para dewi itu. “Serahkanlah kepada pria paling tampan di dunia. Keputusan akan dibuat oleh Paris, pangeran lelaki anak Raja Priam dari Troya.”

Zeus memanggil Hermes, kurir bersayapnya. Ia memerintahkan Hermes untuk membawa ketiga dewi itu ke Gunung Ida, tempat tinggal Pangeran Paris. Saya harus menceritakan bahwa meskipun Paris adalah anak raja, ia hidup sederhana seperti seorang pengembala. Sejak bayi ia sudah ditinggalkan di Gunung Ida dan dibiarkan mati sebab ibunya bermimpi bahwa kelahirannya akan menyebabkan kehancuran Troya. Tetapi seorang pengembala yang baik hati menyelamatkan Paris dan membesarkannya.

Bagaimanapun juga, Hermes membawa ketiga dewi itu ke hadapan Paris. Sekarang kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi kemudian. Masing-masing dewi merayu Paris untuk mempengaruhi keputusannya. Hera menjanjikan kemampuan untuk menguasai seluruh pria. Athena, dewi kebijaksanaan, berkata bahwa Paris dapat menjadi orang paling bijaksana di dunia. Dan Aphrodite, dewi Cinta, menawarkan cinta dari wanita paling cantik di dunia.

Paris memilih hadiah Aphrodite dan menganugerahkan apel emas itu kepadanya. Seperti bisa diduga, kedua dewi yang lain itu marah. Mereka bersumpah bahwa pada suatu hari mereka akan menuntut balas. Sementara itu tahun-tahun terus berlalu dan Pangeran Paris berkumpul kembali dengan ayahnya, Raja Priam. Raja tua itu sangat gembira melihat anaknya yang hilang sehingga ia lupa tentang mimpi isterinya.

Setelah agak lama Paris dikirim oleh ayahnya dalam suatu misi ke Yunani. Di sana sang pangeran muda berjumpa dan jatuh cinta dengan Helen, wanita paling cantik di dunia. Dewi Aphrodite menepati janjinya. Ia mengatur agar Helen jatuh cinta dengan Paris.

Sayangnya Helen sudah menikah dengan Menelaus, raja dari Sparta. Tetapi Paris tidak akan membiarkan hal itu menghalangi rencananya. Ketika Raja Menelaus pergi melakukan perjalanan ke Crete, Paris menculik Helen dan membawanya pulang ke Troya.

Pada waktu Helen menikah dengan Menelaus, Zeus telah memerintahkan semua pangeran Yunani bersumpah untuk melindungi pasangan itu.

Jadi seluruh pahlawan dan pangeran Yunani bersatu untuk bergabung dengan Menelaus dalam peperangan melawan Troya. Di antara mereka yang pergi bertempur melawan bangsa Troya termasuk Raja Nestor dari Pylos, Serdadu hebat Achilles, dan Odysseus (Ulysses), raja dari Ithaca. Mereka gagah berani berlayar dengan iringan besar sebanyak 1.000 kapal yang dipimpin oleh Agamemnon, saudara Menelaus. Sesudah menempuh perjalanan yang sulit, orang-orang Yunani itu mencapai Troya. Dan mulailah Perang Troya yang legendaris itu. Perang itu berlangsung 10 tahun, hingga kota hancur dan Helen dibawa pulang kembali ke Yunani dengan selamat.

Sumber