Apa yang Harus Dilakukan Ketika Kita Takut Akan Masa Depan?

ketakutan

Terlalu banyak dari kita tidak menghidupkan impian karena kita menghidupkan ketakutan

Alasan kenapa impian hanya sekedar menjadi harapan tergambar dari kata kata motivasi sukses di atas. Kita lebih fokus ke hambatan, daripada impian yang akan dikejar. Sayangnya, setelah tahu hambatan tersebut, kita hanya bisa takut.

Ketakutan sebenarnya bukan alasan untuk tidak bermimpi. Takut justru adalah halangan untuk bermimpi. Ketika anda tidak berani bermimpi, anda menutup peluang untuk mengembangkan diri anda secara maksimal

1 Like

Ketakutan membuat hidup menjadi tidak tenang dan berjalan penuh rasa khawatir. Akhirnya, setiap tindakan maupun ucapan akan tertahan di dalam diri. Sungguh tidak nyaman hidup dalam ketakutan.

Jika dikaitkan dengan impian, seseorang yang memiliki ketakutan adalah hal yang wajar. Biasanya mereka pernah mengalami trauma atau pengalaman kehidupan yang membuatnya sedih mendalam dan kecewa. Kembali lagi, sesuatu yang ia rencanakan dan harapakan tidak sesuai dengan keinginannya. Padahal adakalanya kehidupan membawa kita ke dalam hal-hal yang menyedihkan dan mengecewakan, hal ini semata-mata hanya untuk membuat kita menjadi pribadi yang tangguh dan lebih pandai menjalani kehidupan karena sebijak-bijaknya manusia adalah yang bisa mengambil pelajaran atas segala pengalaman kehidupannya. Akan tetapi, jika pengalamannya itu justru menciptakan rasa takut untuk melangkah ke depan tak perlu seseorang menolak akan apa yang ia rasakan.

Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah penerimaan secara utuh atas kesedihan, trauma, maupun kecewa yang ia rasakan, kemudian menilai apakah dengan terus-terusan larut dalam perasaan tersebut akan membuatnya baik. Yang jelas tidak karena ia akan terus mengalami ketakutan. Biarkanlah diri sendiri yang mengobati rasa takut tersebut dengan sedikit demi sedikit mengubah pola piker bahwa tidak ada kehidupan tanpa rasa sedih, kecewa, dan gagal. Itu semua adalah bagian dari kehidupan yang harus bisa kita terima.

Rasa takut dapat terjadi dalam dua tahap yaitu reaksi biokimia dan respon emosional. Sederhananya begini: saat kita merasa takut, atas apapun alasannya, tubuh akan secara otomatis melepaskan hormon stres adrenalin dalam jumlah yang cukup banyak. Ini adalah reaksi biokimia, yang kemudian menyebabkan beberapa reaksi fisik seperti berkeringat deras dan jantung berdebar kencang.

Reaksi biokimia tubuh tersebut terjadi di segala situasi yang memicu rasa takut, baik dari hal yang nyata (misal, menghadapi operasi besar) atau yang hanya dipicu oleh kondisi emosional (misalnya, takut untuk berbicara depan publik). Pada akhirnya, rasa takut ini akan memicu respon emosional, seperti rasa cemas dan/atau penghindaran.

Di sisi lain, ketakutan yang dipicu oleh kondisi emosional cenderung lebih bersifat subjektif dan tidak selalu realistis. Misalnya, takut untuk bersosialisasi dengan orang banyak seperti yang ditunjukkan pada orang-orang yang memiliki fobia sosial. Hal ini dapat disebabkan oleh kecemasan berlebihan akan suatu hal atau kondisi tertentu sehingga muncul keinginan untuk menghindar bagaimanapun caranya. Kondisi emosional tersebut juga dapat memicu reaksi biokimia tubuh yang sama sekaligus menyebabkan gangguan kecemasan yang bahkan dapat bertahan dalam waktu yang lama.

