Bagaimana sejarah peradaban Kerajaan Babilonia ?

Babilonia adalah sebuah kerajaan kuno yang di dalamnya terdapat peradaban yang besar yang berkembang di sekitar sungai Eufrat dan juga Tigris dan sekarang termasuk pada wilayah Irak Selatan. Babilonia juga dianggap sebagai pusat peradaban dunia pada waktu itu karena sudah mengenal dan mengembangkan sistem irigasi, ilmu pengetahuan, kesusastraan, perekonomian, dan hukum.

Bagaimana sejarah peradaban Kerajaan Babilonia ?

Sejarah Munculnya Peradaban Babilonia


Babilonia muncul ketika Hammurabi mendirikan sebuah kerajaan di luar kerajaan Akkadian. Babilonia pada zaman Sumeria termasuk kota yang kecil dan tidak begitu penting. Syek Sumuabu mendirikan kerajaan itu sekitar tahun 185 SM. Sampai pada keturunan yang ke-6, yang diangkat sebagai raja adalah Hammurabi. Usahanya tidak sia-sia sehingga nama Babilonia akhirnya menjadi nama seluruh negeri yang sebelumnya disebut Sumeria. Pemakaian nama itu jelas dimaksudkan untuk menjadi lambang kemenangan dan kebesaran Babilonia. Akkadian Semitik sebagai bahasa resmi, dan mempertahankan bahasa Sumeria dalam bidang keagamaan, yang saat itu tidak lagi menjadi bahasa percakapan sehari-hari. Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peranan penting di dalam kebudayaan Babilonia kelak, dan agama akan tetap menjadi pusat kebudayaan yang penting.

Pada kira-kira 2300 SM, Akkad dan Sumeria bersatu menjadi negara Babilonia dengan ibu kota Babilon.

Masa Pemerintahan Raja-Raja Babilonia


1. Hammurabi (1792 SM -1750 SM)

Hammurabi

Hammurabi (bahasa Akkadia, dari kata Ammu “saudara laki-laki pihak ayah”, dan Rāpi “seorang penyembuh”); adalah raja keenam dari Dinasti Babilonia pertama, dan ia mungkin juga Amraphel, raja dari Sinoar.

2. Nebukadnezar

Nebukadnezar adalah putra tertua Nebopalasar yaitu seseorang yang merupakan pendiri kerajaan Babilonia Baru. Nebukadnezar pada awalnya hanya ditugaskan sebagai komandan militer, tetapi pada akhirnya menjadi raja sesudah ayahnya meniggal dunia. Dia menikah dengan seorang putri yang merupakan anak dari Cyaxares, yang kemudian ini bisa dikatakan perkawinan politik karena bisa menyatukan dinasti Median dan Babilon. Nebukadnezar ini adalah sosok yang sangat terampil ketika berperang dan dia juga sangat pandai dalam berpolitik. Pada masa kekuasaan Nebukadnezar, Babilon merupakan kota terbesar dari kota yang ada di dunia pada saat itu Luasnya diperkirakan 1000 hektar dengan sungai Euprat yang melewati kerajaan itu.

3. Nabopolassar (625 SM - 605 SM)

Setelah matinya raja Ashurbanipal pada tahun 627 SM, kerajaan Asyur terpecah oleh persaingan di dalam. Seorang jenderal Asyur, Sin-shum-lishir, memberontak dan menguasai Babilon, tetapi langsung digulingkan oleh tentara Asyur yang setia pada raja Ashur-etil-ilani. Babilon kemudian dikuasai oleh putra Ashurbanipal yang lain, Sin-shar-ishkun, yang mengangkat diri menjadi raja. Namun tidak lama kemudian Babilon memberontak dengan bantuan sukuKasdim (Bit Kaldu), yang dipimpin oleh Nabopolassar.

4. Nebukadnezar II

Nebukadnezar II

Nebukadnezar II menjadi raja setelah ayahnya mati. Ia membangun semua kota-kota besar Babilonia dengan mewahnya

5. Ewil-Merodakh (Amel-Marduk) (562 SM – 560 SM)

Ewil-Merodakh adalah putra dan penerus Nebukadnezar II. Ia memerintah hanya 2 tahun (562 – 560 SM).

6. Nergal-sarezer (560 SM – 556 SM)

Nergal-sarezer atau Neriglissar memerintah dengan stabil, melakukan banyak pekerjaan umum, termasuk memperbaiki kuil dan sebagainya. Ia juga berhasil menyerang Silisia, yang mengancam Babilon. Neriglissar hanya bertahta 4 tahun sebelum diganti putranya, Labashi-Marduk yang masih muda.

7. Labashi-Marduk (556 SM)

Labashi-Marduk adalah putra Nergal-sarezer atau Neriglissar, yang meneruskan tahta ketika masih kecil. Ia dibunuh dalam satu persepakatan 9 bulan setelah dinobatkan. Ia digantikan oleh Nabonidus.

8. Nabonidus (556 SM – 539 SM)

Menurut Tawarikh Nabonidus mulai tahun ke-7 pemerintahannya (549 SM) ia mengasingkan diri ke kota Tema di Arabia dan menyerahkan pemerintahannya pada putra sulungnya, Belsyazar.

9. Belsyazar (549 SM – 539 SM)

Belsyazar menjadi raja atas nama ayahnya, Nabonidus, selama 10 tahun ayahnya di pengasingan (menurut Tawarikh Nabonidus).

Kebudayaan Masa Babilonia Kuno


Astronomi

Ada beberapa dokumen kuno dari masa Babilonia Lama yang membahas tentang aplikasi matematika untuk menghitung panjangnya periode siang hari selama tahun matahari.

Kedokteran

Catatan tertua tentang ilmu kedokteran ditemukan pada abad ke-2 sebelum masehi saat dinasti Babilonia pertama. Teks medis Babilonia yang terkenal luas berjudul Diagnostic Handbook yang ditulis oleh seorang dokter bernama Esagil kin Apli dari Borsippa pada masa pemerintahan Raja Adad Iddina Apla.

Sastra

Ada banyak karya sastra dari Babilonia yang terkenal di seluruh dunia. Yang paling terkenal adalah Epic of Gilgamesh yang terangkum dalam 12 buku yang diterjemahkan dari bahasa Sumeria asli oleh Sin Liqi Unninni yang disusun berdasarkan prinsip astronomi.