Bagaimana proses terjadinya lupa?

Lupa

Lupa adalah kehilangan kemampuan untuk menyebutkan atau memproduksi kembali mengenai hal-hal yang sebelumnya telah dipelajari seseorang. Lupa dianggap sebagai bentuk ketidak mampuan dalam mengenal maupun mengingat sesuatu yang sebelumnya pernah dialami atau dipelajari. Sehingga lupa bukan merupakan kondisi dimana kehilangan informasi dan pengetahuan yang ada di dalam memori manusia.

Bagaimana proses terjadinya lupa ?

Ketika seseorang mengalami lupa, sebenarnya ada 4 tahapan yang terjadi yaitu :

  1. Tahap Pertama
    Apa yang sudah kita ingat, akan disimpan dalam bagian otak tertentu jika materi tersebut harus diingat namun tidka pernah digunakan. Maka karena adanya proses metabolisme dalam otak, lambat laun materi tersebut akan terhapus dalam otak yang membuat seseorang tidak dapat mengingatnya kembali. Sehingga karena tidak digunakan lagi, maka secara tidak langsung menyebabkan materi tersebut lenyap dengan sendirinya.

  2. Tahap Kedua
    Ada beberapa prinsip-prinsip sistematis yang perlu anda ketahui, yaitu :

    • Penghalusan, materi berubah bentuk menuju bentuk yang lebih halus, lebih simetris, dan kurang tajam sehingga membuat bentuknya yang asli tidak dapat diingat kembali.
    • Penegasan, bagian-bagian yang mencolok dalam sesuatu hal menjadi bagian yang paling mengesankan. Sehingga di dalam ingatan akan dipertegas. Sehingga bagian-bagian tersebutlah yang kemudian hanya diingat sedangkan yang lainnya secara keseluruhan tidak terlalu diingat.
    • Asimilasi, misalnya saja anda mengingat sebuah bunga, maka anda akan mengingatnya sebagai bunga meskipun bentuknya bukan bunga. Sehingga yang anda hanya ingat hanyalah sebuah bunga namun tidak mengingat bagaimana bentuknya yang asli. Perubahan materi ini disebabkan bagaimana bentuk wajah orang tersebut tidak dapat diingat lagi.
  3. Tahap Ketiga
    Saat mempelajari hal yang baru, kemungkinan sesuatu yang sebelumnya sudah anda ingat tidak dapat kembali diingat. Dapat dikatakan jika materi kedua lah yang menjadi penghambat untuk mengingat kembali materi pertama sebelumnya. Hambatan seperti ini yang dinamakan dengan Hambatan retroaktif. Sebaliknya bisa saja materi yang baru dipelajari tidak masuk ke dalam ingatan dikarenakan mater lain sebelumnya, hambatan ini dikenal dengan nama hambatan proaktif.

  4. Tahap Keempat
    Ada kalanya saat seseorang melakukan sesuatu, disebut dengan represi. Peristiwa yang menakutkan, mengerikan, menjijikkan, dan sejenisnya tidak dapat diterima hati nurani yang membuat peristiwa tersebut akan sengaja terlupakan bahkan tanpa disadari.