Bagaimana Proses Terbentuknya Gunung?

Gunung merupakan salah satu hal yang terbentuk karena peristiwa alam. Setiap gunung terbentuk oleh peristiwa alam yang berbeda-beda.

Akumulasi sedimen: lapisan lapisan sedimen dan batuan vulkanik menumpuk sampai kedalaman beberapa kilometer.

Perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi:sedimen yang terbentuk tadi mengalami deformasi karena adanya gaya kompresi akibat tumbukan antar lempeng-lempeng tektonik.

Pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar: tumbukan antar lempeng akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan lebih tinggi dari sekitarnya sehingga terbentuk gunung. Sedangkan jika terjadi gaya tegangan atau tarikan antar lempeng maka akan terbentuk graben (lembah)

Sumber:

Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang menjulang yang letaknya jauh lebih tinggi daripada tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih besar dibandingkan dengan bukit, tetapi pendapat ini tidak murni benar karna ada bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang disebut gunung di tempat yang lain. Gunung pada umumnya atau pada dasarnya memiliki lereng yang curam dan tajam dab berbatuan atau bisa juga dikelilingi oleh puncak-puncak atau pegunungan. Pada dasarnya beberapa ketinggian gunung bisa memiliki dua atau lebih dari dua iklim karena ketigihanya, dan hanya berberapa jenis tumbuh- tumbuhan yang bisa hidup di sana, dan kehidupan yang berbeda. Sedangkan Pegunungan adalah sebuah dataran yang menjulang lebih tinggi dari sekelilingnya. Dalam pengertian yang lain, pegunungan adalah perbukitan yang berketinggian antara 500 m-600 m dari permukaan laut. Pegunungan berlereng terjal, dengan relief sekitar yang curam dan kawasan puncak yang relatif lebar.

Proses terbentuknya Gunung


Pada dasarnya gunung terbentuk atau muncul itu karena gunung di pengaruhi oleh prosos gaya tektonik. Oleh karena itu Gunung terjadi atau terbentuk karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis . Dalam proses ini gunung terbentuk oleh gaya tektonik orogenesis. Hal ini sedimen yang terkumpul menjadi berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik yang ada.

Ada empat tipe tumbukan lempeng tektonik, antara lain yaitu :

  • Lempeng busur,
  • Kepulauan dan benua,
  • Lautan dan benua,
  • Benua dengan benua.

Tumbukan lempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen laut terhadap tepi lempeng benua. Tumbukan antara lempeng busur kepulauan dengan benua berakibat lempeng lautan menyusup ke lapisan asthenosfir dan batuan vulkanik dan sedimen menumpuk pada sisi benua sehingga terjadilah pegunungan Sierra Nevada di California pada zaman Mesozoic. Sedangkan tumbukan lempeng benua dengan benua merupakan proses pembentukan sistem pegunungan Himalaya dan Ural.

Sedangkan dalam proses epeirogenesis merupakan gerakan yang membentuk benua yang bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini juga disebut gerakan radial karena gerakan mengarah atau menjauhi titik pusat bumi dan terjadi pada daerah yang sangat luas sehingga prosesnya lebih lambat dibandingkan dengan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah ( graben ) dan dataran tinggi ( horts ) adalah salah satu contoh proses epeirogenesis.

1 Like