Bagaimana proses dalam menangani sebuah risiko?

Pada saat merencanakan sebuah proyek maka kita dapat memprediksi resiko - resiko apa saja yang akan terjadi. Prediksi tersebut dapat terjadi atau tidaknya belum diketahui. Namun, bagaimana apabila resiko tersebut benar terjadi? bagaimana proses menanganinya?

Dalam menangani risiko, proses yang dilakukan yaitu :

  1. Risk identification
    Kita harus mengidentifikasi risiko tersebut masuk ke dalam potensi risiko yang mana karena apabila kita sudah dapat mengidentifikasi risiko, itu membuat proses berikutnya akan lebih mudah.

  2. Risk evaluation
    Disini risiko yang teridentifikasi kemudian dapat dihitung probabilitasnya apakah risiko tersebut merugikan atau tidak, disini juga dilakukan penilaian apakah sebuah risiko tersebut mempunyai dampak yang tinggi atau rendah terhadap proyek.

  3. Risk mitigation
    Tahap ini dilakukan proses mengurangi dampak dan keadaan tidak terduga dari risiko yang dapat terjadi, terdapat beberapa teknik untuk mitigasi risiko yang difokuskan pada macam risiko yang berbeda pula.

  4. Contingency Plan
    Proses ini merupakan sebuah alternatif terakhir pada proses menangani risiko. Pada tahap ini manajemen risiko dilakukan dengan cara memikirkan jalan keluar lain apabila terdapat risiko sehingga membuat waktu dan variabel lain relatif berkurang dengan mengalihkan penanganan risiko tersebut.

Referensi

Berikut ini merupakan beberapa proses dalam menangani atau mengelola sebuah resiko yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan atau instansi lainnya:

  1. Identifikasi risiko
    Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan melakukan tindakan berupa mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang dialami perusahaan, termasuk bentuk-bentuk risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan. Identifikasi ini dilakukan dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang sudah terlihat dan yang akan terlihat.

  2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk risiko
    Pada tahap ini diharapkan pihak manajemen perusahaan telah mampu menemukan bentuk dan format risiko yang dimaksud. Bentuk-bentuk risiko yang diidentifikasi di sini telah mampu dijelaskan secara detail timbulnya risiko tersebut. Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan juga sudah mulai mengumpulkan dan menerima berbagai data-data baik bersifat kualitatif dan kuantitatif.

  3. Menempatkan ukuran-ukuran risiko
    Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan sudah menempatkan ukuran atau skala yang dipakai, termasuk rancangan model metodologi penelitian yang akan digunakan. Data-data yang masuk juga sudah dapat diterima, baik yang berbentuk kualitatif dan kuantitatif serta pemilahan data dilakukan berdasarkan pendekatan metodologi yang digunakan. Dengan kepemilikan rancangan metodologi penelitian yang ada diharapkan pihak manajemen perusahaan telah memiliki fondasi kuat guna melakukan pengolahan data.

  4. Menempatkan alternatif-alternatif
    Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah melakukan pengolahan data. Hasil pengolahan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif beserta akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan timbul jika keputusan-keputusan tersebut diambil. Berbagai bentuk penjabaran yang dikemukakan tersebut dipilah dan ditempatkan sebagai alternatif-alternatif keputusan.

  5. Menganalisis setiap alternatif
    Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan dikemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek yang mungkin timbul. Dampak yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang dipaparkan secara komprehensif dan sistematis, dengan tujuan mampu diperoleh suatu gambaran secara jelas dan tegas. Kejelasan dan ketegasan sangat penting guna membantu pengambilan keputusan secara tepat.

  6. Memutuskan suatu alternatif
    Pada tahap ini setelah berbagai alternatif dipaparkan dan dijelaskan baik dalam bentuk lisan dan tulisan oleh para manajemen perusahaan maka diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki pemahaman secara khusus dan mendalam. Pemilihan satu alternatif dari berbagai alternatif yang ditawarkan artinya mengambil alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ditawarkan termasuk dengan menolak berbagai alternatif lainnya. Dengan pemilihan satu alternatif sebagai solusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki fondasi kuat dalam menugaskan pihak manajemen perusahaan untuk bekerja berdasarkan konsep dan koridor yang ada.

  7. Melaksanakan alternatif yang dipilih
    Pada tahap ini setelah alternatif dipilih dan ditegaskan serta dibentuk tim untuk melaksanakan ini, maka artinya manajer perusahaan sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang dilengkapi dengan rincian biaya. Rincian biaya yang dialokasikan tersebut telah disetuju oleh bagian keuangan serta otoritas pengambil penting lainnya.

  8. Mengontrol alternatif yang dipilih tersebut
    Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan oleh pihak tim manajemen beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer perusahaan adalah melakukan kontrol yang maksimal guna menghindari timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan.

  9. Mengevaluasi jalannya alternatif yang dipilih
    Pada tahap ini setelah alternatif dilaksanakan dan kontrol dilakukan maka selanjutnya pihak tim manajemen secara sistematis melaporkan kepada pihak manajer perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data-data yang bersifat fundamental dan teknikal serta dengan tidak mengesampingkan informasi yang bersifat lisan. Tujuan melakukan evaluasi dari alternatif yang dipilih tersebut adalah bertujuan agar pekerjaan tersebut dapat terus dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.