Bagaimana resiko kehamilan pada ibu hamil vegetarian?

Manusia pada umumnya adalh omnivora. Namun ada manusia yang tidak mau mau memakan daging. Vegetarian pun jenisnya bermacam-macam. Namun yang paling ekstrim adalah mengharamkan semua makanan selain tumbuhan.

Banyak wanita hamil yang menganut pola makan vegetarian khawatir akan perkembangan janinnya. Sebenarnya, dengan perencanaan makan yang tepat, wanita vegetarian bisa hamil dan melahirkan bayi yang sehat.

Ada banyak aspek positif dengan tetap menjalankan pola makan vegetarian selama kehamilan. Contohnya, sumber protein nabati lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Pola makan vegetarian juga berisiko lebih rendah terhadap penyakit gigi, yang banyak dialami wanita hamil. Secara umum, menjadi vegetarian dapat menurunkan risiko:

  • Obesitas
  • Tekanan darah tinggi
  • Konstipasi
  • Penyakit jantung
  • diabetes tipe-2
  • Kanker
  • Batu ginjal

Keuntungan lain menjadi vegetarian menurut Martha K. Grodrian, RD, terapis nutrisi di Good Samaritan Hospital di Dayton, Ohio, adalah pelaku vegetarian jarang makan junk food dan cenderung lebih memilih makanan segar kaya nutrisi.

Efek samping vegetarian selama kehamilan

Walau tidak mustahil mempertahankan kehamilan yang sehat sambil menerapkan pola hidup vegetarian, tetap diperlukan usaha ekstra untuk melakukannya.

“Butuh lebih banyak usaha dan perencanaan makan yang efektif bagi penganut vegetarian agar tetap sehat selama kehamilan,” kata Grodrian.

“Paling umum adalah kekhawatiran kekurangan protein dan lemak yang dibutuhkan oleh janin. Namun, saya kira suplementasi bisa mengatasinya.”

Vegetarian lacto-ovo (hanya makan susu dan telur) bisa mendapat semua nutrisi tang dibutuhkan untuk kehamilan yang sehat melalui pola makannya dan suplemen.

Sementara seorang vegan yang menolak mengonsumsi semua produk hewani, perlu mengasup suplemen vitamin B12 dan zat besi, dan mungkin juga perlu tambahan kalsium, seng, dan vitamin D.

Panduan gizi selama kehamilan, baik bagi vegetarian maupun bukan, adalah sama. Semua wanita hamil perlu mengonsumsi zat besi, kalsium, asam folat, asam lemak esensial seperti DHA, seng, protein dan kalori swbanyak 200-300 lebih banyak dari sebelum hamil.

Wanita hamil yang vegetarian, sebaiknya mengonsumsi:

  • Enam sampai sebelas sajian sumber karbohidrat seperti roti, nasi, pasta. Pilih whole grain ketimbang olahan.

  • Empat sampai lima porsi sayur.

  • Delapan sajian pengganti susu sapi seperti susu kedelai atau almond.

  • Tiga porsi kacang-kacangan atau biji-bijian.

  • Dua porsi sumber asam lemak esensial seperti ikan laut.

Sumber : http://health.kompas.com

Pola diet vegetarian semakin populer karena dianggap baik dan menguntungkan, yaitu diantaranya adalah dapat mencegah penyakit kronik degeneratif serta memperpanjang umur. Kandungan tinggi vitamin, mineral, antioksidan dan fitokimia yang banyak dikonsumsi oleh vegetarian sangat penting sebagai agen protektif. Beberapa penyakit kronik degeneratif yang dapat dicegah dengan pola makan vegetarian diantaranya adalah penyakit jantung, hipertensi, kanker, obesitas, diabetes melitus, gangguan syaraf dan osteoporosis.

Namun, pada suatu keadaan dimana metabolisme tubuh tinggi seperti pada masa kehamilan, menyusui dan pertumbuhan, diet vegetarian dianggap berisiko karena dapat menyebabkan defisiensi beberapa zat gizi. Berbagai pustaka yang membahas tentang status gizi vegetarian menunjukkan bahwa ibu dari kelompok vegetarian mempunyai rata-rata nilai IMT lebih rendah dibandingkan non-vegetarian. IMT prahamil ibu dan kenaikan berat badan selama hamil berhubungan dengan berat lahir bayi.

Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya. Berat lahir bayi merupakan prediktor penting kelangsungan hidup perinatal dan neonatal. Berat lahir bayi digunakan sebagai salah satu indikator untuk memprediksi pertumbuhan dan ketahanan hidup bayi di samping status gizi dan kesehatan bayi. Penurunan berat lahir rendah merupakan bentuk kontribusi penting terhadap Millennium Development Goals (MDGs) untuk mengurangi tingkat kematian anak.

Berat lahir bayi yang tidak normal akan memberikan risiko pada ibu dan bayi. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (<2500 g) banyak dihubungkan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian bayi, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan kognitif, dan selanjutnya menderita penyakit kronik di kemudian hari.

BBLR mempunyai risiko kematian neonatal hampir 40 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi dengan berat lahir normal, penurunan durasi menyusui dan risiko untuk tubuh pendek ( stunted ) pada masa anak. Sebaliknya, berat lahir bayi yang besar (>4000 g) juga berisiko karena banyak dikaitkan dengan peningkatan melahirkan caesar , perdarahan, komplikasi pada ibu, distorsia pada bahu bayi, trauma saat melahirkan dan gangguan metabolik lainnya termasuk obesitas pada masa anak-anak.

Resiko:


Rata-rata IMT prahamil ibu vegetarian lebih rendah dibandingkan ibu non vegetarian, tetapi rata-rata kenaikan berat badan hamil ibu vegetarian lebih tinggi
dari ibu non vegetarian. Tidak ditemukan hubungan antara IMT prahamil dan kenaikan berat badan ibu vegetarian. Keduanya merupakan variabel yang
independen satu sama lain, namun berhubungan signifikan dengan berat lahir bayi. Rata-rata berat lahir bayi ibu vegetarian cukup tinggi (3212,0 ± 417,7 g) dan tidak ditemukan bayi BBLR. Rata-rata konsumsi energi dan protein selama hamil ibu vegetarian (2208,6 kkal dan 79,8 g) lebih tinggi dari angka kecukupan gizi yang
dianjurkan (2200 kkal dan 67 g). Secara multivariat, faktor yang berhubungan dengan berat lahir bayi adalah IMT prahamil, asupan protein, vitamin B12, Fe, Zn dan
jenis kelamin. Diharapkan agar ibu vegetarian dapat memulai kehamilan dengan IMT prahamil yang tepat karena IMT prahamil terbukti mempengaruhi berat lahir bayi.

Ibu vegetarian harus diinformasikan mengenai rekomendasi kenaikan berat badan hamil yang optimal karena jika kenaikan berat badan ibu kurang dari rekomendasi, maka bayi yang dilahirkan akan berisiko BBLR dan jika kenaikan berat badan hamil ibu berlebih ibu akan berisiko mengalami pre-eklampsia dan kesulitan persalinan. Ibu vegetarian juga harus mengonsumsi gizi seimbang, termasuk mempertimbangkan untuk mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin B12, Fe, Zn dan folat selama hamil.

1 Like