Bagaimana sejarah perang Ghathafan ?

Ghathafan adalah nama suatu golongan / kabilah. Rasulullah saw berangkat dalam perang Gathafan bersama-sama sahabatnya untuk memerangi orang-orang Arab yang hendak menyerbu kota Madinah.

Ketika mereka ( Kabilah Gathafan ) mendengar bahwa Rasulullah Saw berangkat untuk memerangi mereka, larilah mereka semua kocar-kacir, kepuncak-punacak gunung, karena takutnya.

Pada waktu itu terjadi suatu peristiwa, Rasulullah saw melepaskan bajunya untuk dijemur karena basah kehujanan, dan juga sambil beristirahat dibawah pohon, sedangkan bala tentara Islam ketika itu sama berpencar, jadi tak ada seorang pun ketika itu yang bersama Rasulullah saw.

Tiba-tiba datanglah seorang kafir bernama Da’tsur menyergap Rasulullah Saw dengan menghunuskan pedangnya kearah beliau dan berkata :

Siapakah yang akan menghalang-halangi aku dan perbuatanku ini, hai Muhammad ?

dengan tenang Rasulullah menjawab :

“Allah”.

Setelah mendengar jawaban demikian, lelaki bernama Da’tsur itu gemetaran seluruh tubuhnya dan merasa ketakutan menggigil, hingga tanpa sadar terjatuhlah pedangnya itu dari tangannya, lalu Rasulullah Saw mengangkat pedang itu dan gantian menghunuskannya kearad Da’tsur sambil berkata :

siapakah yang akan menghalang-halangi kamu dari perbuatanku ini, hai Da’tsur ?

ia menjawab :

tak ada seorangpun.

Rasulullah Saw lalu mengampuninya, hingga masuk Islamlah ia, dan mengajak kaumnya masuk Islam pula.

Tuhan telah memalingkan hatinya dari memusuhi Rasulullah Saw, dan mengumpulkan orang banyak untuk memerangi beliau, dipalingkan jadi cinta pada beliau dan mengajak golongannya untuk mengikuti jalannya.