Bagaimana seharusnya kita menyikapi sebuah kegagalan?

Saya rasa semua orang mengalami fase “GAGAL” dalam dirinya, bukan? Untuk menuju suatu kesuksesan, kita membutuhkan kegagalan, kita perlu kegagalan! kegagalan itu sebenarnya bukan suatu hal yang membuat kita harus terpuruk dan menghentikan semua perjuangan kita bukan! justru kegagalan ini akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Seorang Profesor di Fisher College of Business, Ohio State University ini menjelaskan, “Ketika dihadapkan pada kegagalan, lebih baik memusatkan perhatian pada perasaan”. Sebab, ketika orang berkonsentrasi pada seberapa buruk perasaan mereka dan bagaimana mereka merasa tidak ingin mengalami perasaan tersebut lagi, kemungkinan besar mereka akan berusaha lebih keras pada kesempatan berikutnya.

jika pada saat kita mengalami kegagalan kita tidak hanya terfokus dengan kerugian yang kita peroleh akibat dari kegagalan kita itu, kita akan menemukan makna dari kegagalan yang sebenarnya. Kita akan sadar bahwa kegagalan itu sifatnya bukan menghancurkan tapi membangun dan aku yakin suatu saat ada waktu dimana kita akan berkata “untung dulu aku gagal” pasti aneh ya gagal kok untung sih? tapi ini nyata kegagalan itu menguntungkan. Kalau kita mau berpikir jauh kita pasti bisa menemukan makna kegagalan yang sebenarnya, namun kita hanyalah manusia biasa, jadi sangat wajar apabila kita takut dengan kegagalan tapi jangan berlebihan.

Kegagalan merupakan suatu hal yang tidak jauh dari perjalanan hidup. Namun bagaimana kita menyikapi sebuah kegagalan berpengaruh juga bagaimana cara kita berfikir dan menanggapi sebuah kesalahan dalam melangkah. Banyak orang diluar sana yang memiliki sifat yang bermacam-macam seperti: gampang menyerah, gampang bosan, kurang komitmen terhadap suatu tujuan, ada juga orang yang memiliki sifat yang tetap berpegang teguh pada tujuan meskipun gagal ataupun sukse. Itu semua juga pengaruh dari pola pikir masing-masing orang. Menurut saya, kegagalan dalam hidup merupakan suatu acuan dan reminder agar kita bisa mengoreksi diri sendiri. Apa yang salah dari kita? Apa yang kurang dari usaha kita? Dan ketika kita memikirkan hal tersebut maka muncul potensi dan keinginan baru kita untuk mencoba hal lain. Cobalah untuk fokus pada proses bukan fokus pada hasil saja.

Setiap orang pasti pernah gagal. Sesimple kita ingin sekali makan ayam goreng pada toko A tetapi toko tersebut tutup sehingga tidak berjualan, itu juga bisa disebut sebagai kegagalan. Bahwa pada hari itu kita gagal untuk makan ayam goreng toko A sehingga membuat kita memutar otak untuk mencari solusi dengan memilih pilihan ayam goreng toko B.

Untuk bagaimana cara menyikapinya, apa saat kegagalan itu terjadi, kondisi kita perasaan kita pastinya merasa kecewa tapi tidak baik untuk terus larut dalam kekecawaan tersebut.

Mengutip dari buku Alkemis yang ditulis oleh penulis terkenal Paulo Coelho, disana disebutkan bahwa adanya keberuntungan pemula, dimana kita mendapatkan banyak kemudahan diawal kita berusaha untuk mewujudkan sesuatu, tetapi makin kita coba untuk makin jauh rasanya akan semakin sulit dan banyaknya kegagalan yang datang. Kenapa? keberuntungan pemula ini digunakan untuk membuat kita makin semangat untuk terus berjalan jalan, dan kenapa semakin jauh semakin sulit dan adanya kegagalan yang kita rasakan? menurut saya itu untuk menguji kita sampai mana kita untuk tetap bisa konsisten terhadap pilihan kita.

