Bagaimana review film warkob DKI Reborn?

Film warkob DKI reborn tersebut merupakan adaptasi dari film-film Warkop DKI. Bagaimana review mengenai film ini?

Untuk karakter utama dalam film Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1 ini didukung oleh aktor-aktor ternama seperti Vino G Bastian sebagai Kasino, Abimana Aryasatya sebagai Dono, dan Tora Sudiro sebagai Indro. Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1 mengisahkan 3 petugas lembaga swasta CHIPS (Cara Hebat Ikut-ikutan Penanggulangan Sosial). Mereka menjalankan tugasnya melayani masyarakat, namun kekacauan selalu timbul akibat aksi mereka yang konyol. Hal ini menjadikan mereka bulan-bulanan dari banyak pihak, termasuk Boss (Ence Bagus) mereka. Akhirnya sang Boss mendatangkan Sophie (Hannah Al Rasyid), staf profesional CHIPS cantik dari Perancis untuk membantu tugas baru DKI (Dono, Kasino Indro) dalam memecahkan kasus begal.

Fans Warkop DKI klasik pasti sudah tidak asing dengan celetukan “Jangkrik Boss”. Sama seperti cerita dalam film Warkop DKI terdahulu CHIPS (1982), istilah “Jangkrik Boss” berawal ketika Kasino memergoki sang Boss sedang berduaan dengan seorang wanita seksi (Nikita Mirzani) di kantor. Bedanya, di film tahun 1982 sang Boss dipergoki sedang berpacaran di Anggy pun membawa lelucon-lelucon campuran dulu dan sekarang. Untuk lelucon dari zaman sekarang yang paling andalan dan menggelitik adalah meme kaleng biskuit yang menggambarkan ibu dan dua anak tanpa sosok sang ayah. Aksi ibu-ibu yang membawa motor pun tidak ketinggalan dalam film Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1. Untuk meramaikan cerita, Anggy pun turut mengajak para stand up komedian seperti Arie Keriting, Yudha Keling, Ge Pamungkas, dan Babe Cabita untuk berperan dalam film ini.

Mungkin akting adalah masalah paling krusial yang paling dikhawatirkan dalam film ini. Apakah tiga aktor generasi modern ini sanggup menyerupai sosok ikonik Warkop DKI terdahulu? Tidak perlu khawatir, karena trio Abimana, Vino, dan Tora berhasil membawakan perannya masing-masing dengan baik.

Di antara mereka bertiga, Abimana terlihat paling totalitas memerankan karakter Dono. Bukan sekadar karena gigi palsu yang ia kenakan, namun dari gerak tubuh serta cara berbicaranya, kita bagaikan benar-benar melihat sosok Dono yang selama ini kita kenal. Saking miripnya, sepanjang film pasti Anda akan bertanya pada diri sendiri, “Abimana itu wajah aslinya yang mana, ya?” dan bisa dijamin, Anda pasti akan kesulitan mengingatnya.

Tidak hanya Abimana, Vino G Bastian juga patut diacungi jempol. Cara berbicaranya yang lepas dan sumpah serapah yang diucapkan terlihat cukup mirip dengan Kasino. Namun sayangnya akting Vino terasa gagal ketika dia menyanyikan lagu legendaris Nyanyian Kode. Entah kenapa saya tidak tertawa seperti layaknya saya mendengar nyanyian tersebut dalam film Pintar Pintar Bodoh (1980). Mungkin karena adegan film yang terlalu dipaksakan dan sebenarnya kurang cocok dengan isi lirik lagu.

Sementara untuk Tora Sudiro, well, aktingnya sebagai Indro tidak buruk, namun ia seperti memerankan dirinya sendiri. Dengan logat Batak yang kental, akan mengingatkan kamu pada tokoh yang Tora perankan di film Naga Bonar.semak-semak kebun
Setting dan kostum juga terlihat sangat tidak konsisten. Di tengah kota Jakarta yang modern dan lelucon-lelucon meme internet, mengapa hanya Dono, Kasino, dan Indro yang memakai kostum 1980an? Satu lagi, saya tidak mengerti mengapa film ini harus dibuat menjadi beberapa bagian. Dengan jalan cerita yang sangat sederhana, pembagian Part 1 dan Part 2 terkesan hanya untuk memanjang-manjangkan film saja. Tapi memang harus diakui hal ini membuat kita semakin penasaran dengan kelanjutan aksi mereka di sekuelnya.

Ironisnya, bagian emas dari durasi 1,5 jam justru hadir di akhir film. Footage Behind The Scene akan membuat kita terbahak-bahak sebelum keluar studio, jadi jangan pulang dulu sebelum kamu melihat end credit-nya.

Memang film ini belum bisa mengalahkan lucunya Warkop DKI klasik. It’s called a classic for a reason, dan tentu saja kita tidak bisa membandingkan Warkop dahulu dengan Warkop yang sekarang karena tren komedi telah berubah. Namun sesuai dengan konsep yang diusung, yaitu #MelestarikanBukanMenggantikan, Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 1 dapat memuaskan rindu kita akan aksi Dono, Kasino, Indro versi modern dengan campuran lelucon dulu dan sekarang.