Bagaimana sejarah dari Perang Soviet–Afganistan ?

Perang Soviet–Afganistan

Perang Soviet–Afganistan merupakan masa sembilan tahun di mana Uni Soviet berusaha mempertahankan pemerintahan Marxis-Lenin di Afganistan, yaitu Partai Demokrasi Rakyat Afganistan, menghadapi mujahidin Afganistan yang ingin menggulingkan pemerintahan. Uni Soviet mendukung pemerintahan Afganistan, sementara para mujahidin mendapat dukungan dari banyak negara, antara lain Amerika Serikat dan Pakistan.

Pasukan Soviet pertama kali sampai di Afganistan pada tanggal 25 Desember 1979, dan penarikan pasukan terakhir terjadi pada tanggal 2 Februari 1989. Uni Soviet lalu mengumumkan bahwa semua pasukan mereka sudah ditarik dari Afganistan pada tanggal 15 Februari 1989. Akibat banyaknya biaya yang dikeluarkan dan kesia-siaan konflik ini, Perang Soviet–Afganistan sering dianggap sebagai “Perang Vietnam-nya Uni Soviet”.

Bagaimana sejarah dari Invasi Soviet ke Afganistan ?

Invasi Uni Soviet ke Afganistan pada tahun 1979 merupakan bagian dari Perang Soviet-Afganistan yang merupakan usaha Soviet yang berusaha mempertahankan pemerintahan Marxis-Lenin di Afganistan, dan mendukung Partai Demokrasi Rakyat Afganistan, menghadapi mujahidin Afganistan yang ingin menggulingkan pemerintahan. Uni Soviet mendukung pemerintahan Afganistan, sementara para mujahidin mendapat dukungan dari banyak negara, antara lain Amerika Serikat dan Pakistan.

Pasukan Soviet pertama kali sampai di Afganistan pada tanggal 25 Desember 1979, dan penarikan pasukan terakhir terjadi pada tanggal 2 Februari 1989. Uni Soviet lalu mengumumkan bahwa semua pasukan mereka sudah ditarik dari Afganistan pada tanggal 15 Februari 1989.

Invasi Soviet di Afganistan yang dimulai pada akhir Desember 1979 merupakan langkah Soviet ikut campur dalam perpolitikan Afganistan untuk menumpas pemberontak dan berakhir dengan usaha menguasai Afganistan.

Pada bulan April 1978 pemerintahan Mohammad Daud Khan dikudeta oleh militant sayap kiri pimpinan Nur Muhammad Taraki. Pemerintah yang baru ini dipayungi oleh partai-partai sayap kiri Afganistan. Pemerintah yang baru ini mulai melekatkan hubungannya dengan Uni Soviet guna meminta bantuan menumpas lawan politik mereka. Pasukan musuh mereka adalah para Mujahidin Afganistan dan front antikomunis disana.

Uni Soviet memiliki ide lain, pada 24 Desember 1979 dikirim sebanyak 30.000 tentara untuk menduduki Afganistan dan menjadikannya Negara bawahannya. Amerika tidak tinggal diam, pihak Paman Sam ikut andil menangkis usaha Soviet dengan mempersenjatai besar-besaran pasukan Mujahidin Afganistan yang sangat antikomunis.


Perang di Afganistan semakin sengit dan seimbang antara pasukan mujahidin dengan tentara Soviet. Penambahan 100.000 tentara dilakukan oleh Soviet sebagai upaya pendudukan Afganistan. Taktik gerilya mereka gunakan untuk menumpas pasukan mujahidin dan seteru lainnya dan terbukti sangat efektif awalnya.

Akhirnya para mujahid berhasil menggempur balik Soviet menggunakan senjata-senjata canggih dan misil anti pesawat tempur pemberian Amerika yang dikirim via Pakistan. Tercatat lebih dari 4 juta warga mengungsi menuju Negara tetangga seperti Afganistan dan Pakistan untuk menghindari perang yang berkecamuk disana.

Usaha pendudukan Afganistan yang gagal disinyalir menjadi salah satu penyebab runtuhnya Uni Soviet. Hal ini karena perang tersebut mengorbankan 15.000 nyawa tentara dan sejumlah besar uang untuk hal tersebut. Tahun 1988 pihak Soviet menandatangani perjanjian bersama Amerika, Pakistan dan Afganistan untuk menarik pasukan mereka masing – masing. 15 Februari tercatat sebagai hari dimana seluruh pasukan Soviet ditarik dari Afganistan.

Sumber: hariansejarah.id