Saya pribadi menyikapi kegagalan seperti sebuah bintang di galaxy dalam universe saya, jadi semakin banyak kegagalan yang saya miliki berarti semakin banyak bintang yang ada di galaxy saya, dengan arti lain dunia saya akan semakin bersinar terang karena banyaknya bintang. Persis seperti yang dikatakan oleh BTS, penyanyi Korea dalam lagunya yang berjudul Microkosmos.

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Terkadang, kegagalan dapat membuat kondisi seseorang terpuruk dan kecewa dengan apa yang telah terjadi. Kegagalan juga kadang dapat membuat seseorang jera untuk terus mencoba lagi hal tersebut. Saya terkadang juga merasa kecewa dengan kegagalan yang saya alami. Tentu saja, kecewa tersebut tidak langsung hilang begitu saja. Perlu beberapa hari untuk menghilangkan rasa kecewa tersebut dan menggantinya dengan semangat. Kegagalan selalu saya jadikan sebagai pelajaran baru bagi saya. Dari sana, saya akan belajar banyak hal dan dapat menggunakan kegagalan sebagai salah satu motivasi yang dapat mendorong saya untuk terus bergerak maju. Dengan demikian, kecewa dengan kegagalan tidak apa-apa, asalkan jangan berlarut-larut. Setelah itu, dapat menggunakan kegagalan sebagai motivasi untuk terus belajar dan mencoba.

Saya yakin semua orang pernah mengalami kegagalan, ada yang mengalaminya dalam masalah percintaan, pendidikan bahkan pekerjaan. Seperti pendapat lain pada umumnya, saya juga percaya bahwa kegagalan tidak seharusnya menjadikan kita rendah diri atau kecewa berlebihan.

Karena kegagalan sama halnya dengan pembelajaran. Menjadikan kita lebih hebat dan kuat, membuat semangat juang kita terus membara. Dari kegagalan juga kita akan belajar ikhlas, bahwa kita tidak bisa begitu saja mengatur kemauan yang kita ingin capai. Ada campur tangan Tuhan, orang lain, bahkan keberuntungan didalamnya.

Kalau dipikir-pikir setiap orang pasti pernah gagal, bahkan sehebat Einstein saja pasti gagal dulu kan sebelum menemukan teori relativitas.

Tapi yang ingin saya highlight bukanlah sedikit-banyaknya kegagalan yang mungkin kita alami, melainkan definisi kegagalan itu sendiri, karena kebanyakan orang cenderung terjebak dalam definisi kegagalan yang ada di masyarakat.
Contoh:
Kalau saya tidak masuk PTN berarti saya di cap gagal seumur hidup saya, karena saya tidak mau di cap gagal maka saya gambling milih PTN terserah mau dimana saja dan rank berapapun itu yang penting PTN. Akibatnya saya jadi terjebak dalam pandangan masyarakat dan menutup mata seolah tidak ada PTS yang bagus diluar sana.

Menurut saya definisi kegagalan seperti inilah yang harus diubah karena seperti yang telah dituliskan oleh kak @Jemirahmawati05 failure is the state or condition of not meeting a desirable or intended objective (kegagalan adalah keadaan atau kondisi ketika kita tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan atau dimaksudkan), maka sudah jelas yang harus dicapai adalah murni tujuan/keinginan kita sendiri, bukan tujuan/keinginan orang lain. Barulah pantas disebut gagal ketika kita tidak berhasil mencapainya.

Setuju, justru dengan kegagalan kita dapat mengkoreksi diri kita sendiri, dan melakukan evaluasi untuk kedepannya agar terus menjadi lebih baik. Kalau pun terjadi kegagalan lagi, ambil positifnya saja kita jadi tau dimana kesalahan kita dan kita jadi semakin sering melatih diri.

Menurut pendapat aku kegagalan itu sesuatu yang sifatnya wajar dan lumrah, karena sesukses apapun seseorang pasti ada fase dimana mereka mengalami sebuah kegagalan dalam hidupnya dan kegagalan itulah yang membuat mereka menjadi sukses dan mampu untuk terus berkembang menjadi lebih baik. Dan aku rasa semua orang tentu akan mengalami yang namanya kegagalan baik anak kecil maupun orang dewasa mulai dari masalah sekolah, kuliah, kerja ataupun berumah tangga.

