Bagaimana proses terjadinya dan pengendalian Rabies?

Virus Rabies berasal dari keluarga Rhabdoviridae, genus Lyssavirus.

Bagaimana proses terjadinya dan pengendaliannya?

Proses terjadinya
Tanda-tanda penyakit pada hewan dapat berkembang di mana saja antara 10 hari dan beberapa bulan hingga tahun setelah infeksi. Begitu tanda-tanda penyakit muncul, kematian biasanya terjadi dalam 10 hari. Tanda-tanda klinis rabies bervariasi, tergantung pada efeknya pada otak. Rabies sering menyebabkan perubahan perilaku mendadak, diikuti oleh kelumpuhan progresif, koma dan kematian.

Perubahan perilaku mencakup hal-hal berikut:

  • Perubahan perilaku anjing dan kucing berkisar dari bentuk depresi / pendiam, di mana hewan itu tetap diam, dan hanya menggigit ketika diprovokasi, atau bentuk marah dengan kegelisahan yang tidak biasa, menggigit benda-benda imajiner dan memakan benda-benda aneh seperti tongkat dan batu.
  • Ternak menjadi tertekan, berhenti memproduksi susu, dapat menggiling gigi, mengeluarkan air liur, di bawah, meningkatkan aktivitas seksual dan bahkan menyerang hewan lain. Kelumpuhan meningkat, hewan kehilangan keseimbangan, akhirnya tidak bisa naik, menjadi koma dan mati.
  • Domba sering memiliki beberapa kasus yang ada pada saat yang sama di kawanan domba, menunjukkan serangan hewan gila. Domba tampak gelisah lalu tertekan, sekarat dalam waktu sekitar tiga hari.
  • Babi menunjukkan perilaku tidak normal, seperti bersembunyi dan kemudian menggigit jika diprovokasi, nafsu makan yang gila, membunuh anak babi, meningkatkan kebodohan, kelumpuhan.
  • Perubahan perilaku kuda berkisar dari bentuk tenang di mana ada depresi dan kesulitan menelan (pemilik mungkin berpikir hewan itu memiliki sesuatu yang tertangkap di tenggorokannya) atau bentuk marah di mana ada eksitasi yang ditandai dan berbahaya untuk mendekati hewan tersebut.

Pengendalian penyakit pada hewan
Di negara-negara di mana rabies endemik, kontrol bergantung pada program vaksinasi dan pengelolaan populasi hewan liar.

Vaksin rabies tersedia untuk anjing, kucing, kuda, sapi, domba dan musang yang mencegah perkembangan penyakit rabies.

Manajemen populasi populasi anjing dan kucing liar dan liar mengurangi kumpulan hewan yang dapat menularkan rabies ke manusia.

Vaksin oral berlisensi digunakan untuk imunisasi massal satwa liar terestrial.

Ref: https://www.daf.qld.gov.au/business-priorities/animal-industries/animal-health-and-diseases/list/rabies