Bagaimana sejarah dari Bangsa Anglo-Saxon, sang Penakluk Inggris ?

Anglo Saxon

Anglo Saxon merupakan istilah yang merujuk kepada keturunan tentara Germania yang sejak abad ke-5 Masehi hingga kini hidup di Inggris dan Wales. Menurut cerita dari St. Bede, bangsa Anglo-Saxon merupakan keturunan dari tiga suku bangsa Germania yaitu bangsa Angles, Saxon dan Jutes. Mereka adalah petani yang memiliki kepampuan tempur seperti prajurit. Bagaimana sejarah dari bangsa tersebut ?

Ketiga suku Angles, Saxon dan Jutes pindah ke kepulauan Britania Raya di abad ke 5 masehi atas undangan Vortigern sang penguasa Britons untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan bangsa Picts dan Scotti.


Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa imigrasi pertama bangsa tersebut berasal dari Prussia saat penarikan tentara Roma dari Britania. Orang-orang tersebut membawa dialek-dialek baru yang membentuk bahasa Inggris kuno.

Istilah Anglo Saxon pertama kali digunakan oleh para penjelajah klasik di akhir abad ke 8 masehi untuk membedakan antara orang eropa di kepulauan Britania dengan dataran eropa besar. Dari catatan St. Bede seorang penjelajah kuno menyebutnya Antiqui Saxones (“Bangsa Saxon lama”). Ketika masa penaklukan Britania oleh bangsa Normandia bangsa tersebut lama kelamaan disebut English/orang Inggris. Lama kelamaan bangsa Inggris yang menjadi salah satu suku yang terdapat pada daratan Britania.

Menyerang Inggris

Anglo-Saxon pertama kali mencoba menyerang Kepulauan Inggris di abad ke-4, tapi tentara Romawi dengan cepat menghalau serangan dan mengirim mereka pulang lagi! Bertahun-tahun kemudian - sekitar 450 Masehi. Orang Romawi Kuno meninggalkan Inggris, Anglo-Saxon merebut kesempatan mereka dan kali ini mereka berhasil menguasai kepulauan Inggris

Mereka meninggalkan rumah mereka di Jerman, Belanda dan Denmark dan berlayar ke Inggris dengan perahu kayu. Banyak dari mereka adalah petani sebelum mereka datang ke Inggris dan melakuakan profesi semula di tanah yang baru. Meskipun mereka harus beradaptasi dengan lingkungan barunya, seperti menghadapi luapan sungai.

Sumber: hariansejarah.id