Bagaimana sejarah gerakan Nasionalis-Sosialis (NAZI) di Jerman?

Jerman Nazi atau Reich Ketiga merujuk terutama pada masa dari tahun 1933 sampai 1945, ketika Adolf Hitler memimpin negara Jerman sebagai diktator dan menyebarkan ideologi nasional-sosialisme (Nationalsozialismus). Reich adalah kata Jerman untuk “kerajaan”. Disebut kerajaan ketiga karena kerajaan pertama adalah Kekaisaran Romawi Suci, sedangkan kerajaan kedua adalah Kekaisaran Jerman.

Dalam periode ini Jerman tumbuh dari negara yang kalah Perang Dunia I hingga menjadi salah satu kekuatan militer terbesar di dunia. Pada saat yang bersamaan juga berlaku politik rasis yang meninggikan bangsa Arya dan merendahkan ras-ras lain.

Terutama bangsa Yahudi didiskriminasi dan dikumpulkan untuk dibunuh di kamp konsentrasi. Selain orang Yahudi kaum Nazi juga mendiskriminasi dan membantai bangsa Gipsi (Rum dan Sinti) serta bangsa Slavia. Jerman Nazi berakhir ketika mereka kalah Perang Dunia II melawan Uni Soviet dan kekuatan Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Sebagai hasil dari kekalahan ini negara Jerman lantas dibagi menjadi Republik Federal Jerman di barat dan Republik Demokratik Jerman di timur serta wilayahnya di timur sungai Oder dan Neisse diberikan kepada Polandia dan Uni Soviet.

Bagaimana sejarah gerakan Nasionalis-Sosialis (NAZI) di Jerman ?

Kemunculan NAZI

Di balik kekejaman Adolf Hitler ternyata, Hitler muda pernah menjadi seorang buronan. Hal ini terjadi karena Hitler menolak untuk untuk menjalani wajib militer di Austria. Tetapi berhasil di tangkap saat berada di Jerman oleh polisi Austria. Hitler sangatlah beruntung, di karenakan saat tes kesehatan dokter memvonis Hitler mempunyai penyakit dan akhirnya dia dibebaskan dari wajib militer (Pambudi, 2006 : 26).

Setelah bebas Hitler pergi ke Jerman dan malah menjadi tentara di Jerman, dia berhasil mencapai pangkat kopral di tentara sukarela di Jerman. Hitler muda berkembang dan tumbuh menjadi nasionalis Jerman yang fanatik, dia sangat kecewa saat para petinggi di Jerman menandatangani perjanjian Versailles 1918. Hitler menganggap itu sebuah pengkhianatan yang sangat besar, peristiwa itu menambah kekacauan di Negara Jerman yang sudah berubah nama menjadi Republic Weimar. Perekonomian sangatlah merosot tajam, inflasi meroket secara tak masuk akal dan rakyat Jerman mengalami kelaparan.

Setelah perang dunia usai Hitler di angkat menjadi pengawas politik untuk kantor local ketentaraan, dalam posisi ini memberi Hitler jalur hubungan dengan kelompok – kelompok politik di Munich. Hitlerpun bergabung dengan partai buruh nasional Jerman yang akan dikenal dengan nama NAZI, karena keterkaitan dengan partai politik Hitler akhirnya di pecat sebagai pengawas politik. Setelah di pecat Hitler membulatkan tekatnya untuk terjun ke politik dan berambisi menjadikan Negara Jerman kembali ke puncak kejayaan. Visi politik Hitler adalah mengembalikan harkat dan martabat bangsa Jerman yang telah terinjak-injak sesudah perang.

Selama periode tahun 1919 sampai 1921 Hitler mendaki tangga kekuasaan dalam partai buruh tersebut. Kepiawaiannya dalam berorasi sangatlah lihai, mempunyai charisma yang sangat magnetis dan mampun menghipnotis para pendukungnya. Tidak heran dalam waktu dua tahun Hitler telah menjadi pemimpin (fuehrer), wataknya yang keras dan mempunyai semangat yang berapi-api. Hitler mendapat dukungan dari berbagai pihak Antara lain seorang pilot pesawat tempur Hermann goering, politikus kejam Ernst Roehm, mahasiswa fanatic Rudolf hess, dan rasialis tulen Alfred Rosenberg (Pambudi, 2006 : 30).