Masalah yang sering dihadapi waktu kegagalan itu datang biasanya kebanyakan orang menyikapinya dengan cara yang salah seperti langsung menyerah atau putus asa. Menurut aku, seharusnya dengan adanya kegagalan itu kita bisa menjadi seseorang yang lebih baik lagi dengan melihat sisi positifnya bahwa perjuangan yang sudah dilakukan itulah yang menjadi pengalaman berharga dalam hidup.

Jadi sebenarnya kegagalan itu bisa ada dan bisa tidak tergantung bagaimana setiap individu menyikapinya, namun cobalah untuk mengganti kata kegagalan dengan "kamu / saya belum berhasil". Dari situlah kita akan mendapatkan energi positif dan bisa bangkit untuk kembali meraih sesuatu yang kita inginan dengan cara yang lebih baik.

Jika saya gagal dalam suatu hal, saya akan membiarkan perasaan kecewa itu sendiri berlangsung sesaat. Karena bagi saya itu adalah hal normal dan wajar dirasakan jika mengalami sebuah kegagalan, tidak perlu terlalu terburu-buru untuk menyangkal perasaan itu. Nah, setelah itu barulah saya akan berusaha menetralkan perasaan saya kembali dan mulai memikirkan langkah ke depan. Hal itu bisa saja tetap berusaha pada bidang sama, mengganti jalan atau cara, atupun menerimanya dengan lapang dada. Jika hal tersebut memang sangat krusial bagi saya, saya pasti akan berjuang lebih keras lagi untuk mendapatkannya. Namun, saya juga percaya bahwa mungkin ada jalan lain yang lebih baik ditakdirkan untuk kita. Untuk itu, saya tidak menutup pintu untuk setiap kemungkinan.

Wajar saja jika seseorang mengalami kegagaln. Kegagalan membuat seseorang menjadi lebih dewasa dalam menyikapi banyak hal. Biasanya, jika seseorang gagal, ia akan kecewa. Tetapi itu adalah sikap yang wajar dan akan hilang seiring berjalananya waktu. Jangan memaksakan untuk langsung bangkit karena segala sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Biarkan rasa kecewamu menghilang terlebih dahulu, setelah itu kamu bisa mencoba lagi.

Cara menyikapi sebuah kegagalan adalah dengan ercaya bahwa sebuah kegagalan adalah hal yang wajar, dan merupakan sebuah bagian dalam berproses dan semua orang pernah mengalami kegagalan. Kita harus berfokus bahwa kegagalan akan membangun karakter dan keberanian. Ada 2 hal yang dapat kita pelajari dari sebuah kegagalan yaitu

  1. Kegagalan membuat kita mengkoreksi kembali proses kita
    Dengan kegagalan, kita akan ter sadar akan hal apa saja yang kurang, atau hal apa yang perlu dirubah dalam ber proses mencapai tujuan kita.
  2. Kegagalan sebagai pergeseran visi kesuksesan kita
    Dalam artian, ketika kita mengalami kegagalan, kita bisa melihat kembali jauh kedalam diri kita, apakah ini benar-benar tujuan yang kita inginkan? apakah tujuan ini sesuai dengan kapasitas saya? Kegagalan bisa menjadi langkah awal kita untuk merubah target dan cara pandang kita terhadap keberhasilan

sepengalaman aku, dulu pernah gak lolos seleksi beasiswa dan aku hancur banget sih sedihnya, Cuma beberapa hari kemudian aku keterima di beberapa project intern impian aku, nah yang bisa aku simpulin ketika aku mendapatkan kegagalan percaya aja, bakalan ada hal yang bisa menggantikan kegagalan tersebut yang emang bisa buat kita lebih baik lagi, so jangan fokus sama kegagalan fokuslah pada masa depan, semangat!