Cara mengatasi ketakutan dalam diri, yaitu :

1. Cari waktu untuk menenangkan diri

Mengatasi ketakutan memerlukan pikiran yang santai dan terbebas dari stres. Maka, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menenangkan diri secara fisik dan mental. Hal ini dapat dilakukan dengan menarik napas dalam, minum air putih, atau mencari pengalihan dari rasa takut tersebut dengan berjalan kaki sejenak atau dengarkan musik ceria.

2. Kenali pemicu kecemasan dan rasa takut Anda

Untuk bisa mengatasi ketakutan berlebihan, Anda sebelumnya harus tahu dulu apa yang jadi pemicu dan apa saja gejala yang ditunjukkan ketika Anda merasa takut. Dengan begitu Anda akan jadi lebih mudah memfokuskan diri untuk mencari cara mencegah dan mengurangi masalahnya, daripada menghindari yang nantinya akan berbuah negatif.

3. Bangun kepercayaan diri

Mengatasi rasa takut berlebihan tak bisa dilakukan dalam sekejap mata. Tapi satu hal yang dapat mempercepatnya adalah dengan memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat. Menghindari rasa takut hanya akan membuatnya bertambah serius. Lawan rasa takut tersebut atau melakukan hal yang sebelumnya Anda hindari akan menurunkan respon emosional Anda terhadap ketakutan tersebut.

Misalnya, jika Anda memiliki ketakutan untuk berbicara depan publik, maka luangkanlah waktu dari jauh-jauh hari untuk berlatih bicara di depan teman dekat atau anggota keluarga Anda untuk membantu mengurangi rasa takut itu. Apapun ketakutan Anda, ketika dihadapi maka hal tersebut akan mulai berkurang.

4. Bayangkan hal terburuk yang dapat terjadi

Memperkirakan kemungkinan terburuk dapat membantu Anda lebih realistis dalam memperkirakan kerugian apa yang mungkin dialami. Selain itu dengan menyadari hal terburuk otak akan mulai mengenali ancaman tersebut, meningkatkan kecemasan dan kemudian mendorong Anda untuk lebih bersiap menghadapinya.

5. Berpikir positif

Ketakutan berlebihan bisa berakar dari bayangan dan pikiran negatif yang selama ini Anda biarkan terus meneror diri. Meyakini semua akan baik-baik saja dan membayangkan hal-hal positif yang dapat terjadi ketika Anda melewati hal yang ditakutkan dapat membuat Anda lebih kebal terhadap tekanan yang dialami ketika rasa takut. Klik tautan berikut untuk belajar bagaimana caranya berpikir positif.

6. Kendalikan stres

Ketakutan sering datang bersama dengan stres dan hal tersebut dapat menyulitkan Anda untuk mengalami ketakutan. Hindari perasaan cemas berlebihan dengan melakukan hal-hal yang dapat mengusir stres Anda, seperti menyibukan diri dengan hal lain, berolahraga, atau melakukan relaksasi.

7. Hindari berusaha menjadi sempurna

Menerima kenyataaan akan jauh lebih mudah membuat Anda merasa tenang dan lebih siap menghadapi ketakuan. Oleh karena itu penting untuk mengingat kejadian buruk terjadi secara wajar dan mengetahui tidak semua hal di dunia ini dapat Anda kendalikan.

8. Jangan ragu meminta bantuan

Sama seperti emosi lainnya, mengekspresikan rasa takut juga diperlukan karena dapat membantu Anda mengenali betul masalah Anda dan mengurangi stres daripada harus memendamnya sendirian. Jika bicara dengan orang terdekat tidak dapat menolong Anda, maka jangan ragu untuk mencari pertolongan dari professional seperti menjalani terapi bicara atau kejiwaan (psikoterapi).

9. Hindari melampiaskannya pada alkohol, obat-obatan, atau rokok

Minimalisir penggunaan rokok, alkohol dan obat-obatan terlarang jika Anda merasa perlu menjauhkan diri dari kecemasan. Sebagai gantinya cobalah cara yang lebih sehat seperti mencukupkan waktu istirahat dan tidur malam untuk mengurangi rasa tertekan.