Di bawah pimpinan Hitler, seakan kaum NAZI mendapatkan energi baru yang luar biasa sehingga tumbuh dengan pesat. Perekrutan anggota berjalan dengan lancar dan semakin banyak simpatin dari rakyat Jerman yang ikut bergabung. Pada tahun 1923 perekonomian Jerman benar-benar terpuruk, jatuhnya roda perekonomian sejak perang dunia I membuat Jerman jatuh ke dalam kebangkrutan. Rakyat pun panic dan kalut dalam situasi itu, dalam situasi seperti itu Hitler memancing kerumunan massa di rumah minum, memobilisasi kekuatan, menggalang dukungan, melakukan orasi dan dengan cepat dia semakin popular.

Pada tahun 1923, Hitler di bantu dengan 600 paramiliter NAZI bergerak cepat menggulingkan pemerintahan yang sah. Hitler menyandra kepala pemerintahan provinsi Bavaria, Gustav von kahr, dan mendeklarasikan susunan pemerintahan yang baru. Kejadian itu di kenal dengan The Munich Beer Hall Putsch. Polisi berhasil menggagalkan kudeta yang dilakukan Hitler, kemudian Hitler di seret ke pengadilan atas tuduhan penghianatan terhadap Negara. Di dalam sidAng Hitler melakukan pembelaan, Hitler berorasi dan membuat massa yang hadir di ruangan siding diam tak berkutip karena kepandaian Hitler dalam berorasi. Hakim akhirnya memberikan vonis kepada Hitler hukuman 5 tahun penjara atas percobaan kedeta, namun hukuman itu dijalaninya selama Sembilan bulan.

Masa – masa di dalam penjara merupakan periode yang krusial bagi Hitler. Di dalam penjara Hitler sering di jenguk oleh rekan – rekan politiknya. Hitler bisa mengambil jarak dengan realitas sehingga dia bias menyusun konsep-konsep politik dan menyusun visi misi secara lebih rinci. Di dalam penjara ini Hitler menulis buku yang berjudul Mein Kampf (perjuanganku) yang di anggap sebagai kitab suci kaum NAZI. Dalam buku itu memuat ide-ide gila Hitler, menurutnya sejarah merupakan catatan pertarungan ras-ras manusia. Dan ras arya yang berpusat di Jerman akhirnya akan menang dan menguasai dunia, dan Hitler mengutuk bangsa-bangsa yang dianggapnya sebagai ras rendahan dan harus dimusnahkan dari muka bumi. Yang sering di sebut adalah bangsa Yahudi dan Slavia, rencana ekspansi ketimur untuk menahklukkan Rusia juga di sebutkan dalam buku itu.

Ide lain yang tidak kalah gila dalam Mein Kampf adalah Lebensraum ( konsep ruang hidup ), Jerman sebagai Negara yang besar memerukan sejumlah wilayah yang ditaklukannya. Setelah perang dunia I wilayah pendukung Jerman berhasil di kuasai sekutu, itu sebabnya Jerman tidak bisa menopang perekonomiannya.
Setelah keluar dari penjara adolf Hitler menyusun kembali barisan NAZI untuk menggapai ambisi – ambisi politiknya. Penjara merupakan tempat yang sangat berjasa dalam pembuatan dasar-dasar tujuan politik Hitler, tujuan itu menjadi lebih jelas bagi para pendukung dan calon pendukungnya. Hitler semakin gencar melakukan orasi dalam menghimpun dukungan, dan dia memiliki kitap suci sebagai pedoman khotbahnya.

Pada periode 1925 hingga 1930 di habiskan Hitler untuk membangun jaringan sel organisasi partai hingga ketingkat lokal di seluruh Jerman. Hitler membangun kedisiplinan partai NAZI seperti ia membangun kesatuan militer sendiri, pada massa inilah barisan paramiliter NAZI mendapat nama resmi Schutzstaffel atau sering disingkat S.S., sebuah nama yang akan menjadi legenda. Pasukan ini awalnya hanya dijadikan sebagai pengawal pribadi, tetapi lambat laun di gunakan untuk berbagai tujuan terutama terkait dengan terror politik,pengumpulan data intelejen, hingga melakukan pembantaian bangsa Yahudi dan bangsa Slavia.