Bagaimana Proses Asuhan Gizi Tersandar (PAGT)?

image

Bagaimana Proses Asuhan Gizi Tersandar (PAGT)?

konsep dasar Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yaitu suatu proses terstandar sebagai suatu metode pemecahan masalah yang sistematis dalam menangani problem gizi sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi. Terstandar yang dimaksud adalah memberikan asuhan gizi dengan proses terstandar yang menggunakan struktur dan kerangka kerja yang konsisten sehingga setiap pasien yang mempunyai masalah gizi mendapat asuhan gizi melalui proses 4 (empat) langkah yaitu pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, dan monitoring & evaluasi gizi. Ke tiga langkah dari PAGT, yaitu pengkajian gizi, intervensi gizi dan monitoring evaluasi gizi sudah dikenal oleh dietisien, namun langkah ke dua, diagnosis gizi masih belum didefinisikan dengan baik.

Diagnosis gizi merupakan rantai yang hilang dalam proses asuhan gizi yang telah dilakukan sebelumnya. Diagnosis gizi ini merupakan jembatan antara pengkajian gizi dan intervensi gizi. Diagnosis gizi ditegakkan melalui data-data yang dikumpulkan dalam pengkajian gizi, dirangkai, dianalisa dan disimpulkan masalahnya, kegiatan ini ibarat merangkai “puzzle” dimana akhirnya didapatkan suatu gambar yang jelas. Bila masalah diketahui, diketahui pula gejala, tanda dan penyebabnya maka intervensi yang dilakukan akan lebih terfokus dan terukur.

Walaupun proses asuhan gizi ini terstandar, namun asuhan gizi tetap diberikan secara individual karena pada pasien dengan diagnosa medis yang sama belum tentu mempunyai risiko atau masalah gizi yang sama. Misalnya pada satu ruangan terdapat 3 pasien dengan diagnosa medis demam berdarah, namun risiko gangguan gizi pada pasien tersebut bisa berbeda beda misalnya pasien pertama mengalami gangguan makan melalui oral, pasien kedua mengalami gangguan absorpsi zat gizi tertentu, pasien ketiga mengalami masalah asupan kurang karena tidak mau makan makanan rumah sakit. Dengan kondisi tersebut ketiga pasien memerlukan terapi gizi yang berbeda, dan harus dilakukan modifikasi diet standar sesuai kebutuhan masing-masing pasien.

Asuhan gizi yang berkualitas berarti melakukannya dengan benar, pada waktu yang tepat, menggunakan cara yang benar bagi individu yang tepat untuk mencapai hasil sebaik mungkin. Asuhan gizi yang diberikan pada pasien dalam bentuk rancangan diet, edukasi dan konseling yang tepat sesuai dengan masalah dan kebutuhan gizi klien dan terdokumentasi merupakan bentuk pelayanan yang berkualitas dari asuhan gizi. Kualitas diukur dengan tingkat keberhasilan atau hasil akhir intervensi dan kepatuhan melaksanakan proses asuhan yang berlaku. Dengan demikian hasil asuhan gizi dapat diprediksi dan tidak bias bila dietisien menggunakan proses asuhan gizi yang terstandar.

Proses Asuhan Gizi Terstandar
Proses asuhan gizi adalah metoda standar dalam memecahkan masalah gizi, meningkatkan kualitas dan keberhasilan asuhan gizi, membutuhkan cara berpikir kritis dan menggunakan terminologi internasional. Pada intinya dalam memberikan asuhan gizi dengan pendekatan PAGT, seorang dietisien melakukan analisa dan asimilasi data dengan kerangka berpikir kritis, kemudian dari data-data tersebut diidentifikasi masalah gizi kemudian memberikan asuhan gizi yang berkualitas yaitu tepat cara, tepat waktu tepat pasien dan aman bagi pasien.

Tujuan PAGT
Tujuan proses asuhan gizi yaitu membantu pasien untuk memecahkan masalah gizi dengan mengatasi berbagai faktor yang mempunyai kontribusi pada ketidakseimbangan atau perubahan status gizi. Tujuan ini dicapai melalui langkah-langkah dalam PAGT dimulai dari pengumpulan data yang kemudian diindentifikasi masalah gizi dan penyebabnya. Ketepatan dalam menentukan akar permasalahan akan mempengaruhi pemilihan intervensi yang sesuai. Berdasarkan gejala dan tanda masalah gizi tersebut dapat dimonitor dan diukur perkembangannya untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Pada dasarnya pelayanan asuhan gizi adalah mengembalikan pasien pada status gizi baik dengan mengintervensi berbagai faktor penyebab. Keberhasilan PAGT ditentukan oleh efektivitas intervensi gizi melalui edukasi dan konseling gizi yang efektif, pemberian makanan diet yang sesuai untuk pasien di rumah sakit dan kolaborasi dengan profesi lain sangat mempengaruhi keberhasilan PAGT. Monitoring dan evaluasi menggunakan indikator asuhan gizi yang terukur dilakukan untuk menunjukkan keberhasilan penanganan asuhan gizi dan perlu pendokumentasian semua tahapan proses asuhan gizi.

Manfaat PAGT Bagi Profesi Dietesien
Bila proses asuhan gizi dilakukan dengan tepat dan konsisten manfaat yang didapat adalah pelayanan berdasarkan fakta ( evidence based ); lebih mendekati hasil yang diinginkan; memperlihatkan dietisien sebagai provider pelayanan gizi yang berkualitas.

Melalui proses asuhan gizi akan terlihat hubungan antara kualitas layanan dengan kewenangan (PROFESSIONAL AUTONOMY) seorang ditisien. Dalam hal ini profesi dietisien mempunyai kewenangan yang spesifik untuk memutuskan tindakan sesuai batas kemampuan profesionalnya.

PAGT dilaksanakan di semua fasilitas pelayanan kesehatan, seperti di rumah sakit (di rawat inap dan rawat jalan), klinik pelayanan konseling gizi dan dietetik, puskesmas, dan di masyarakat, termasuk juga dalam bidang riset. Sasaran PAGT status kesehatan individual maupun kelompok.