Bagaimana Proses Tumbuh Kembang Otak?

tumbuh kembang otak
Gizi yang optimal dan seimbang sangat diperlukan untuk perkembangan susunan syaraf. Perkembangan otak yang terganggu dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan serta kualitas SDM. Bagaimana Proses Tumbuh Kembang Otak?

1 Like

Proses tumbuh kembang otak sangat kompleks dan melalui beberapa tahapan, yaitu penambahan sel-sel saraf (poliferasi), perpindahan sel saraf (migrasi), perubahan sel saraf (diferensiasi), pernbentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps), dan pernbentukan selubungsaraf(mielinasi).

  • Poliferasi. Pada awalnya, bentuk sel saraf (neuron) triasih sederhana. Kemudian, mengalami pembelahan sehingga menjadi banyak. Inilah yang disebut proses penambahan (poliferasi) sel saraf. Proses proliferasi ini berlangsung pada usia kehamilan sekitar 4-24 minggu. Proses poliferasi sel saraf selesai/ berhenti pada waktu bayi lahir.

  • Migrasi. Setelah proses poliferasi, sel saraf akan mengalami migrasi atau berpindah ke tempatnya rnasing-masing. Ada yang menempati wilayah depan, belakang, samping, dan bagian atas otak. Waktu terjadi perpindahannya berbeda-beda sesuai program yang sudah dibentuk secara genetik dan alamiah. Setelah sampai di rumahnya masing-masing, sel-sel saraf lalu berkernbang. Setiap rumah memiliki kurva pertumbuhan sendiri-sendiri. Percepatan pertumbuhannya juga berbeda-beda. Tak heran kalau kemampuan otak setiap anak juga berbeda. Proses migrasi sebenamya berlangsung sejak kehamilan 16 minggu sampai akhir bulanke-6. Proses migrasi ini terjadi secara bergelombang dimana sel saraf yang bermigrasi lebih awal akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi berikutnya menempati lapisan luar (korteks serebri).

  • Diferensiasi. Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponen sel saraf yang lengkap, Seiring dengan itu juga sudah tampak adanya diferensiasi. Yaitu perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel saraf menjadi enam lapis seperti pada orang dewasa. Sel saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang dan juga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuh banyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia juga mengatur kehidupan individu sehari-hari.

  • Sinaps. Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps). Setelah menjalani mielinisasi (proses pematangan selubung saraf), sinaps makin bertambah banyak.

  • Mielinisasi. Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masih terus berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelum terjadi kehamilan. Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika bayi berumur satu tahun. Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut saraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa serta proses mielinisasi. Semua proses tersebut, selain berlangsung alamiah, juga dipengaruhi oleh stimulasi dan nutrisi.

Pentingnya peranan orang tua pada masa prenatal (kehamilan) dan pascanatal (setelah kelahiran) dalam perkembangan otak anak. Karena itu, jika ibu atau ayah menghendaki anak mempunyai otak yang berkualitas, maka perlu memahami tahapan perkembangan otak anak meskipun secara garis besar saja. Persiapan agar anak memiliki otak yang berkualitas harus dimulai sebelum kehamilan, selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai proses perkembangan otak itu selesai.

Berdasarkan hasil penelitian, dibandingkan dengan seluruh berat badari ternyata berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Rata-rata ketika baru lahir berat otak bayi adalah 350 gram. Kemudian, menginjak usia 1 tahun bertambah menjadi 1.200 gram. Percepatan pertambahan berat otak pada setiap anak berbeda-beda, hal ini tergantung pada faktor genetik dan lingkungannya. Hasil penelitian menyebutkan, otak bayi baru lahir tenyata besarnya sudah mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa. Pada urnur satu tahun otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel neuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya telah terbentuk secara lengkap. Sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut periode lompatan pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Maka tak salah jika orang tua disarankan memanfaatkan waktu yang berharga ini untuk menstimulasi bayi secara optimal.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan otak anak perempuan temyata lebih cepat dibandingkan otak anak laki-laki. Sebaliknya, otak anak laki-laki lebih besar dibandingkan otak perempuan. Tumbuh kembang otak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Jika kedua faktor ini tak mendukung, maka dengan sendirinya tumbuh-kembang otak jauh dari optimal. Faktor genetik dan lingkungan tak bisa berdiri sendiri, keduanya saling berkaitan dan bergandengan agar otak berkembang dengan baik. Pertumbuhan otak sendiri sangat peka terhadap berbagai gangguan. Setiap gangguan seperti kekurangan nutrisi, kekurangan zat asam, cidera, infeksi dan gangguan lain, dapat menghambat aspek pertumbuhan otak, yang akhimya mempengaruhi kondisi anak, kesehatan maupun kecerdasannya