Bagaimana proses mekanisme kompensasi suhu tubuh terhadap suhu luar

Kompensasi tubuh yang dilakukan ketika suhu dingin dan hangat tentu berbeda. Bagaimana cara tubuh mengompensasi diri terhadap suhu luar?

Mekanisme fisiologis dan perilaku mengatur keseimbangan antar panas yang hilang dan dihasilkan lebih sering disebut termoregulasi, mekanisme tubuh ini harus mempertahankan hubungan antara produksi panas dan kehilangan panas agar suhu tubuh tetap konstan dan normal. Hubungan ini diatur oleh mekanisme neurologis dan kardiovaskuler.

Suhu tubuh diatur oleh Hipotalamus yang terletak diantara dua hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti thermostat, suhu yang nyaman merupakan set point untuk operasi sistem panas. Penurunan suhu lingkungan akan mengaktifkan pemanas, sedangkan peningkatan suhu tubuh akan mematikan sistem pemanas tersebut (Guyton, 2007).

Hipotalamus mendeteksi perubahan kecil pada suhu tubuh. Hipotalamus anterior mengatur kehilangan panas, sedangkan hipotalamus posterior mengatur produksi panas. Jika sel saraf dihipotalamus anterior menjadi panas diluar batas titik pengaturan (set point), maka impuls akan dikirimkan untuk menurunkan suhu tubuh.

Mekanisme kehilangan panas adalah vasodilatasi, keringat dan hambatan produksi panas.

Jika hipotalamus mendetaksi adanya penurunan suhu tubuh dibawah titik pengaturan, tubuh akan memulai mekanisme konversi panas yaitu dengan cara vasokontriksi untuk mengurangi aliran darah ke kulit dan ekstrimitas. Produksi panas distimulasi melalui kontraksi otot volunter dan otot yang menggigil. Bila vasokontriksi tidak efektif maka akan timbul gerakan menggigil.

mekanisme kompensasi suhu tubuh

Disamping melalui pengaturan di hipotalamus. Proses pemindahan energi panas , baik masuk kedalam tubuh maupun hilang melalui kulit dan dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu: konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi.

  • Konduksi adalah pemaparan panas dari suatu obyek yang suhunya lebih tinggi ke obyek lain dengan jalan kontak langsung. Panas yang dibuang dengan cara konduksi ini yaitu dari permukaan tubuh ke obyek lain (Guyton, 2007).

  • Konveksi adalah pergerakan udara dalam jumlah kecil, konveksi hampir selalu terjadi disekitar tubuh dikarenakan oleh kecenderungan udara yang dekat dengan kulit bergerak ke atas waktu udara tersebut dipanasi.

  • Radiasi adalah pemindahan panas melalui radiasi elektromagnetik inframerah dari suatu benda yang lain dengan suhu yang berbeda tanpa mengalami kontak ke dua benda tersebut (Guyton, 2007).

  • Evaporasi adalah pengalihan panas dari bentuk cair menjadi uap. Manusia kehilangan sekitar 9 x 10 kalori/gram melalui penguapan paru- paru. Penguapan air melalui kulit paru-paru disebut penguapan insisibel karena dapat terkontrol.

Kulit juga berperan dalam mengontrol suhu tubuh. Peran kulit dalam regulasi suhu meliputi insulasi tubuh, vasokontriksi (yang mempengaruhi jumlah aliran darah dan kehilangan panas pada kulit) dan sensasi suhu. Kulit merupakan jaringan subkutan dan lemak yang menyimpan panas dalam tubuh. Ketika aliran darah antara lapisan kulit berkurang. Kulit itu sendiri merupakan insulator yang baik (Guyton, 2007).

Suhu ruangan juga sangat mempengarui penurunan suhu tubuh dan proses hilangnya panas pada tubuh. Apabila ruangan/lingkungan yang panas maka proses radiasi dan konduksi menurun serta evaporasi tidak terjadi sebab evaporasi sangat dipengaruhi oleh faktor kelembaban udara. Apabila kelembaban udara meningkat maka evaporasi berkurang selain itu emosi yang tinggi dan stress dapat mempengaruhi suhu tubuh stimulasi sistem saraf simpatis dapat memproduksi epinephrin dan norepinephrin yang akan meningkatkan aktifitas metabolik dan produksi panas (Potter & Perry, 2009).