Bagaimana proses penyembuhan luka bakar pada tubuh?

Luka bakar adalah rusaknya atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti kobaran api di tubuh (flame), jilatan api ketubuh (flash), terkena air panas (scald), tersentuh benda panas (kontak panas), akibat sengatan listrik, akibat bahan-bahan kimia, serta sengatan matahari (sunburn).

Bagaimana proses penyembuhan luka bakar pada tubuh?

Proses penyembuhan pada luka bakar bergantung pada kedalaman luka. Pada luka bakar derajat I dan derajat II superfisial, penyembuhan luka terjadi secara primer. Luka derajat II superfisial sembuh dari sisa epitelium folikel rambut yang banyak ditemukan pada dermis superfisial. Proses penyembuhan akan memakan waktu 5-7 hari dan biasanya jaringan sikatriks minim terjadi.

Pada derajat II dalam dan derajat III, proses penyembuhan luka terjadi secara sekunder yang melibatkan proses epitelisasi dan kontraksi (Tiwari, 2012).

Fase inflamasi (reaktif), proliferasi (reparasi) dan maturasi (remodeling) berkonstitusi dalam ketiga fase pada proses penyembuhan luka. Ketiga fase ini sama terjadi untuk semua jenis luka, hanya terdapat perbedaan durasi pada tiap fase (Tiwari, 2012).

###Fase Inflamasi

Setelah terjadinya luka, respon inflamasi tubuh dimulai yang terdiri dari komponen vaskular dan seluler :

Respon vaskular terjadi sesaat setelah trauma luka bakar yang ditandai dengan adanya vasodilatasi dengan ekstravasasi cairan ke ruangan interstitial. Pada trauma luka bakar yang berat, peningkatan permeabilitas kapiler akan memicu ekstravasasi plasma masif (Tiwari, 2012).

Respon seluler ditandai dengan adanya sel neutrofil dan monosit sebagai sel pertama yang bermigrasi ke area inflamasi. Kemudian, neutrofil akan segera menurun dan digantikan oleh makrofag. Migrasi sel-sel tersebut diinduksi oleh faktor kemotaktik seperti kallkirein dan peptida fibrin yang dilepaskan dari proses koagulasi dan substansi yang berasal dari sel mast seperti tumour necrosis factor, histamin, protease, leukotrien dan sitokin. Respon seluler membantu fagositosis dan proses pembersihan jaringan mati dan toksin akibat jaringan yang terbakar (Tiwari, 2012).

###Fase Proliferasi
Pada luka bakar partial thickness, re-epitelisasi akan dimulai dalam bentuk migrasi keratinosit dari sisa kulit yang masih utuh pada dermis beberapa jam setelah luka, biasanya proses ini akan menutup luka dalam 5 hingga 7 hari. Setelah re-epitelisasi membran basal terbentuk diantara dermis dan epidermis, angiogenesis dan fibrogenesis akan membantu rekonstruksi dermis (Tiwari, 2012).

###Fase Remodeling
Fase remodeling merupakan fase ketiga dari proses penyembuhan dimana maturasi graft dan sikatriks terjadi. Pada fase akhir ini diawali dengan penambahan protein struktural fibrosa seperti kolagen dan elastin di sekitar epitelium, endotel dan otot polos sebagai matriks ekstraselular.

Kemudian, fase resolusi pada matriks ekstraselular akan menjadi jaringan sikatriks dan fibroblas akan menjadi fenotipe miofibroblas yang akan bertanggung jawab terhadap kontraksi sikatriks. Pada luka bakar derajat II dalam dan derajat III, fase resolusi akan memanjang hingga beberapa tahun dan akan membentuk kontraktur luka serta jaringan parut hipertropik (Tiwari, 2012).

Hiperpigmentasi yang terlihat pada luka bakar superfisial diakibatkan adanya respon berlebih dari melanosit terhadap trauma luka bakar, sedangkan hipopigmentasi pada luka bakar dalam diakibatkan hancurnya melanosit pada kulit (Tiwari, 2012).