Bagaimana sejarah perkembangan awal seni musik hingga saat ini?

Bagaimana sejarah perkembangan awal seni musik hingga saat ini?

Tidak ada pengetahuan yang pasti mengenai kapan pertama kali musik dikenal dan dipraktikkan oleh manusia. Para ahli sejarah memperkirakan bahwa perkembangan musik sebenarnya sudah dimulai sejak zaman purbakala atau zaman primitif, namun sayangnya tidak ada pengetahuan yang pasti mengenai hal tersebut. Para ahli sejarah hanya dapat memperkirakan bahwa musik pada zaman purbakala sudah dikenal oleh masyarakat yang digunakan sebagai alat atau medium dalam melaksanakan ritual kepercayaan mereka.

Perkembangan Awal


Perkembangan yang pasti mengenai sejarah musik dimulai sejak tahun 2000 SM. Saat itu musik sudah dikenal dan dikembangkan di Mesir. Bukti ilmiah mengenai hal ini adalah ditemukannya monumen-monumen dan alat-alat musik oleh para musafir atau penjelajah yang terdapat dalam prasasti-prasasti, seperti harpa dalam berbagai bentuk dan ukurannya, irya, gitar, mandolin, dan seruling tunggal atau ganda. Selain itu, pada dinding- dinding makam orang-orang Mesir yang megah juga digambarkan bahwa musik mempunyai andil besar dalam mengiringi kebaktian dan jamuan-jamuan makan. Naskah-naskah Mesir menyebutkan bahwa para seniman saat itu mendapat tempat terhormat di istana, sedangkan para pemainnya adalah orang yang terpandang.

Menurut Plato, sejarah musik di Mesir berawal dari para raja-raja keturunan dewa-dewa yang berasal dari dewa seni yang bernama Isis. Seni musik pada saat itu diatur oleh hukum-hukum keramat, maka tidak heran dalam waktu cukup lama musik saat itu tidak mengalami perubahan dalam bentuk positif maupun negatif. Hal tersebut menurut Plato merupakan hal positif dan sangat berguna, karena bangsa Mesir telah mampu menciptakan musik dan nyanyian yang dapat mengendalikan hawa nafsu dan kecenderungan terhadap hal-hal negatif. Namun demikian, Plato juga menyayangkan adanya larangan-larangan terhadap para seniman untuk berkreasi mengembangkan bakat seni mereka, sehingga musik pada saat itu kurang begitu berkembang.

Selain bangsa Mesir, bangsa lain yang menjadi pusat perkembangan musik pada zaman kuno adalah Yunani, yaitu pada tahun 1100 SM – 500 SM. Musik bagi bangsa Yunani adalah kesenian utama yang sering ditampilkan pada acara perkawinan. Bangsa Yunani seperti juga bangsa Mesir menganggap bahwa seni berasal dari dewa-dewa, yaitu dewa Apollo, sebagai pelindung kesenian. Ada dua jenis musik yang berkembang di Yunani saat itu yaitu : musik suku Bacchent dan musik suku Folksong .

  • Musik Bacchent yaitu musik biasa dimainkan pada malam hari dengan penerangan obor dan beramai-ramai memasuki hutan dalam acara Bacahes,

  • Musik Folksong adalah jenis musik rakyat yang muncul sebagai satin dengan menggunakan syrinx , seruling, kastagnet, dan kecer.

Selain dua jenis musik di atas, zaman Yunani juga merupakan awal lahirnya seni paduan suara, yang menjadi sumber lahirnya seni drama. Seni paduan suara pada awalnya terdiri dari 45 orang, kemudian dikurangi menjadi 15 orang dan pada acara-acara istimewa jumlah tersebut diperbanyak menjadi 50 orang. Seni paduan suara ini dipimpin langsung oleh seorang yang disebut konyfe (dirigen), yaitu orang yang memberi nada pertama dan memimpinnya. Berbeda dengan seni paduan sekarang, seni paduan suara pada zaman Yunani ditampilkan dan disusun di ruangan bawah tanah yang dibangun di muka pentas (podium) yang disebut orchestra yaitu tempat yang menjadi pusat suatu pertunjukan.

Perkembangan Pertengahan


Pada abad pertengahan (375-1400 M), dunia musik mengalami perubahan cukup besar. Munculnya musik Polifon yaitu musik dengan beberapa suara (organum) adalah salah satu perubahan besar dalam sejarah perkembangan musik yang hingga saat itu yang ada hanya bersuara satu (monodies). Musik polipon ini terus berkembang terutama di kalangan umat kristiani, sehingga menjadi tulang punggung gerejawi pada abad pertengahan.

Istilah Folifon berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu; Foli yang berarti banyak, dan Phooneoo , yang berarti bunyi. Jadi yang dimaksud dengan istilah musik folifon adalah suatu jenis musik yang terdiri dari banyak suara, tanpa iringan alat musik apapun.

Selain jenis musik di atas, abad pertengahan juga merupakan awal lahirnya musik instrumental yang saat itu musik ini dimainkan oleh para pelayan istana dan para penyanyi keliling yang mencari penghidupan dari nyanyian yang mereka bawakan. Musik instrumental mencapai puncak perkembangannya pada tahun 1750 sampai 1820 M (zaman klasik) dengan menggunakan alat musik seperti hammer klaver atau vorte piano (piano dengan alat pukul), musik ini menjadi lebih penting dibandingkan jenis musik lainnya, termasuk musik vokal.

Perkembangan seni musik ini dari waktu ke-waktu terus mengalami kemajuan. Pada akhir abad 19 hingga sekarang, musik telah mencerminkan adanya pembaharuan, pembaharuan yang berarti revolusi pada musik. Wajah musik menjadi bineka (beraneka ragam) dan lebih bebas. Para musisi lebih berani dalam berkreasi dan berekspresi, hingga mampu menghasilkan karya musik yang inovatif.

Era Modern


Perubahan penting yang terjadi dalam aliran musik modern adalah diperluasnya lapangan tonalitet . Faham perkuncian nada (key) tidak lagi digunakan dan dianggap sebagai hal yang ketinggalan dan digantikan dengan tooncentrum atau pusat nada, yang telah membuka jalan baru bagi perkembangan dan pertumbuhan komponistik. Esembel kecil dalam musik orchestra mendapat kedudukan penting yang dikenal dengan istilah ekonomi- orkes.

Kemajuan teknologi yang semakin canggih dan telah berhasil menciptakan berbagai jenis alat-alat baru termasuk alat-alat musik dengan berbagai macamnya, serta munculnya inustri-industri, telah membawa perkembangan musik ke arah yang semakin maju dan modern. Hadirnya alat-alat musik tersebut telah menjadikan musik semakin beragam, sebagaimana yang disaksikan dan dinikmati sekarang ini.

Referensi : Karl Edmund Prier, Sejarah Musik , Jilid I (Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1991),