Bagaimana sejarah Manajemen Produk dibentuk dan perkembangannya hingga sekarang?

Manajemen Produk atau Product Management saat ini terus menjadi topik hangat, baik di lingkungan start-up maupun perusahaan-perusahaan yang sudah ter-establish sejak lama. Manajemen Produk dianggap sebagai hal yang sangat penting untuk dapat survive di zaman sekarang ini. Bagaimanakah awal mula dibentuknya konsep manajemen produk, serta bagaimanakah perkembangan manajemen produk yang ada sekarang jika dibandingkan dengan awal mulanya dulu?

Manajemen produk modern dimulai pada tahun 1931 dengan sebuah memo yang ditulis oleh Neil H. McElroy di perusahaan bernama Procter & Gamble, yang digunakan sebagai alasan untuk dapat mempekerjakan lebih banyak orang. Namun peristiwa ini justru menjadi pondasi dalam pemikiran modern tentang manajemen merek yang pada akhirnya mengarah pada manajemen produk.

Memo tersebut berisi deskripsi sederhana dan ringkas tentang “Brand Man” dan tanggung jawab mutlak mereka terhadap merek - mulai dari pelacakan penjualan hingga pengelolaan produk, iklan dan promosi. Uniknya dia menjelaskan bahwa cara melakukan hal tersebut adalah dengan pengujian lapangan dan interaksi klien secara menyeluruh.

Pada akhirnya McElroy mendapat dua orang karyawan barunya. kemudian McElroy meminta P & G untuk merestrukturisasi organisasi menjadi sebuah organisasi brand-centric. Inilah kemudian yang menjadi alasan lahirnya manajer produk di bidang FMCG (Fast Moving Consumer Goods). McElroy juga menjadi penasihat di Stanford di mana dia mempengaruhi dua pengusaha muda bernama Bill Hewlett dan David Packard (Hewlett-Packard).

Hewlett-Packard (HP) menafsirkan etos “Brand Man” sebagai pengambilan keputusan sedekat mungkin dengan pelanggan, dan membuat manajer produk menjadi suara pelanggan secara internal. Dalam buku The Hewlett-Packard Way, kebijakan ini adalah penyebab terpenting sehingga HP dapat mempertahankan rekor 50 tahun dalam pertumbuhan 20% per tahun, yang tak terputus, antara tahun 1943 - 1993.

Saat Product Management memasuki dunia teknologi
Manajer produk di masa perintis dan sebagian besar manajer produk di FMCG saat ini, sangat berperan dalam fungsi Pemasaran. Mereka berfokus pada proses memahami kebutuhan pelanggan dan menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menggunakan kombinasi pemasaran yang klasik - Produk yang tepat, di Tempat yang Tepat, dengan Harga yang Tepat, dengan menggunakan Promosi yang tepat.

Metrik utama mereka adalah penjualan dan keuntungan, namun karena sifat pengembangan dan produksi produk FMCG yang lambat (bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menguji pasta gigi baru, lalu harus meningkatkan produksi dan kemudian memperkenalkan dan membawa merek baru ke pasar) mereka memusatkan perhatian lebih pada tiga hal terakhir: Tempat, Harga dan Promosi atau teori 4C Shimizu: Commodity, Cost, Communication, and Channel.

Dengan demikian, Manajemen Produk di FMCG semakin menjadi marketing communication role, terus mencari kombinasi dari kemasan, harga, promosi, pemasaran, merek, yang tepat, sehingga yang terjadi adalah ditinggalkannya pengembangan produk ke orang lain.

Namun, saat peran tersebut beralih ke dunia teknologi, pemisahan dari pengembangan dan produksi produk tidak dapat dipertahankan. Sebagian besar perusahaan bermodel baru di dunia teknologi menciptakan industri baru dan tidak bisa hanya mengandalkan kemasan dan harga sebuah komoditas untuk berhasil. Hal ini membawa Product Development kembali ke pusat peran Manajemen Produk, karena sangat penting untuk tidak hanya memahami pelanggan dan kebutuhan mereka, namun juga untuk menyesuaikan pengembangan produk dengan mereka.

Perpecahan antara Marketing and Product Management ini masih bisa dirasakan di banyak organisasi saat ini, dimana keduanya merasa mereka “memiliki” pelanggan dan memahami pasar. Namun, di sebagian besar organisasi teknologi, Pemasaran telah berevolusi untuk lebih memahami kepemilikan merek dan pelanggan, sementara Produk memiliki proposisi nilai dan pengembangan produk.

Tiba-tiba Muncul Konsep Agile
Awalnya pengembangan produk adalah proses yang lamban dan melelahkan, bahkan di industri teknologi. Manifesto Agile menjadi momen penting dalam pengembangan produk bukan hanya karena membebaskan software engineer dari konsep kuli yang hanya melakukan koding sesuai spesifikasi (tidak peduli seberapa bodoh spesifikasi itu) tetapi juga karena Agile membebaskan Manajemen Produk dari fokus deliverable spesifikasi namun lebih fokus pada kolaborasi pelanggan.

Pergeseran fokus ini amat sangat mempengaruhi segalanya, karena…

Pertama, terjadi perubahan hubungan antara Manajemen Produk dan engineering dari yang tidak bersahabat menjadi yang kolaboratif. Scrum menciptakan peran “Pemilik Produk”, namun sebenarnya semua metode agile mengacu pada komunikasi antara peran Manajemen Produk dan engineer sebagai metode terbaik untuk mengetahui bagaimana membangun solusi terbaik untuk masalah pelanggan.

Kedua, dengan berfokus pada pelanggan, hilanglah sekat antara tahap penelitian, spesifikasi dan pengembangan sebuah proyek. Unsur-unsur User Experience yang sebelumnya adalah bagian akhir proyek menjadi bagian mendasar dari asal usul suatu produk. dan merupakan bagian penting dari proses discovery dan developing produk yang sedang berlangsung.

Ketiga, prinsip-prinsip ini telah meresap ke dalam bisnis dengan pengembangan praktik “lean”, pengembangan Lean Startup dan Lean Enterprise, yang dibangun diatas tradisi Kaizen Jepang untuk terus melakukan perbaikan dan menerapkan pendekatan agile tidak hanya untuk pengembangan produk tetapi juga untuk bisnis itu sendiri.

Manajemen Produk semakin dianggap Penting dibandingkan sebelumnya

Sebelumnya, Manajemen Produk masih merupakan bagian dari fungsi Pemasaran atau Engineering, harus melaporkan pekerjaannya dengan menelusuri hierarki panjang perusahaan, hingga akhirnya pasti terlibat dalam konflik prioritas dan fokus. Saat ini Manajemen Produk semakin menjadi fungsi yang berdiri sendiri dengan posisinya sendiri di meja manajemen dan melapor langsung ke CEO.

Saat ini, manajemen produk yang baik menjadi sebuag keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, dan terus berkembang. Manajemen Produk terus menyerap bagian Pemasaran, dengan banyak organisasi membuat akuisisi pengguna sebagai bagian dari produk karena produk yang bagus seringkali merupakan cara tercepat dan termurah untuk tumbuh.

Sumber: