Bagaimana Pesawat Terbang yang Demikian Besar Bisa Terbang?

Pada umumnya orang mengira bahwa burung itu terbang oleh kepakan sayapnya secara langsung, tetapi ternyata itu keliru. Untuk serangga, getaran sayapnya memang dapat mengangkat langsung dan mendorongnya terbang ke segala arah.

Pada burung-burung besar, yang menjadi inspirasi bagi manusia untuk membuat pesawat terbang, kepakan sayapnya menimbulkan hembusan udara ke arah belakang sayap. Hembusan itu selanjutnya menimbulkan gaya dorong ke arah depan sayap. Gaya dorong ini menyebabkan sayap meluncur ke depan di dalam udara dan sayap merasakan adanya angin dari arah depan. Aliran udara atau angin dari arah depan inilah yang menyebabkan burung dapat terangkat dan melayang di dalam udara.

Begitu juga dengan pesawat terbang, hembusan udara ke arah belakang dapat ditimbulkan oleh putaran baling-baling atau dihembuskan langsung oleh mesin jet. Hembusan inilah yang mendorong pesawat meluncur ke depan, sehingga sayapnya merasakan adanya angin dan pesawat itu pun terangkat dan terbang.

Tentu kalian pernah berpayung di dalam gerimis dan angin. Payung itu dapat terbang jika posisinya mendongak di dalam arah angin. [Supaya tidak terbang, kita buat payung itu agak merunduk.] Begitu pula pesawat terbang, jika sayap telah merasakan angin yang cukup kuat, maka ekor pesawat melaksanakan tugas mengungkit pesawat agar sayapnya berposisi mendongak terhadap angin agar pesawat terangkat dan meneruskan penerbangannya.

Sumber: