Bagaimana proses pembuatan sebuah Minimum Viable Product yang baik ?

Dengan bantuan konsep MVP, kita dapat mengetahui di mana kekurangan dari sebuah produk dan atau apa kelemahannya. Dalam menggunakan konsep MVP diperlukan step/ prosedur yang harus dijalankan secara baik untuk dapat menghasilkan MVP yang baik juga.

Bagaimana dan apa saja proses yang harus dilalui sebuah organisasi dalam membentuk sebuah MInimum Valuable Product yang baik ?

Dalam membuat sebuah MVP, Organisasi harus melalui beberapa proses untuk mencapainya, beberapa diantaranya yaitu :

  1. Briefing Customer
    Pada fase ini, Organisasi mendiskusikan ide dasar kepada calon user, untuk kemudian bisa mendapat masukan tentang fitur fitur penting mana yang bisa di masukkan ke dalam produk yang akan dibuat

  2. Menetapkan Fitur di dalam MVP
    Dari hasil diskusi tadi, Fitur Fitur yang didapat diklasifikasikan dan diberi bobot untuk menentukan mana fitur yang paling penting untuk bisa diwujudkan dahulu (Memenuhi konsep Minimum dan Viable)

  3. Membuat FLOW dari Produk/Apps
    Pada tahap ini dan tahap setelahnya, sudah berorientasi pada hal teknis. Yaitu membuat flow diagram dari apps

  4. Membuat Low-Fidelity wireframe
    Dari Flow tadi dibuatkan wireframenya. Masih bersifat low fidelity karena masih mementingkan fungsi (Diusahakan semua fungsi yang sudah masuk dalam kategori MVP di proses nomor 2 sudah terimplementasi)

  5. Menentukan RoadMap MVP
    Barulah fitur fitur selanjutnya bisa di petakan kedalam roadmap, mana yang akan di terapkan kemudian sampai semua fitur yang diinginkan user pada proses nomor 1 sudah terpenuhi semua

Dalam proses ini juga harus dilakukan validasi terhadap user antar setiap prosesnya agar semua fitur yang terimplementasi MEMANG DIGUNAKAN dan DIBUTUHKAN oleh user

Sumber : The Art of The Minimum Viable Product (MVP)

Dalam membuat MVP, beberapa hal yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Skalasi Ide
    Mungkin dalam pengembangan produk anda akan merasa banyak fitur “utama” yang tentunya pada saat diimplementasikan akan mubazir dan tidak digunakan oleh pengguna. Langkah terbaik adalah fokus pada fitur yang paling efektif biaya, dimana fitur ini penting dan dapat diimplementasikan. Ibaratnya, anda perlu masuk kepasaran sebelum menjadi pemain besar di pasaran, maka fokuslah pada masuk di pasar terlebih dahulu.

  2. Target Pengguna
    Demografi pengguna perlu ditentukan sebelum merilis sebuah produk. Pertama, perlu diketahui target utama pengguna dari usia dan gender apa sehingga fitur yang anda kembangkan bisa disesuaikan dengan demografi yang anda sasar.

    Selanjutnya adalaah kondisi geografis. Pengguna dimana yang akan anda sasar, apakah fitur yang anda buat akan dengan mudah digunakan pada pengguna pada kondisi geografis tertentu? Sebagai contoh web intuititf dengan keperluan data tinggi, namun pengguna dari wilayah yang belum tercakup internet cepat. Maka project anda tidak akan sesuai dengan harapan.

    Kemudian kondisi ekonomis, perlu diketahui apakah pengguna potensial akan mau membayar sesuai harga yang anda patok.

    Terakhir, market research atau survey pasar. Cobalah mendapatkan ide dan masukan dengan bertanya dan turun ke lapangan.

  3. Tentukan 3 fitur utama
    Maksud dari ini bukan hanya 3 fitur, namun fokuslah pada jumlah kecil. Cobalah mengembangkan fitur dengan sempit namun dalam sehingga anda menciptakan diferensiasi pada produk anda dengan kompetitor. Sedikitnya fitur juga membuka peluang bagi anda mengembangkan produk anda kedepannya.

  4. Biaya berjalan
    Dalam mengembangkan produk, dapat dianalogikan sebagai rumah. Daripada anda rugi mematok tanah dan menghabiskan biaya hanya membuat pagar, lebih baik membuat rumah kecil dan memulai pengembangan dari rumah yang anda buat. Renovasi inkremental dilakukan pula untuk pengembangan secara bertahap.

  5. Pengetahuan regional
    Pastikan anda mengetahui perspektif dan kebutuhan pengguna pada regional tertentu.

Sekian, semoga membantu

  1. Mencari masalah yang akan di pecahkan dan untuk siapa masalah tersebut
    Mulailah dengan bertanya pada diri sendiri tentang "Mengapa saya memerlukan produk ini? dan Bagaimana produk bermanfaat bagi saya? " dengan menjawab pertanyaan tersebut tujuan utama dari produk akan dapat diketahui serta menemukan solusi terbaik untuk kebutuhan user.

  2. Analisa Kompetitor
    Mencari tahu kelebihan dan kekurangan kompetitor agar memiliki keuntungan yang tidak dimiliki oleh kompetitor sendiri. Dengan melakukan analisa produk kompetitor produk yang diciptakan akan dapat memanfaatkan celah yang ada di produk kompetitor.

  3. Membuat User Flow
    Buat flowchart mengenai step user dalam mencapai tujuan utamanya melalui media produk perusahaan.

  4. Membuat daftar prioritas fitur
    Mencari tingkat prioritas fitur yang akan dibangun terlebih dahulu. Faktor yang mempengaruhi adalah biaya, waktu, kemampuan SDM, serta selera pasar.

  5. Make, tes, and Evaluate
    Bangun produk dan jalankan sehingga produk dapat dievaluasi terlebih dahulu sebelum produk masuk ke pasar luas

referensi :