Bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi?

Bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi ?

Di dunia ini, tentu saja segala sesuatu itu memiliki sejarahnya masing-masing. Setiap ilmu pengetahuan pun memiliki sejarahnya masing-masing. Lalu, bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi ?

1 Like


Sampai saat ini para akuntan masih diselimuti keyakinan bahwa akuntansi yang dipelajarinya berasal dari Italia pada abad ke-15. Keyakinan tersebut disebabkan karena sistem pembukuan berpasangan dianggap ditemukan atau setidak-tidaknya disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia dari negara tersebut. Penyebaran tersebut dimulai sejak Luca Pacioli menerbitkan bukunya pada tahun 1494. Hal ini dikuatkan pula dengan diterbitkannya buku lain yang juga dari Italia oleh Bennedeto Cotrugli pada Tahun 1458 yang sebenarnya ditulis sebelum Luca Pacioli. Keyakinan tersebut mungkin akan berubah atau perlu diluruskan.

Hasil penelitian akhir-akhir ini menunjukkan tanda-tanda bahwa sumber akuntansi bukan dari Italia dan ada yang berpendapat dari zaman kejayaan Islam. Hal tersebut berdasarkan hasil studi yang dilaksanakan Hamid et.al. Studi tersebut menjelaskan bahwa ternyata pada abad kesepuluh, kantor pemerintahan muslim telah menerapkan pembukuan dengan sistem pembukuan berpasangan. Penjelasan tersebut sejalan dengan penelitian Montgomery Watt yang mempelajari penyebaran ilmu-ilmu pengetahuan lain ke benua Eropa yang dikembangkan Islam.

Penelitian terhadap sejarah akuntansi sudah semakin banyak dan publikasi mengenai hasil penelitian ini sudah banyak disajikan dalam jurnal terkemuka yang merambah ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke Indonesia. The Accounting Historian Journal adalah jurnal yang khusus mempublikasikan karya ilmiah dari The Academy of Accounting Historian. Ada berbagai skenario yang dihasilkan oleh usaha-usaha dalam mengungkap fakta sejarah akuntansi dengan berbagai pendapat yang bervariasi.

Sebagian besar skenario sejarah akuntansi mengakui bahwa sistem pencatatan telah
ada dalam berbagai dekade peradaban yang dimulai sejak kurang lebih tahun
3000 SM. Fakta-fakta sejarah menunjukkan bahwa:

  1. Pada zaman peradaban Kaldea-Babilonia, Asiria, dan Samaria yang merupakan pembentuk sistem pemerintahan pertama di dunia, pembentuk sistem bahasa tulisan tertua, dan pembuat catatan usaha tertua.
  2. Peradaban Mesir, di mana para penulis membentuk poros tempat berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen.
  3. Peradaban Cina, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dan canggih selama Dinasti Chao (1122-256 SM).
  4. Peradaban Yunani, di mana Zenon manajer Estat Appolonius memperkenalkan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang luas pada Teori Akuntansi tahun 256 SM.
  5. Peradaban Roma, dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipil yang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara.

Adanya bentuk-bentuk pembukuan pada zaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai faktor. Faktor-faktor itu di antaranya penemuan sistem penulisan, pengenalan angka Arab dan sistem desimal, penyebaran pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya literasi (kemelekhurufan), dan adanya medium pertukaran yang baku.

Littleton (1966) menyebutkan tujuh prakondisi bagi timbulnya pembukuan yang sistematik, yaitu:

  1. Seni menulis karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan;
  2. Aritmetika karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari serangkaian komputasi sederhana;
  3. Kekayaan pribadi karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan fakta tentang kekayaan dan hak atas kekayaan;
  4. Uang (yaitu perantara dalam perekonomian) karena pembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam denominator umum ini;
  5. Kredit (yaitu transaksi yang belum selesai) karena dorongan untuk membuat catatan tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian;
  6. Perniagaan karena pertukaran yang hanya bersifat lokal tidak cukup memberi tekanan (volume usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan yang berbeda-beda ke dalam suatu sistem;
  7. Modal karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak mungkin.

Jarang orang memikirkan secara serius asal mula sistem double entry book keeping (DEB). Kebanyakan orang menganggap apa adanya, sehingga tidak peduli terhadap siapa sebenarnya pencetus, penemunya atau dari mana asal usulnya (Tjiptohadi Sawarjuwono, 1997). Teknik yang kelihatannya sederhana itu, yiatu berupa debet dan kredit sebenarnya mengandung teknologi matematis canggih. Teknologi yang ditemukan lebih dari enam abad yang lalu sampai sekarang tidak mengalami perubahan yang mendasar. Sejak ditemukannya, akuntansi sudah mengandung keajaiban. “It is a beautiful system, a science in fact” menurut Childs (1901). Hal ini dikarenakan akuntansi dirancang benar-benar berdasarkan prinsip-prinsip matematika. Dapat dibayangkan sebagaimana yang diilustrasikan oleh Childs bahwa semua komponen akuntansi saling berkaitan sedemikian rupa sehingga bila terjadi ketidakberesan (derangement) pada salah satu akun, orang dapat menelusuri dampaknya kepada akun-akun yang lain, suatu sistem yang sempurna dan selalu seimbang yang berupa saling cek (checks and counter checks), setiap rincian selalu disesuaikan enak (nicety) dan tepat yang akhirnya membuahkan hasil yang penuh kebenaran perhitungan (correctness), sempurna dan lengkap (Mann, 1994).

