Bagaimana proses kloning pada hewan?

Kloning hewan adalah proses dimana seluruh organisme direproduksi dari sel yang diambil dari organisme induk sehingga menghasilkan keturunan yang secara genetik identik. Ini berarti hewan kloning merupakan duplikat sama persis dari induknya, yang berarti juga memiliki DNA yang sama.

babi

  1. Persiapan
    Tahap awal atau persiapan dalam proses kloning pada anjing adalah mempersiapkan sel yang akan diambil atau dikloning, contohnya disini kita akan mengambil bagian kulit anjing yang nantinya akan dijadikan sebagai sel donor. Pada mulanya kulit anjing tersebut diambil sedikit kemudian sel kulit tersebut dibiakkan ke dalam sebuah cawan. Apabila sudah dimasukkan ke cawan khusus, simpanlah pada suhu sekitar 150 derajat Celcius agar cepat berkembang. Selagi sel kulit tersebut disimpan dan dibiarkan berkembang terlebih dahlu, kita akan mempersiapkan pengambilan sel telurnya. Sel telur yang akan diambil tersebut harus sudah memenuhi syarat dan ketentuan tertentu untuk dikloning. Adapun cara mudahnya adalah dengan melihat keadaan dari sel vagina yang hendak diambil serta berapa kadar hormon progesteron yang ada di dalam darah tersebut.

  2. Kloning dan Penyatuan
    Agar sel telur dapat dikloning, maka harus dihilangkan terlebih dahulu inti selnya. Setelah inti selnya dihilangkan, tentunya akan terjadi kekosongan pada sel telur tersebut. Maka dari itu kekosongan tersebut akan diisi oleh satu sel yang diambil dari sel donor yang telah dibiakkan sebelumnya.Setelah itu, proses kloning pada hewan adalah tahap penyatuan. Tahap penyatuan merupakan tahap penyatuan antara sel kulit yang telah diambil sebelumnya dengan sel telur yang intinya suah dihilangkan dan diganti. Pada proses penyatuan ini membuntuhkan bantuan dari tenaga listrik sebesar 3-3,5 KV/cm. Proses ini dilakukan di atas sebuah plat besi baja putih yang disejajarkan dan tentunya tetap dalam media manitol.

  3. Implantasi
    Tahap terakhir adalah tahap implantasi atau tahap memasukkan sel telur yang telah dikloning dan disatukan. Pada tahap ini harus dilakukan dengan cara mengoperasi anjing betina, kemudian hasil penyatuan sebelumnya akan dimasukkan ke dalam rahimnya. Pada proses ini setidaknya membutuhkan ketelitian dan penempatan yang baik pada rahimnya agar persentase keberhasilannya lebih besar. Setelah dimasukkan ke rahim, biarkan anjing tersebut menjalani aktivitasnya seperti biasa, akan tetapi juga perlu diawasi apabila terdapat gejala-gejala yang tidak normal. Jika sudah menginjak 22 hari setelah proses implantasi, maka anjing betina tersebut harus dicek kehamilannya dengan cara USG, apakah ada perkembangan atau belum. Akan tetapi untuk memastikan lebih lanjut, tunggulah hingga 60 hari dan lakukan USG ulang.