Bagaimana proses yang dilalui babi yang terjangkit Transmissible Gastroentritis?

Transmissible gastroenteritis (TGE) ialah penyakit menular yang menyerang babi semua umur akan tetapi terutama menyebabkan banyak kematian pada anak babi hingga umur sekitar 14 hari.

Bagaimana patogenesis dan imunologi babi yang terjangkit TGE?

Infeksi dapat terjadi melalui alat digesti dan alat pernapasan. Virus TGE dapat berreplikasi antara lain pada selaput lendir hidung dan dalam paru-paru. Produksi ini dapat diikuti oleh viremi jangka pendek tetapi mungkin sekali hal ini tidak perlu untuk melanjutkan jalan penyakit. Sebab virus TGE sangat resisten terhadap asam dan dapat melalui lambung tanpa diinaktifkan; virus itu secara cepat berreplikasi dalam epitel mukosa usus. Sel-sel yang terhama memperlihatkan ge jala degenerasi 12 - 16 jam sesudah infeksi dan kemudian melepas (deskwamasi).

Hal ini jelas terlihat pada babi muda; pada anak babi ini sel-sel penutup bidang dalam usus secara cepat bertambah karena permukaan usus juga meluas secara cepat. Resorpsi bahan-bahan makanan terganggu. Regenerasi epitel dilaksanakan oleh sel-sel yang tidak berubah dalam krip Lieberkuhn. Pada puncak infeksi konsentrasi virus tertinggi ditemukan di dalam usus halus, kolon, rektum dan kelenjar mesenterial.

Babi yang sembuh menjadi kebal dan dalam serum darah biasanya ditemukan antibodi netralisasi. Juga dengan FAT antibodi dapat diperlihatkan. Pemberian virus secara intra-muskuler menimbulkan imunitas yang lebih kurang kokoh, bila dibandingkan dengan aplikasi per os. Taraf dan jangka waktu imunitas itu bervariasi. Anak babi yang dilahirkan oleh induk yang sembuh resisten terhadap TGE disebabkan oleh antibodi kolostral (imunitas laktogen).

Daya proteksi antibodi ini berdasarkan netralisasi virus dalam lumen usus dan menghindarkan resorpsinya dari usus. Anak babi yang induknya kebal terhadap TGE dan mendapat kolostrom yang mengandung antibodi menjadi peka lagi bila anak babi demikian dipisahkan dari induknya selama beberapa jam. Resistensi anak babi mempunyai korelasi dengan aktivitas netralisasi kolostrom dan bergantung pula pada lamanya mendapat kolostrom maka dari itu resistensi demikian bersifat labil. Bila anak babi di beri air susu dicampur antibodi maka hasil kekebalan sangat bervariasi. Anak babi dengan imunitas laktogen yang terhama memperlihatkan waktu inkubasi yang lebih panjang dan jalan penyakit lebih ringan.

Referensi: Ressang, AA. 1986. Penyakit Viral Pada Hewan. Jakarta: UI-Press.