Teknologi akuntansi memang handal. Padahal, akuntansi ditemukan atau dikenal lebih dari enam abad yang lalu. Kemudian bila kita mau merenungkan tentunya akan timbul pertanyaan, siapakah orang yang sudah sedemikian hebat yang hidup pada saat itu? Tidakkah terpikir oleh kita siapa kalau demikian pencetusnya? Namun, ternyata jarang orang yang menaruh perhatian terhadap pencetus sistem yang demikian sempurna itu. Apakah betul Bennedito Cotrugli (1458) atau Luca Pacioli (1494), atau adakah orang lain? Mencermati pertanyaan tersebut, ada yang berpendapat bahwa ada kemungkinan lain adanya pencetus akuntansi selain yang telah disinggung di atas. Dasar pemikirannya adalah ketika kita mengenang masa kejayaan islam pada abad pertengahan, dimana para Muslim menyebarkan ilmu pengetahuan ke benua Eropa, misalnya ilmu kedokteran, aritmatikamatematika, alkimia (kimia-alchermy), astronomi, logika dan metafisika (Watt, 1972). Berdasarkan sejarah tersebut bahwa kalau sebagian besar ilmu pengetahuan berasal dari masa kejayaan islam tersebut, apakah tidak mungkin kalau tata buku berpasangan juga berasal dan dikembangkan pula oleh ahli-ahli muslimin pada masa tersebut?.

Kemudian pertanyaan tersebut dikaitkan dengan hasil studi oleh Hamid dan kawan-kawan (1995). Mereka bertiga melakukan studi dan berusaha meneliti lebih lanjut mengenai peran Islam di dalam memajukan akuntansi di benua Eropa. Hasil studinya menyatakan adanya temuan baru, yaitu bahwa pemerintah Islam pada abad kesepuluh sudah menggunakan pembukuan berpasangan. Mempertimbangkan kesesuaian studi antara Watt (1972) dan Hamid et al. (1995), studi ini menengarai bahwa kemungkinan besar sistem DEB juga berasal dari masa kejayaan Islam.

Sistem tata buku berpasangan secara bertahap mulai muncul selama abad ke-13 dan ke-14 di beberapa pusat perniagaan di Italia bagian utara. Catatan pertama mengenai suatu sistem tata buku berpasangan yang lengkap ditemukan dalam catatan kota Genoa, Italia pada tahun 1340 (Raymond de Roover, 1956). Bagian-bagian sebelumnya ditemukan dalam catatan Giovani Farolfi & Company, sebuah perusahaan dagang di Florence pada tahun 1299-1300, kemudian dalam catatan Rinieri Fini & Brothers yang berdagang pada beberapa pekan raya terkenal pada masa itu di Champagne Perancis.

Orang pertama yang mengkodifikasi akuntansi adalah seorang Rahib Fransisca bernama Bruder Luca Pacioli yang menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai guru dan pelajar di beberapa universitas di Perugia, Florence, Pisa, dan Bologna. Ia mengakhiri karirnya yang terkenal itu dengan mengajar Matematika di Universitas Roma, suatu kedudukan yang bergengsi sampai ia dipanggil Paus Leo X. Di antara teman-temannya adalah beberapa Paus, ahli matematika dan arsitek Leon Battista Alberti, dan yang terdekat adalah Leonardo da Vinci. Saat itu adalah masa Renaisans dan Pacioli adalah salah satu produknya yang sejati.

Apabila kita akan menelusuri asal mula sejarah sains (akuntansi) yang penting ini, secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah oleh para pedagang dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama daripada Bangsa Arabia. Bangsa Mesir yang selama beberapa abad menguasai perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama tentang perdagangan dari hubungan mereka dengan orang-orang yang jujur ini dan konsekuensinya mereka harus menerima bentuk pertama dari perakuntanan yang dalam cara perdagangan yang alamiah dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika kekaisaran barat diserang oleh bangsa Barbar dan semua negara yang telah disusunnya, mengambil kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan, perniagaan segera hilang setelah kemerdekaan, dan segera Italia yang pernah menjadi pusat dunia menjadi pusat perdagangan yang merupakan puing-puing kekaisaran timur oleh Turki yang tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atau aturan-aturan seni perniagaan bukan merupakan penyumbang kecil. Bisnis pertukaran yang oleh Lombard dikaitkan dengan semua kota-kota perdagangan Eropa, memperkenalkan metode pencatatan akun dengan cara berpasangan yang saat sekarang memperoleh nama pembukuan Italia.

Referensi

Childs, C.W., 1901. The Essentials of Bookkeeping for Publics Schools. San Francisco.

Hamid, S; R. Craig and F. Clarke, 1995, Bookkeeping and Accounting Control Systems in Tenth-Century Muslim Administrative Office. Accounting, Business and Financial History 5(3): 321-333.

Mann, G., 1994. The Origins of Double Entry. Australian Accountant
(July):17-21.

Tjiptohadi Sawarjuwono, Dari mana Bibit Double-entry Bookkeeping Dikembangkan: Italia atau Islam?. Artikel Media Akuntansi No. 17/Th/IV/1997.

Watt, W. Montgomery (1972). The Influence of Islam on Medieval Europe. Eidenburgh University Press. Diterjemahkan oleh Hendro Prasetyo. 1995. Islam dan Peradaban Dunia. P.T. Gramedia Pustaka Utama.

http://repository.ut.ac.id/3884/1/EKSI4415-M1.pdf