menurut saya pribadi setiap orang memiliki “jatah kegagalan” yang mana artinya tiap orang pasti memiliki “gagal” dalam versinya masing masing, namun dalam kegagalan tersebut kita harus yakin bahkan setiap manusia pun memiliki jalan “sukses” nya masing masing dengan cara nya masing masing juga.
salah satu cara menerima kegagalan ialah harus “ikhlas dan yakin” dan tidak larut dalam kesedihan karena gagal tersebut, mungkin gagal adalah cara tuhan melindungi atau bahkan cara tuhan memberitahu bahwa didepan ada yang lebih baik yang bisa di raih

Bicara soal gagal tidak ada seorang juga yang ingin berjumpa dengan kegagalan. Tapi mau atau tidak, terima atau enggak, akan ada kalanya dimana kita berjumpa dengan kegagalan. Dalam perjalanan hidup seseorang, kegagalan itu hal wajar. Selagi masih ada kesempatan berarti tandanya harapan itu masih ada. Ketika mengalami sebuah kegagalan, yang saya lakukan pertama kali adalah menerima kenyataan. Meskipun berat untuk menerimanya, tetapi kenyataan harus dihadapi. Dengan menerima kenyataan akan mengajarkan kamu untuk mengikhlaskannya. Dari awal, saya sudah menanamkan untuk tidak mempunyai ekspektasi terlalu tinggi. Jadi, saat suatu keinginan yang belum bisa saya wujudkan setidaknya, tidak terlalu jatuh dan bisa kembali bangkit untuk berdiri menatap sinar matahari yang sinarnya selalu menemani dalam setiap langkah.

Menurut saya kegagalan itu semacam hal yang setiap manusia memang mengalaminya, dan meratapi kegagalan itu juga ndak papa karena pasti ada rasa sakit yang ditimbulkan, tapi jangan terlalu lama sehingga kita tidak mau bergerak lagi dan lebih nyaman untuk stay atau takut menghadapi tantangan lagi yang berkemungkinan kita gagal lagi.
Setiap diri juga pasti ingin menjadi sukses dan menjadi versi diri terbaik, dan jalan menuju sukses pun juga tidak mungkin tidak ada kegagalan yang akan kita hadapi pasti ada puluhan bahkan ratusan kali kita akan mengalami kegagalan. Jadi bisa kita ukur sebuah kesuksesan sejajar dengan banyaknya kegagalan yang kita alami, cukup menerima dan mengatakan pada diri sendiri bahwa ini adalah progress alami yang harus kita lalui untuk menuju kesuksesan, dan pasti kita akan merasa senang jika kesuksesan itu sudah tercapai.

Gagal satu kali — atau bahkan beberapa kali — tidak membuat Anda gagal seperti halnya kalah dalam satu pertandingan membuat Anda menjadi pecundang. Kegagalan bisa menjadi berkah atau kutukan. Itu bisa menjadi guru yang hebat, membuat Anda lebih kuat, dan membuat Anda tetap membumi, atau bisa menjadi penyebab kematian Anda. Perbedaan antara batu loncatan dan batu sandungan adalah cara Anda mendekatinya. Bagaimana Anda bereaksi terhadap kegagalan?

Jadilah realistik. Jika Anda menuntut kesempurnaan diri sendiri, Anda menyiapkan diri untuk kekecewaan.

Jangan menganggap kegagalan secara pribadi. Membuat kesalahan tidak membuat Anda gagal. Ini hanya pengingat bahwa Anda manusia.

Menerima tanggungjawab. Tidak ada hal positif yang diperoleh dengan mengkambinghitamkan. Berani dan menerima tanggung jawab untuk itu.

Bersikap baik pada diri sendiri. Jangan meruntuhkan diri sendiri karena gagal. Anda tidak berbicara kepada orang lain seperti itu, jadi beri diri Anda istirahat.

Kembali ke atas kuda. Jangan berkubang dalam mengasihani diri sendiri. Terobsesi dengan kegagalan tidak akan membuatnya lebih baik. Anda tidak dapat mengubah masa lalu, tetapi Anda dapat mempengaruhi masa depan.

Menurut saya tumbuh dari kesalahan Anda. Luangkan waktu untuk merenungkan pengalaman Anda, belajar dari kesalahan Anda, dan beradaptasi sesuai dengan itu.

Jangan berhenti. Kebanyakan orang gagal sebelum mencapai kesuksesan; bedanya orang sukses tidak pernah berhenti berusaha. Seperti yang dikatakan Douglas MacArthur, “Usia membuat tubuh keriput. Berhenti membuat jiwa menjadi keriput.”

Pastinya banyak orang yang bilang bahwa kegagalan harus diterima dengan lapang dada. Ya, memang opsinya cuma itu doang dan ga ada pilihan lain. Saya pun juga kalo lagi apes dan gagal ya harus berlapang dada dan ikhlas, karena memang opsi yang dipunya saat itu ya cuma itu aja. Tapi, setelah ikhlas dan berlapang dada apa yang harus dilakukan, tentu saja kita harus move on, bangkit kembali, dan apabila masih ingin menempuh jalur yang sama Anda harus mencari jalan keluar dan opsi agar Anda tidak gagal seperti sebelumnya. Dan pastinya Anda juga harus semangat.

Saya yakin sih setiap orang pasti pernah merasakan gagal walau setidaknya hanya 1 kali dalam hidupnya, bagaimana menyikapinya? berkaca pada pengalaman saya sendiri, saya seringkali mengambil jeda 1 hari untuk bersedih atau bisa dibilang healing, di hari itu juga biasanya saya mulai mengevaluasi diri seperti: apa yang membuat saya gagal, apa hal baik yang ada pada kegagalan yang sedang saya alami, dan banyak lagi. Saya sendiri selalu meyakini bahwa disetiap kegagalan pasti ada kebaikan yang kita dapatkan. setelah merasa diri lebih baik dan bisa beraktivitas tanpa merasa sedih dan bingung, barulah saya menjalankan hal-hal apa saja yang seharusnya diperbaiki dari kegagalan yang sebelumnya

Kegagalan merupakan hal yang umum terjadi. Jika kita mau melihat kegagaglan dari sisi positifnya, maka kegagaglan bukanlah hal yang buruk. Kegagalan membuat orang bisa belajar dan pada akhirnya ketika berhasil belajar dari kegagalan itu akan membuat individu semakin lebih baik lagi. Menyikapi kegagalan bisa berbeda-beda caranya pada tiap individu, namun ada beberaapa cara yang positif untuk menyikapi kegagalan salah satunya dengan menerapkan Self Compassion. Neff (2003) menjelaskan mengenai Self Compassion yang merupakan sikap terbuka dan tergeraknya hati oleh penderitaan yang dialami, rasa untuk peduli dan kasih sayang pada diri sendiri, memahami tanpa menghakimi terhadap kekurangan dan kegagalan diri, menerima kelebihan dan kekurangan serta menyadari bahwa pengalaman yang kurang menyenangkan merupakan suatu hal yang umum dan bisa dijadikan pembelajaran.

Menerapkan self compassion akan membantu kita menghadapi kegagalan dengan lebih bijak.

Saya sering kali mengalami beberapa kegagalan, memang kegagalan tersebut pada awalnya memberikan pukulan berat bgiri diri sendiri. Namun kegagalan juga merupakan suatu pengalaman dan pembelajaran untuk kedepannya agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama atau agar kita lebih berkerja keras untuk mencapai kesuksesan. Kegagalan juga merupakan hal wajar dalam kehidupan, justru jika seseorang belum pernah mengalami kegagalan menurut saya ia mempunyai kemungkinan cepat merasa puas akan dirinya jadi tidak mengupgrade dirinya lebih jauh lagi. Kegagalan juga merupakan sebuah proses seseorang untuk meraih kesuksesan. Jadi saya menanamkan pada diri saya bahwa kegagalan merupakan kunci awal untuk mencapai kesuksesan.